"Sampai kapan?" Ersa mulai bergerak tak nyaman dengan pelukan Julio.
"Hm?"
"Julio, aku mau mandi,"
"Yuk bareng. Aku tidak keberatan kalau harus mandi lagi,"
Ersa menyikut perut Julio dengan sekuat tenaganya hingga pria itu meringis kesakitan dan melepaskan pelukannya.
"Ersa ini sakit," adunya namun tak di pedulikan gadis itu.
Ersa melenggang ke kamar mandi. Julio menatap punggung Ersa yang menghilang dibalik pintu kamar mandi.
***
"Habiskan makananmu dan kita pergi,"
Ersa hampir saja tersedak. Julio menyodorkan segelas air.
"Terima kasih." kembali Ersa melahap makanan yang sudah di sajikan oleh pelayan di penthouse milik Julio. Sementara itu, Julio sendiri sudah selesai dengan sarapannya."Aku sudah selesai," ucap Ersa menghampiri Julio yang sedang sibuk dengan ipadnya.
Julio mematikan layar ipadnya dan menoleh ke arah Ersa.
"Ayo kita pergi," Julio berdiri dan menarik tangan Ersa dengan lembut.
"Ke mana?"
"Jalan-jalan,"
"Ya tapi ke mana?"
"Kamu akan tahu nanti,Ersayla." ucapnya.
Dalam perjalanan, baik Julio maupun Ersa tak mengeluarkan suara. Hanya deru mesin mobil sport Julio dan alunan instrumen musik klasik yang terdengar di telinga.
Setelah sekitar dua puluh menit berada diantara kemacetan jalan di kota Dubai, akhirnya mobil itu terparkir pada basement sebuah pusat perbelanjaan terbesar, Dubai Mall.
Julio tak melepaskan genggamannya pada tangan Ersa, ia berusaha menjaga gadis itu. Takut kalau hilang, mungkin.
Ersa nampak takjub, mall di Indonesia tidak seperti itu. Matanya menjelajah sekeliling hingga,
Bruk.
"Aawwss..." rintihnya.
Julio langsung menunduk memerika bagian kaki Ersa yang rupanya tadi tersandung kabel yang melintang di lantai.
"Sorry, Miss" seorang pekerja menghampiri Julio dan Ersa.
Julio memicingkan mata. Tahu pasti Julio akan memarahi petugas yang sedang memperbaiki kabel pada sebuah toko, segera Ersa memegang lengan Julio. Pandangan Julio langsung mengarah padanya.
"Aku nggak apa-apa," ucap Ersa.
Julio menatap Ersa, ia tahu Ersa sedang menahannya untuk memarahi petugas itu. Julio tersenyum dan membelai lembut rambut Ersa, kembali ia memandangi petugas tadi yang tampak cemas.
"I'm so sorry, sir." ucapnya lagi. Julio mengangguk, lalu merangkul pinggang Ersa dengan posesif meninggalkan area itu.
Langkah mereka tertuntun pada salah satu toko perhiasan yang terkenal dengan harganya yang lumayan fantastis. Ersa sampai geleng-geleng kepala melihat harga pada label yang tersemat disetiap perhiasan yang dilihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love With Possessive Mate's✔️
Romance[sedang di revisi] #SANDITAMASERIES Love with Possessive Mate's by, N I X H A A Y Ersayla Sasmaya Giandra tak pernah membayangkan kalau ia akan di jodohkan dengan pewaris Sanditama Group yaitu Hajulion Airlangga Sanditama-si tampan yang dikenal berh...