Akhirnya update juga, setelah hampir 10 bulan lamanya.
Maafkan saya yang writer blocknya keterlaluan hehe 😅😳 Kalau kalian lupa sama chapter sebelumnya, kurekomendasikan baca dulu... daripada bingung di tengah cerita atau gak sekalian, baca dari awal wkwkwk 😂***
but here's a little clip about last chap
Diana menganggukan kepala sebagai jawabannya, dia shock dengan pertemuan yang tidak pernah diduga ini. Dirinya sangat ingin memeluk Edward, namun satu hal yang menahan dirinya untuk memeluk ayahnya.
Keraguannya, apakah ayahnya masih ingin bertemu dengan dirinya. Perasaan Diana mengatakan kalau nanti akan ada yang terjadi. Ia ingin berpikir positif namun disatu sisi ia merasa ada yang janggal.
Edgar menatap bingung Edward, apa yang sebenarnya disembunyikan oleh ayahnya. Mengapa Diana sahabatnya bisa mengenal ayahnya, apa ini yang dimaksudkan ayahnya? Apa Diana adalah adiknya?
***
My Playlist: It Ain't Me - Kygo, Selena Gomez
What is your playlist?
***
Erick melajukan mobilnya ke suatu tempat, melintasi gemerlap cahaya kota Paris. Vanessa menatap jendela dan memperhatikan indahnya Paris, kota yang ia tinggali selama 5 tahun belakangan ini. "Paris, aku ingat bagaimana kita pertama kali bertemu saat itu..." Vanessa menatap orang-orang yang sedang berjalan.
"Bertemu dengan ketidaksengajaan, kota ini punya banyak kenangan tentang kisah cinta aku dan kamu. Bagaimana kita berkencan saat pertama kali, pernikahan kita, sampai akhirnya kita tinggal di kota ini" Vanessa menitikkan air matanya, kota ini sangat berarti baginya. Tempat ia menemukan cinta pertamanya, Erick.
Erick meraih tangan Vanessa untuk ia genggam. "Vanessa, kota ini tahu betapa besar aku mencintai kamu. Mungkin yang kamu putuskan sudah bulat, tapi aku hanya ingin memberi tahumu sesuatu. Cintaku tetap sama seperti 6 tahun yang lalu, saat kita pertama kali berkencan"
Vanessa terdiam saja lalu memberikan senyuman sedih pada Erick, pria yang ia percayai ini sudah mengecewakannya. Namun sebesar apapun ia kecewa, pada akhirnya dia tetap menyayangi pria yang sudah mengecewakannya ini. Ya, dia bodoh, cinta memang begitu bukan? Bisa membuat orang menjadi bodoh.
Tidak lama kemudian mereka sampai di suatu tempat. Mereka turun dari mobil dan menuju sebuah sungai. Vanessa mengingat ini adalah tempat mereka bertemu. Sebuah tempat makan, tempat makan yang berada di dalam cruise.
Erick menggenggam tangan Vanessa dan membawanya masuk ke dalam cruise tersebut. Cruise tersebut telah didesain sedemikian rupa, chandelier di tengah-tengah. Kaca di sekitar yang ditutupi sebuah tirai berwarna merah namun tembus pandang, Erick mengajak Vanessa untuk duduk dan memesan makanan. Dentingan piano mengalun menemani mereka, Erick memperhatikan 'istrinya' itu. Dia mengingat-ingat kapan terakhir kali mereka melakukan kegiatan seperti ini, dia bahkan tidak dapat mengingatnya. "Vanessa, maafkan aku..."
Vanessa menoleh, lalu tersenyum kecil. "Untuk apa?"
"Untuk segalanya, aku telah membuatmu kecewa. Aku sadar, pada akhirnya aku terus menerus membuatmu kecewa" Erick menaruh sendoknya dan memegang tangan Vanessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boss Ex
Roman d'amour[Sedang tahap revisi, maaf atas ketidaknyamanan pengunaan kalimat. Chapter terus diupdate] (15+) Ketika engkau menolak takdir, bukankah justru takdir semakin membawa kita untuk mengikuti arusnya? Ketika kau mencoba melupakan seseorang yang pernah ad...