DAY 2 ✨

25 5 1
                                    

Sudah hari kedua setelah gue duduk sebangku dengan perempuan aneh itu. Yang bisa gue simpulkan dia sangat cuek. Jadi kemarin setelah dia duduk disebelah gue, dia langsung memasang earphone nya. Kurang  cuek apalagi coba. Dia gak ada niatan buat kenalan sama gue. Etss, emang gue udah kenal nama dia. Tapi masa iya duduk sebangku dia gak tau nama gue.

Hari ini ada pelapasan masa jabatan osis yang dipegang angkatan gue. Kebetulan gue jadi wakil ketua osis. Dan mau gak mau gue harus datang ke acara itu. Gue datang agak pagi, karena menghindari kemacetan yang ada di dekat rumah gue.

Kelas masih gelap, gue menuju ke bangku gue. Gue melihat ada seseorang yang sedang tidur dengan alas tangannya. Eh gila saha eta? - batin revano.

Revano dengan segala kegugupannya, dia menyentuh bahu wanita itu. Dia nyata bukan hantu. Eh tapi bisa saja, dia bukan manusia sepenuhnya.

Perempuan yang sedang tertidur dan merasa bahunya disentuh otomatis langsung menepis dengan kencang.

"Siapa lo? Sentuh"aja. "Ucap nya langsung berdiri.

Revano yang melihat wanita itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Pagi-pagi udah mimpi aja" kata revano dengan tampang sinis.

"Serah gue si. Yang tidur gue ini, kenapa lo yang ribet? "Balas
Riana

Revano langsung duduk setelah wanita itu berdiri. Dan revano liat perempuan itu sudah ingin keluar kelas. "Eh tunggu, lo ga mau kenal gue? "

Riana yang mendengar ada seorang yang berbicara dia sontak menghadap kebelakang. Riana melihat cowok itu seperti berbicara kepadanya. Riana menunjuk revano "lo ngomong sama gue? "Tanya riana

Revano yang geram, dan dia langsung bilang. "Gak gue ngomong sama angin" ucap revano.

Riana yang mendengar ocehan garing dari laki tersebut mencoba tertawa agar dia tidak kecewa. "Hahahha, kasian amat. Mentang-mentang jomblo jangan ngomong sama angin juga kali. " kata riana sambil tertawa.

Dan tawa itu,,,, membuat hati revano berdebar.

Riana keluar kelas dan menuju ke kantin meninggalkan revano sendiri dikelas.

Dasar cewek -batin revano sambil tersenyum.

                  
                    
                   🍁🍁🍁
Acara pelepasan jabatan osis berjalan lancar. Dengan kata lain, revano sudah bebas dari jabatannya sebagai wakil ketua osis. Satu sekolahan sedang dalam acara tersebut dan tidak melakukan kegiatan belajar mengajar. Revano sedang membawa banyak berkas-berkas penting yang dulu dia taruh di ruang osis.

Revano sedang kesulitan dan dia tidak melihat ada seorang wanita yang jalan berbeda arah dengannya. Wanita itu tidak melihat kearahnya dia fokus dengan hp nya. Dan kejadian saling tidak fokus terjadi. Dua-duanya jatuh.

Berkas revano jatuh, dan hp riana terjatuh juga.

Dramatis sekali. Tapi memang itu yang terjadi. Mereka terjatuh bersama.

Perempuan yang jatuh akibat bersenggolan dengan revano. Marah dan geram, "kalo jalan liat-liat dong" ucapnya sambil mengambil hp nya yang jatuh.

Revano yang geram juga, akhirnya angkat suara. "Seharusnya gue yang bilang itu sama lo. Bukan lo, jelas"lo yang nabrak gue." revano sambil melihat perempuan itu.

Perempuan aneh lagi -batin revano.

"Tau ah" kata rania sambil membereskan berkas yang tadi terjatuh akibat ulahnya. Padahal itu tidak diminta oleh revano.

Revano ikut mengambil bagian mengambil berkas, dan melihat kearah wajah perempuan itu. Rambut yang digerai menambah Indahnya diri seorang Riana.

"Revano" ucap revano.

Riana langsung mengangkat kepalanya dan matanya tertuju pada mata revano yang tidak berhenti tertuju padanya.

Dia langsung mengangkat alisnya tanda tidak mengerti. "Iya, nama gue revano. Jadi kalau mau manggil jangan 'eh tapi revano. oke? "Ucap revano sambil tersenyum.

Riana hanya menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan laki" yang mengenalkan namanya tanpa dia minta.

"Nih, udah ya. Gue duluan"ucap rania langsung pergi meninggalkan revano.

"Makasih ya Riana"ucao revano sambil tersenyum hangat.

Riana langsung pergi tidak menghiraukan revano lagi.

Hai readers.

Salam hangat. 💕

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang