Kediaman keluarga Giandra | 09.40 PM
Mobil milik Julio sudah terparkir di depan rumah Ersa. Pintu pagar itu dibuka oleh pak Ririn, sang sopir keluarga Edwin Giandra.
"Pak Edwin sama Ibu Eriska di dalam?" tanya Julio.
"Iya, Tuan."
Julio mengangguk dan mengikuti langkah Pak Ririn menuju pintu rumah Ersa.
"Silahkan tuan. Saya permisi ke depan lagi," ujar Pak Ririn.Setelah Pak Ririn pergi, Julio menekan bel rumah itu tak berapa lama pintu rumah terbuka. Julio tersenyum. "Malam, Om" sapa Julio pada Pak Edwin.
"Malam Julio. Masuklah," kata Edwin. Julio masuk dan duduk dikursi pada ruang tamu setelah dipersilahkan oleh Pak Edwin.
"Jadi ada apa Julio? Kamu tadi menelepon bilang mau mengatakan sesuatu," Pak Edwin mulai pembicaraan.
"Aku ingin membawa Ersa ke Dubai bersamaku, Om." kata Julio yang sukses membuat Pak Edwin sedikit heran.
"Kenapa harus membawa Ersa?" tanya Pak Edwin.
"Aku pernah janji untuk mengajaknya liburan," jawab Julio santai.
Pembicaraan sejenak terhenti saat Eriska datang dengan nampan berisi dua cangkir cokelat hangat.
"Silahkan di minum, nak" kata Ibu Eriska.
"Terima kasih, Tante."
"Jadi, kamu serius mau mengajak Ersa ke Dubai?" tanya Pak Edwin.
Eriska menoleh kepada suaminya, "Dubai?"
"Iya Tante, Om. Aku mau mengajak Ersa ke Dubai untuk liburan. Aku tau beberapa hari ini dia cukup uring-uringan karna tidak mendapat izin untuk ikut camping. Dan aku juga sengaja memilih moment ini untuk meminta maaf sekaligus menjelaskan sesuatu yang menjadi kesalah-pahaman antara aku dan Ersa." jelas Julio panjang lebar.
"Kalau Tante sih membolehkan karna Tante percaya sama kamu untuk menjaga Ersa." sahut Ibu Eriska
Julio bersorak senang dalam hati. "Lalu bagaimana dengan Om?" Julio menatap Pak Edwin.
"Sama seperti bundanya Ersa. Jika Ersa pergi denganmu aku tau dia akan aman," kata Pak Edwin.
"Dan apa Ersa tahu kau akan mengajaknya? Dia sudah tidur, sekitar setengah jam yang lalu," kata Ibu Eriska.
"Aku akan membawanya paksa," ucap Julio dengan cengirannya membuat kedua pasangan suami istri di depannya itu terkekeh.
"Apa kau mencoba membawa putriku dengan keadaan tidur tanpa mempersiapkan apa-apa seperti di novel-novel CEO itu?" tanya Ibu Eriska.
"Aku pikir itu bukan ide buruk, Tante. Benar 'kan Om?" Julio mengedipkan sebelah matanya.
Pak Edwin tergelak, "Rupanya kau memang niat sekali membuat putriku terkejut jika nanti tersadar ya,"
"Aku selalu suka dengan semua ekspresi wajah Ersayla-ku itu. Dan aku tidak pernah menyangka jika aku akhirnya jatuh cinta dengannya. Maka dari itu—" Julio sengaja menggantung ucapannya.
"Ada apa Julio?" tanya Ibu Eriska penasaran.
"Di sana aku ingin melamarnya. Apakah Om dan Tante mendukungku?"
Pak Edwin dan Bu Eriska saling berpandangan. "Kamu benar-benar mencintaiku putriku? Ersa satu-satunya buah hati kami. Aku tidak ingin jika Ersa tidak bahagia," ucap Pak Edwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With Possessive Mate's✔️
Romance[sedang di revisi] #SANDITAMASERIES Love with Possessive Mate's by, N I X H A A Y Ersayla Sasmaya Giandra tak pernah membayangkan kalau ia akan di jodohkan dengan pewaris Sanditama Group yaitu Hajulion Airlangga Sanditama-si tampan yang dikenal berh...