🌻2

6.9K 917 65
                                    

.

.

.

.

.

Suasana venue konser DAY6 benar-benar ramai dengan fans fanatik band asal JYP itu.

Lisa tersenyum dan bersorak melihat duet epik dari Rose dan Brian. Keduanya membawakan dua lagu milik DAY6 dan sebuah cover special dari lagu Best Part milik Daniel Caesar yang merupakan lagu kolaborasinya dengan penyanyi berbakat H.E.R.

"Wahh keren sekali" Lisa terus saja bertepuk tangan dari bangku V.V.I.P bahkan setelah Rose dan Brian melangkah meninggalkan panggung.

Diatas panggung itu Rose tersenyum malu hendak melangkah turun berdampingan dengan Brian yang melangkah bersama Roseana.

"Bukankah Rose sangat keren oppa?" ujar Lisa dengan sedikit berteriak ditelinga Sehun. Pria itu setia dengan wajah datarnya sejak kedatangannya bersama Lisa untuk menonton konser itu.

"Ne" ujar pria itu singkat.

"Suaranya indah kan?" ujar Lisa sekali lagi ditelinga Oh Sehun, sementara matanya sendiri masih mengawasi sahabat cantiknya itu.

"Ne"

"Harmonisasi mereka bagus kan?" tanya Lisa lagi.

"Ne" jawaban yang sama dari Oh Sehun.







"Bukankah mereka cocok menjadi pasangan?" ujar Lisa dengan nada ceria dan wajah berseri saat VCR menyoroti Rose yang melangkah turun bersama Brian dengan dibantu pria itu.

Oh Sehun hanya terdiam dan tidak lagi menjawab pertanyaan yang sebenarnya menjadi pertanyaan utama yang ingin ditanyakan Lalisa.

Mulutnya tidak menjawab sama sekali. Tapi tatapannya menajam menatap VCR sialan (begitu dirinya menyebut benda tersebut) yang masih saja menampilkan Roseana dan Brian.

Disisinya, ada Lisa ... gadis itu tahu, tidak akan ada jawaban yang didapatkannya dari pria itu, meskipun itu hanya berupa sanggahan untuk menanggapi ucapannya.



Lisa ... sudah sangat hafal dan terbiasa dengan situasi seperti ini.




"Apa yang membuat kau memutuskan menjalin hubungan denganku oppa?"
_____________________




Suasana dalam mobil benar-benar hening tanpa suara.

Oh Sehun menyetir dalam diam, dan Lisa juga larut dalam dunianya dengan diam.

Kedua tangannya mengepal diatas pahanya yang berbalut rok jeans selutut. Ekor matanya terus mengawasi pergerakan Oh Sehun disisinya yang menyetir dalam kediaman, tapi ponsel pria itu tidak lepas sedetikpun dari genggamannya.

Lisa menghelah nafasnya lelah. Dijilatnya bibir bawahnya, mempersiapkan serentetan kalimat yang ingin dilontarkannya untuk pria itu. Karna Lisa merasa, ini adalah waktunya untuk membicarakan ketidak beresan dalam hubungan mereka.

Sehun masih saja sibuk dengan ponselnya hingga Lisa membuka suara.


"Oppa ..."

"Lisa, aku minta maaf. Tapi aku tidak bisa mengantarmu pulang. Bisakah aku memesankanmu taksi untuk mengantarmu pulang?"

Suara Lisa mungkin terlampau kecil untuk didengar dan dimengerti oleh Oh Sehun. Atau mungkin sebenarnya pria itu mendengarnya, namun mengabaikannya?

Lisa bahkan sudah tidak bisa membujuk hatinya untuk berpikir positif tentang pria yang ber-status sebagai kekasihnya itu.

'Mungkin belum waktunya'

Lisa menutup matanya dan menghembus pelan nafasnya melalui bibirnya.

"Ya sudah oppa, aku ... akan pulang dengan taksi"

_____________________


Keadaan halte cukup sepi sepeninggal Lexus ber-plat perak milik Oh Sehun. Lisa hanya terdiam dibangku halte itu menatap mobil yang menghilang dipenghujung jalanan itu.

Tatapannya masih saja tenang mengawasi sekitar jalanan itu. Kakinya melangkah ke arah bangku halte itu, dan pantatnya kemudian mendarat sempurna pada bangku halte itu sementara kedua tangannya terlipat diatas pahanya.

Lengkungan tipis tetarik dibibirnya sementara matanya menatap lembut cincin yang melingkar dijari manis kirinya.

Disentuhnya benda itu dengan telunjuk kirinya sementara nafasnya berhembus kecil bersamaan dengan gunaman-gunaman kecil dari bibirnya.

Kepalanya kemudian terangkat dan matanya menatap sekitar jalanan yang sepi.

"Kapan terakhir kali aku berjalan sendirian?" gunamnya pada dirinya sendiri.

Tanpa sadar kedua kakinya melangkah menelusuri jalanan panjang itu sambil matanya mengamati lampu jalan yang menyala disepanjang jalanan itu.

"Daerah ini ternyata banyak berubah tanpa ku sadari" gunam Lisa dengan senyuman kecil sementara kakinya terus melangkah.

Dipenghujung jalanan itu, Lisa bermaksud untuk turun dari trotoar dan menyebrangi penyebrangan dihadapannya. Namun langkahnya terhenti saat melihat billboard diujung jalan itu yang menampilkan sang nation's boy group ... EXO.

Sepasang mata bulatnya menatap lurus satu dari tiga sosok yang menjadi center dari grup itu.

Dijilatnya bibir bawahnya sementara ingatannya bergulir pada peristiwa tadi, sebelum dirinya berakhir dihalte bus itu.

Lisa berusaha untuk tidak kecewa. Tapi kenyataannya, Lisa terlambat menyiapkan hatinya. Sehingga kekecewaan itu meledak tanpa bisa dicegah ketika pria itu pergi begitu saja setelah menurunkan Lisa disana, tanpa memastikan kedatangan dan keamanan taksi yang ditumpangi Lisa, atau minimal keselamatan Lisa karna menunggu sendirian ditempat sesepi itu.

Sekuat apapun dirinya menyangkal, pada akhirnya ... dalam kesendiriannya ...

Lisa, selalu berakhir dengan kondisi menyedihkan.

Didepan jalanan sepi itu, gadis itu jatuh terduduk dipinggir trotoar dan setelah wajahnya tersembunyi diantara pahanya ... isakannya memecah keheningan jalanan sepi itu.

Lisa butuh setidaknya lima helas menit untuk mengeluarkan kesedihannya.


Hanya, sendirian
______________________

Lisa memasuki apartemen Oh Sehun dijam 8 pagi dengan baju semalam yang dipakainya. Semalam Lisa tidak pulang, dan memutuskan menginap ditempat Sorn.

Hal itu dilakukannya karna kondisinya yang sial. Semalam saat Lisa memutuskan untuk pulang, gadis itu malah bertemu dengan Rose dan Brian. Untuk menutupi keadaannya, Lisa terpaksa berbohong akan menginap dirumah Sorn dengan didukung beberapa kebohongan lainnya.

Tentang kedatangan Lisa, sebenarnya Lisa berniat untuk langsung pulang ke dorm. Tapi entah kenapa, kakinya justru menuntun langkahnya menuju ke apartemen pribadi Oh Sehun.

Semalam pria itu tidak pulang, Lisa tahu hal itu. Pria itu tidak membawa ponselnya yang satu, yang kini ada diatas meja dihadapan Lalisa.

Sungguh, Lisa bukan tipikal orang yang gemar mencari tahu kehidupan pribadi orang lain. Tapi rasa penasaran itu muncul saat melihat ponsel pintar itu, dan semakin terpupuk ketika didapatinya password yang ditebaknya secara acak cocok dengan tanggal lahir Roseana Park.

Dengan kata lain, password ponsel Sehun memakai tanggal lahir Roseana.

Lisa menahan dadanya yang sesak melihat banyaknya foto Roseana yang diambil oleh kekasihnya secara rahasia.


Setelah sampai pada keadaan ini,  Lalisa bingung ... apa yang sebaiknya dilakukan olehnya?
____________________


TBC

#masih berlanjut bersama story Rose. Maafkan keterlambatan ♥️

1st LISA (BLACKPINK LOVE STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang