Jaejoong sudah sampai di rumah Yunho. Ia tersenyum dan memasuki rumah tersebut. Ia pun melihat Eunhye bersama dengan Seohyun tengah bersiap-siap untuk pergi, mau kemana mereka?
"Ajhuma ingin pergi?" Tanya Jaejoong. Eunhye pun melihat Jaejoong, awalnya ia tak ingin memberitahukan ini kepada Jaejoong, tetapi sepertinya Jaejoong berhak tahu kondisi Yunho.
"Kami akan ke Rumah sakit. Kami mendapat kabar Yunho kritis." Ujar Eunhye. Rasanya begitu sakit mendengarnya, bahkan bayangannya akan wajah bahagia Yunho mendapat kabar kehamilan Jaejoong pun sirna.
"Umma, ayo." Ujar Seohyun yang hendak pergi, Jaejoong pun tersadar, ia tak ingin berdiam disini.
"Aku ikut, ku mohon izinkan aku ikut." Ujar Jaejoong. Eunhye dan Seohyun hanya menatap Jaejoong.
"Yasudah ayo!" Ujar Seohyun, Jaejoong pun mengangguk, jantungnya masih berdegup begitu cepat. Tak hentinya ia memohon agar Tuhan selalu melindungi Yunho.
...
Tubuh Yunho sudah tidak mampu digerakan, bahkan saat ini Yunho hanya mampu mendengarkan dan melihat. Tubuhnya sudah sangat sakit.
"Sel kankernya cepat menyebar dan merusak sistem kerja tubuhnya. Saat kondisi anak anda jauh dari kata baik. Secepatnya kami akan melakukan operasi untuk anak anda." Taehee hanya menangis mendengarnya, Jihoon segera memeluk Taehee dan mengusap bahu sang istri.
"Jadi saat ini Yunho tidak mampu melakukan apapun? Apakah setelah operasi Yunho dapat sembuh dan hidup normal?" Tanya Jihoon.
"Kami hanya berusaha dan tidak menjanjikannya, tergantung dari seberapa kuat anak anda melawan penyakitnya Tuan Jung. Walau operasi pengangkatan tumor anak anda berhasil, tidak dapat menjamin setelahnya ia akan hidup normal atau tidak." Rasanya sakit mendengar kenyataan pahit ini. Soo yeon hanya terperosot mendengar semuanya. Mengapa harus seperti ini?
Jihoon hanya mencoba kuat, jujur dalam hatinya ia sangat sakit. Ia ingin berteriak.
"Terima kasih. Lakukan yang terbaik. Aku mohon." Sang dokter pun mengangguk. Jihoon hanya mampu menenangkan istri dan putrinya, didalam sana anak sulungnya sedang bertarung dengan maut.
...
Eunhye, Seohyun, dan Jaejoong sudah sampai di Rumah sakit. Jujur saja Jaejoong heran mengapa Soo yeon dan kedua orangtuanya ada disini?
"Bagaimana kondisi Yunho?" Tanya Eunhye. Taehee hanya diam, ia sendiri tidak mampu memberitahu kondisi sang putra.
"Kritis. Saat ini Yunho hanya mampu mendengarkan saja, sel kankernya telah mengganggu sistem kerja tubuh." Jaejoong sakit mendengarnya, bahkan ia meremas surat hasil Lab yang sebelumnya akan ia berikan kepada Yunho.
Soo yeon pun menghampiri Jaejoong, ia tahu pasti Jaejoong sangat terpukul mendengar ini.
"Joongie." Ujar Soo yeon, Jaejoong pun menatap Soo yeon dan tersenyum miris.
"Yunho pasti sembuh, aku yakin itu. Yunho pasti sembuhkan? Aku akan marah jika ia tidak sembuh Soo yeon-ah. Yunho tidak ingin bukan anaknya lahir tanpa seorang Appa?" Soo yeon dan orang-orang disana menatap kejut akan ucapan Jaejoong. Apa maksud Jaejoong?
"Anak?" Tanya Soo yeon. Jaejoong pun menyerahkan surat yang sudah kacau tersebut. Taehee mendekati Soo yeon yang tengah membaca surat tersebut. Mereka pun menatap Jaejoong.
"Kau tidak bercanda Joongie? Kau?" Jaejoong hanya mengangguk.
"Yunho harus bertahan. Yunho harus hidup, aku tidak ingin Yunho meninggalkan kami, aku tidak ingin Soo yeon-ah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Love You?✔
FanfictionBagaimana cara agar membuatmu bahagia? Bagaimana cara agar kau bisa mencintaiku?