Sebelum pulang ke apartment Jihoon, Jihoon dan Daniel memutuskan untuk pergi ke supermarket.
"Kau yakin wartawan tidak akan mengenali kita love?" tanya Daniel memastikan karna kini mereka hanya menutupi wajanya dengan topi dan sebuah masker hitam
"Tenang saja Niel, semua akan baik baik saja kau cukup percaya padaku" Jihoon kembali menatap tampilannya didepan kaca
Setelah selesai dengan dirinya, Jihoon menatap Daniel sesaat. Bagaimana Daniel tidak akan tertangkap kamera bila dirinya terlalu menunjukkan mata khasnya itu.
Jihoon menurunkan sedikit bagian depan topi milik Daniel sehingga mata itu tidak dapat dilihat dari arah depan.
"Baiklah ayo" ajak Jihoon keluar dari mobil
Mereka memasuki supermarket tersebut dengan tangan yang bertautan. Melihat dan memilih bahan untuk makan malam mereka. Beberapa orang yang menatap mereka beranggapan bahwa mereka hanya sepasang kekasih biasa tanpa mengetahui jika itu adalah Park Jihoon model terkenal yang amat dicintai seluruh warga Korea serta Kang Daniel seorang CEO yang kadang dirinya diminta untuk menjadi model suatu brand.
"Niel aku ingin membeli mie pedas yang sedang menjadi trend itu" pinta Jihoon saat mereka berada diarea mie
"Tapi love, kudengar mie itu benar benar pedas dan kau tidak begitu tahan dengan pedas" ucap Daniel khawatir
Daniel tau kalau Jihoon suka pedas tapi ia juga tau kalau mie yang dibicarakan jihoon itu sangat pedas. Buktinya saja Seongwoo, sekretarisnya yang suka sekali dengan bahan merah itu kepedasan saat memakannya.
"Ku mohon Niel, hanya sekali saja setelah itu aku tidak akan memakannya lagi" tawar Jihoon agar Daniel mengijinkannya
"Baiklah tapi jika kau tidak kuat jangan teruskan, paham?" Kata Daniel yang dijawab anggukan Jihoon
Jihoon mengambil satu bungkus mie yang dimaksud dan segera memasukkannya dalam keranjang yang dibawa daniel. Setelah dirasa cukup, mereka pergi menuju kasir.
-
-"Kenta sialan, sebenarnya yang menjadi atasan disini aku atau dia?" gumam Hyunbin sembari memasukkan beberapa camilan ke dalam keranjangnya
Dirasa sudah cukup mengambil beberapa camilan, Hyunbin segera melangkahkan kakinya menuju kasir.
Namun disaat akan mendekati tempat kasir, Hyunbin menyipitkan pengelihatannya agar tampak lebih jelas karna merasa melihat sosok yang tidak asing baginya. Seperti mirip, Jihoon.
"Bukankah itu Jihoon?" Gumam Hyunbin lagi
"Itu tidak mungkin, Jihoon sedang ada di rumah Somi jadi dia tidak mungkin berada disini bersama laki laki lain" Hyunbin kembali menuju bagian minuman dingin dan meninggalkan apa yang dilihat
Untuk lebih memastikannya Hyunbin merogoh sakunya untuk mencari hp miliknya. Ia sudah beberapa kali menelfon hp milik Jihoon namun berakhir dengan suara operator. Segera ia mencari kontak milik somi. Pada dering ketiga, terdengar suara perempuan yang sangat ia kenal.
"Hallo Bin, ada apa?"
"Sekarang Jihoon sedang bersamamu bukan?"
"..."
Hyunbin menunggu jawaban Somi. Ia benar benar berharap jika Somi mengatakan iya. Hyunbin tidak mau mencurigai Jihoon karna Jihoon adalah segalanya bagi dirinya juga ibunya.
"Ah iya"
"Dimana dia? Bisakah aku mendengar suaranya?"
"Kenapa tidak langsung kau hubungi saja dia?"
"Aku sudah mencoba tapi sepertinya hpnya sedang dalam mode getar, bisa tolong panggilkan dia?"
"Hah itu Jihoon uhm sedang di kamar iya di kamar mandi"
"Baiklah berikan salamku padanya, katakan untuk tidak berdiet"
Hyunbin menutup panggilannya dan memasukkan kembali hpnya. Ia menghela nafas dan mengambil beberapa kaleng bir dingin.
"Aku harap itu benar"
-
-Jihoon dan Daniel telah sampai di apartmentnya. Mereka menyusun apa yang telah mereka beli dirak. Beberapa bahan makanan yang akan ia masak ia keluarkan dari dalam tas belanjaannya. Ia mulai memasak.
"Love, kau tidak ingin mandi dulu? Biar aku yang melanjutkan masakkanmu" Daniel memeluk Jihoon dari belakang
Jihoon bisa merasakan jika Daniel telah selesai dari mandinya begitu melihat handuk yang tersampir dipundaknya dan rambutnya yang masih basah. Jihoon mengecilkan api dikompor dan berbalik melihat Daniel. Diambilnya handuk itu lalu diusak pelan rambut pria yang lebih tinggi darinya.
"Kau bisa sakit bila tidak mengeringkan rambutmu dengar benar Daniel" Jihoon masih setia mengeringkan rambut milik Daniel
"Aku akan senang jika aku nantinya sakit" ucap Daniel sembari memeluk pinggang Jihoon
"Senang?" Jihoon sedikit memiringkan kepalanya, kebiasaannya saat tengah bingung
Daniel tersenyum hingga matanya membentuk sebuah lengkungan, "tentu saja, ketika aku sakit kau akan selalu berada disampingku hingga aku sembuh"
Jihoon terdiam menatap wajah tampan yang ada dihadapannya kini. Pesona Kang Daniel memang bisa membuat semua orang terpana.
"Ji jangan melamun, aku tau kalau aku tampan" Daniel dan Jihoon sama sama terkekeh pelan
"Ya ya ya apapun katamu Niel kkk, baiklah lanjutkan memasak soupnya aku akan mandi, kau hanya perlu menunggu hingga ayamnya lunak setelah itu kau bisa mematikan apinya" jelas Jihoon sembari melepas apron yang tadi ia pakai
"Itu gampang ji" Daniel mencium kening Jihoon yang membuat wajah jihoon jadi memerah
"Ba- baiklah aku mandi dulu" Jihoon segera melesat menuju kamar mandi
Daniel tertawa mengingat wajah merah yang sering ia lihat kala memberikan Jihoon skinship. Dan tertawanya terhenti begitu melihat layar hp Jihoon.
Hyunbinie♥ missed call (11)
"Dasar pengganggu" gumamnya setelah membalikkan layar hp Jihoon
πππ
Kenta Takada (24)
Seongwoo Ong (24)
KAMU SEDANG MEMBACA
Choose [ NielWink ]
FanficMembuat keputusan tidak semudah apa yang kalian kira, terlebih jika menyangkut pautkan tentang masalah perasaan seseorang. Jihoon diminta membuat sebuah keputusan dimana dirinya enggan untuk memutuskan. Bagaimanapun juga dia sudah menyakiti banyak...