Mengapa harus merindu (lagi?)?
**✿❀ ❀✿**
"Aku tak peduli siapa yang kau sukai Ersa. Karna aku juga menyukaimu."
Yang diucapkan Julio sore itu membuat Ersa agak sulit untuk memejamkan matanya. Jam yang menempel disalah satu sisi dinding kamarnya itu telah menunjukkan pukul 11.46 PM. Biasanya ia sudah akan tertidur.
"Julio itu, kenapa dia selalu mengucapkan hal yang nggak pernah bisa kutebak?" gumamnya dan makin mengeratkan peluk pada gulingnya itu.
Kemudian pikiran tentang Julio teralihkan kala ponselnya bergetar di sisinya. Segera Ersa mengusap layar ponselnya, raut wajah Ersa seketika tersenyum lebar kala mendapati pesan dari Kean. Ersa mulai menggerakkan jemarinya dengan lincah untuk mengetik balasan pesan dari Kean.
From : Keandra F. Aryasatya
Hai cantik. Kamu baik-baik sj kan? Aku rindu sm kamu Ersayla😊
To : Keandra F. Aryasatya
Kean! 😠😶 km tega ya. Baru ngabarin aku skrg😣 jahat ih. Gk tau apa aku kngen bgt sama kamu😢
From : Keandra F. Aryasatya
😇forgive me dear. Maaf baru ngasih kabar. Beberapa hr ini aku sibuk mengurusi urusan kampusku. Sorry❤
Btw km rajin kan ke kampus? Jgn males😒
To : Keandra F. Aryastya
Hiks😥 iy iya aku maafin. Km sehat kan? Jgn jajan sembarangan loh😕
Iya aku gk males😂
From Keandra F. Aryasatya
Siap bawel😍.
Oh iya. Km tidur gih. Jgn bgdang😳To : Keandra F. Aryasatya
Aku susah tidur😫Tak lama setelah Ersa membalas pesan Kean. Sebuah panggilan video dari Kean muncul dilayar ponselnya. Segera Ersa menerimanya.
"KEAN!" seru Ersa heboh. Ia segera bangkit dari posisinya dan bersandar pada sisi sandaran ranjangnya. Di layar itu tampaklah senyuman di wajah tampan Kean. Sungguh Ersa merindukan itu.
"Kenapa belum tidur hm? Kangen sama aku?"
"Anda percaya diri sekali sih,"
"Oh ya sudah. Kirain ada yang kangen." Kean menampilkan ekspresi sedih yang dibuat-buat.
Ersa tergelak, "Kamu gendutan deh." kata Ersa.
Kean nampak tersenyum. "Beneran? Berarti aku bahagia dong disini. Hm betah kalo gitu."
Ersa mencebikkan bibirnya. Kean dengan cepat menanggapi perubahan raut wajah gadis itu.
"Kenapa?"
"Kamu kalau betah disana trus nggak pulang dong nanti. Hiks..."
Kean menggeleng, "Siapa bilang aku nggak pulang? Ya pasti pulang dong nanti. Kan kesayangan aku di sana," ucap Kean.
"Kesayangan kamu emang siapa?"
"Ersayla Sasmaya Giandra. Kenal nggak?"
"Ih itu kan nama aku Keandra!"
"Nah pinter! Eh kamu tidur gih. Aku nggak mau kamu begadang. Tuh ada kantong matanya."
Ersa meraba bagian bawah matanya. "Emang iya? Oke deh. Aku tidur. Nggak boleh ada kantong mata nanti jelek. Kalau aku jelek ntar yang naksir pada kabur,"
Kean tertawa dan mengangguk, "Nah good girl. Have a nice dream, sweety. Bye, nite."
***
Jakarta - Indonesia
Ersa berdiri di dekat gerbang kampusnya. Sesekali ia mengibaskan tangannya mengipasi wajahnya sendiri karna rasa gerah dan lengket di tubuhnya. Matahari membuat kulit terasa terbakar. Ersa menunggu taksi lewat. Ingin memesan angkutan online tapi sayang ia malah lupa membawa ponsel.
Sebuah mobil sedan mewah berwarna hitam yang sudah tak asing lagi baginya itu berhenti tepat didepan Ersa. Pemilik mobil menurunkan kacanya.
"Naiklah. Akan kuantar pulang," ucapnya dengan ekspresi datar, Ersa tersenyum lebar dan menganggu, segera ia masuk ke dalam mobil itu dan duduk di sebelah pengemudi. Mobil itu kembali melaju.
"Ah kamu dewa penyelamatku siang ini Pak Julio!" Ersa berujar heboh.
Senyum tipis itu samar terlihat di wajah tampan Julio.
"Kita makan dulu, oke?" tawar Julio."Hm.. Gimana kalau kita makan di rumahku saja? Pasti Bunda sudah masak. Dan aku merasa tubuhku lengket ingin segera mandi."
Julio mengangguk, "baiklah little princess."
Duapuluh menit kemudian mobil Julio sudah terparkir didepan rumah Ersa.
"Bunda....." seru Ersa saat memasuki rumahnya.
Ibu Eriska muncul dari arah dapur. "Udah pulang, Sayang." kata Ibu Eriska, Ersa mencium tangan bundanya.
Nyonya Eriska beralih memandangi Julio. "Julio datang rupanya." sapa Eriska.
"Siang, Tante." Julio mencium tangan Eriska.
"Julio hari ini jadi dewa penyelamatku, Bun. Dengan ajaibnya muncul di depan kampusku jika itu nggak terjadi maka anak kesayanganmu ini bakal jadi ikan kering di depan kampus saking panasnya matahari," ujar Ersa panjang lebar. Nyonya Eriska terkekeh dan Julio hanya tersenyum.
"Bunda masak apa?" tanya Ersa.
"Bunda masak soto ayam kesukaan kamu. Sana kamu bersih-bersih dulu. Anak bunda bau banget. Apa nggak malu sama Julio?"
Ersa berdecak, "Ih bunda. Iya Ersa mandi dulu gerah banget."
Setelah Ersa menuju kamarnya, Ibu Eriska mengajak Julio ke ruang tengah untuk mengobrol. Tampak Bi Ani - ART di rumah Ersa membawakan minuman dingin untuk Julio.
Tak perlu waktu lama, sekitar lima belas menit saja Ersa sudah muncul dengan pakaian santainya. Rambut Ersa yang tergerai karena basah membuat Julio terpesona kecantikan gadis itu.
"Sampai kapan memandangiku terus? Kamu nggak lapar?" teguran Ersa membuat Julio tersenyum.
"Karna kamu cantik makanya aku memandangimu," kata Julio. Ersa mendadak blushing sementara Nyonya Eriska tersenyum.
"Ya sudah ayo kita makan siang." ajak Nyonya Eriska.
**✿❀ ❀✿**
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With Possessive Mate's✔️
Romansa[sedang di revisi] #SANDITAMASERIES Love with Possessive Mate's by, N I X H A A Y Ersayla Sasmaya Giandra tak pernah membayangkan kalau ia akan di jodohkan dengan pewaris Sanditama Group yaitu Hajulion Airlangga Sanditama-si tampan yang dikenal berh...