10. Pendekatan secara berkala

5 0 0
                                    

Pekerjaan Meesa keesokan harinya adalah bermalas-malasan didepan televisi dan duduk-duduk manjah di sofa yang untungnya Meesa telah lunasi sebelum menjadi TunaKarya seperti saat ini karena Pria bernama Azzam. Mengingat itu Meesa menjadi geram sendiri.

Dan lagi masalah Azzam dengan perasaannya, membuat Meesa berpikir keras saat ini meskipun tak nampak berpikir sama sekali di wajah nya.

Bapa yang mendengar cerita hari itu juga dari Meesa Terkecuali pengakuan terakhir Azzam kepadanya, Meesa merasa belum siap untuk bercerita dengan Bapa nya.

Rrr. Yang ada Bapa malah langsung menyetujui nya tanpa berpikir ulang. Dan Meesa belum siap sama sekali dengan hubungan semacam itu.

Bapa hanya dapat menggelengkan kepalanya. Lalu berkata jika Azzam melakukan itu pasti ada alasan kuat di belakangnya, Begitu lah katanya.

Dan menyebalkannya lagi perkataan Bapa seolah membenarkan aksi Azzam ditelinga Meesa.

"awas aja ya. Berani nampak di hadapan ku lagi" omel Meesa sambil memakan snack kiloan yang selalu dia beli ketika hari libur nya menjelang, sekarang menurut Meesa adalah liburan panjangnya karena belum berniat untuk melamar pekerjaan lagi.

suara ketukan pintu membuat Meesa reflex menoleh ke arah pintu yang tertutup bahkan masih terkunci rumahnya karena semua orang terkecuali Meesa sudah pergi beraktivitas "ck. Siapa sih pagi-pagi namu ke sini. Bodo ah"

"pura-pura aja ga ada orang dirumah" Meesa terkekeh sendiri dengan pemikirannya sendiri, ia pun melanjutkan menonton tv dan juga cemilannya yang tadi pagi baru ia beli.

Selang beberapa saat terdengar suara motor berhenti yang Meesa kenali yaitu motor kreditan bapa nya, lalu samar Bapa bertanya pada seseorang namun Meesa memilih untuk mengacuhkannya dan menonton Larva kartun kesukaannya.

Sementara di luar sana Azzam menyalami Bapa lalu disambut baik oleh Bapa "abis nganterin pa?" tanya Azzam "iya nih biasa manja-manja anak bapa tuh" balas bapa dengan santai

"Kok diluar ga masuk aja,nak?" tanya bapa berkerut bingung pasalnya Azzam berdiri didepan rumahnya "kayak nya ga ada orang. Dari tadi Azzam ketuk ga ada yang bukain" ujar Azzam membuat Bapa semakin berkerut bingung "tadi bapa tinggalin masih ada Meesa. Udah ngilang aja itu anak. Apa masih tidur ckck anak gadis kelakuannya kayak gitu awas aja" gerutu bapa sambil membukakan kunci. Azzam hanya bisa tersenyum menanggapinya "ayo masuk nak" ujar bapa menyilahkan "Adek" panggil bapa membuat Meesa yang sedang tiduran di sofa kreditannya beranjak tiba2 membuat ke dua orang itu pun terkejut

"ASTAGFIRULLAHALAZIM" ucap bapa dan Azzam bersamaan. Meesa memandang keduanya dengan polos tak berdosa "kenapa?" tanya Meesa lalu setelahnya ia tertawa keras saat melihat kedua raut wajah bapa dan juga tamu tak diundang itu. Lucu sekali ekspresi wajah terkejut keduanya menurut Meesa.

Tawa Meesa membuat Bapa menggeram kesal lalu menghampiri Meesa yang masih sibuk menertawakan ekspresi wajah Bapa dan juga Azzam "AWWW.. BAPA!! AKHH ASSSHH" Jerit Meesa mengusap kepalanya ia terkejut karena tiba-tiba saja mendapatkan jitakan dari Bapanya "jadi anak tuh ya ga usah jail sama orang tua, gimana nanti kalo bapa jantungan? Terus tadi kenapa ga bukain pintu? kata nak Azzam sudah ngetuk tapi ga ada sahutan" omel Bapa tidak ada nada tinggi atau kemarahan namun cukup membuat Meesa mencebikan bibir bawahnya karena omelan Bapa "iya deh maaf Meesa salah. Lagian ga ada maksud buat ngagetin" cibir Meesa masih mengelus kepalanya yang masih berdenyut karena jitakan sayang dari sang Bapa, Bapa duduk disebelah Meesa "oke Bapa maafkan, terus soal ketukan pintu?" tanya Bapa melipat tangannya didepan dada, Meesa menatap Azzam dengan sinis setelah Azzam berada di samping Bapa. Azzam semakin bersalah dibuatnya "duduk nak Azzam" mempersilahkan Azzam untuk duduk dan tujuan lain Bapa untuk mendengarkan penjelasan dari Meesa, Meesa menghembuskan nafasnya pasrah ketika Bapa menatap nya menyelidiki "itu... Tadi Meesa kira ada orang yang minta Sembako dari pada minta sama Meesa kan Meesa udah belum kerja jadi Meesa diemin aja" Meesa terlihat santai tanpa beban "ya lagian juga bukan salah Meesa juga kan? toh Mas Azzam ga bersuara" ucap Meesa membela dirinya

CONFESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang