Suasana cukup tegang, bahkan Eunhye sudah sangat muak akan sikap Jaejoong merendahkan anaknya di depan Umum.
"Jika seandainya Yunho orang kaya, apa kau dan kalian semua tetap menghinanya? Kalian diam melihat ini, berbisik buruk tentang anakku, lalu apa jika kalian tahu sebenarnya siapa anakkku, apa kalian mampu seperti ini?!"
"Umma, sudahlah kita pergi." Ujar Yunho menahan Eunhye.
"Tidak! Dengarkan Umma! Mereka berhak tahu siapa kau, bahkan istrimu pun harus tahu siapa kau nak." Yunho menggelengkan kepalanya.
"Ku mohon, dengarkan permintaan Yunho yang ini saja." Wajah Yunho sudah sangat memohon. Eunhye pun terdiam. Ia pun melihat wajah pucat Yunho.
"Omong kosong! Sebaiknya kalian pergi!" Usir Jaejoong. Tuan Kim pun habis kesabaran, ia menampar wajah Jaejoong dan membuat Jaejoong semakin marah. Semua karena Yunho, ini pertama kalinya sang Ayah berlaku kasar terhadapnya.
Pesta itu terlihat sangat kacau. Tuan Kim menghampiri Yunho.
"Yunho-ah maafkan anakku. Tetaplah disini." Ujar Tuan Kim.
"Maaf Tuan, aku tidak bisa."
"Ku mohon." Ujar Tuan Kim mengemis dan membuat Jaejoong semakin kesal.
"Appa! Jangan seperti itu kepada orang miskin itu!" Kesal Jaejoong. Tuan Kim mengabaikannya. Kepala Yunho mulai terasa berat, ia pun memejamkan matanya menahan sakit. Tidak saat ini.
"Tae pyung-ah. Lebih baik kau selesaikan secara tenang. Jangan seperti ini dan menjadi tontonan." Ujar Jihoon. Tae pyung pun mengangguk. Eunhye melihat Jihoon, mengapa harus diam, bukankah Jihoon dan keluarga kandung Yunho ada disini? Mereka pun berhak tahu bukan?
"Maaf. Aku harus pergi Tuan." Yunho pun melangkahkan kakinya untuk pergi. Ia merangkul Eunhye dan menuntun tangan Seohyun. Sepertinya orang seperti dirinya tidak pantas di tempat semewah ini.
...
Taehee menunduk. Yunho? Sempat ia berharap bahwa itu anaknya. Jihoon tahu akan perasaan Taehee, ia segera merangkul dan mengusap bahu Taehee.
"Hanya namanya saja yang sama sayang. Tersenyumlah. Yunho akan sedih melihat kau bersedih selalu." Hibur Jihoon. Taehee hanya mampu menghelakan nafasnya.
"Aku tahu, tetapi aku masih sangat berharap bahwa Putra kita masih hidup." Memang terdengar menyedihkan, tetapi beginilah memang perasaan Taehee.
Soo yeon menatap pintu, Yunho telah pergi. Mengapa dadanya benar-benar sesak saat Yunho terhina? Soo yeon pun berlari, banyak pertanyaan yang harus ia tanyakan kepada Yunho.
Jika Umma berharap, bolehkah jika aku pun berharap itu kau, Oppa?
Yunho telah pergi bersama Eun hye dan Seohyun dengan sebuah taxi.
"Kau tak apa? Wajahmu pucat sekali Yun." Cemas Eunhye.
"Aku tak apa Umma." Ujar Yunho, bahkan ia meringis kecil saat rasa sakit itu datang. Seohyun hanya menatap Yunho yang berada didepan disamping supir tersebut.
Tak lama setelahnya Yunho memekik dan meremas kuat kepalanya membuat supir taxi, Eunhye dan Seohyun terkejut.
"Kita ke Rumah Sakit terdekat!" Ujar panik Eunhye. Mobil taxi melaju dengan begitu cepat. Tubuh Yunho serasa sangat sakit, bahkan terasa begitu kaku.
Tuhan, ini benar-benar menyakitkan.
Aku ingin menyerah.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?✔
FanfictionBagaimana cara agar membuatmu bahagia? Bagaimana cara agar kau bisa mencintaiku?