.
.
.
.
.
[Please Vote and Comment]
Mobil milik Ji Changwook bergerak perlahan memasuki pekarangan penginapan sederhana yang tidak terlalu besar.
Keduanya terpaksa mampir kesana, setelah terjadi hujan deras dan badai usai panas terik siang tadi.
Hujan yang benar-benar deras dan badai yang mengerikan, karna bahkan ada beberapa ruas jalan yang terputus akibat pohon rubuh, longsor lokal dan kecelakaan-kecelakaan kecil yang membuat mustahil jika mereka ingin meneruskan perjalanan.
Karna itu mereka berdua berakhir didepan penginapan sederhana itu, setelah berputar-putar selama dua jam tanpa menemukan sebuah hotel yang lebih baik.
"Kau bawa alat penyamaranmu?" Lisa menoleh pada Changwook disisinya lalu menganguk sambil membuka tas Celine miliknya dan mengeluarkan sebuah topi beserta masker dari sana.
"Good" gunam pria itu sambil membuka dashboard depan Lisa dan mengambil topi serta masker miliknya dari sana.
"Tapi apa kita membutuhkannya." Changwook menoleh pada Lisa sambil memasang topinya dikepala.
"Tidak perlu memakainya jika kau memang ingin menggemparkan media besok pagi. Meski dipelosok, kita tidak pernah tahu apa dan siapa yang akan kita temui" ujarnya dengan senyuman manis pada Lisa lalu memasang maskernya.
Lisa menghelah nafasnya.
"Hmm baiklah"
___________Lisa masuk lebih dahulu sementara Changwook menutup payung yang mereka berdua pakai dibelakangnya.
"Ayo masuk" Lisa tetap melangkah pelan saat pria itu melewatinya dengan langkah panjang menuju ke meja resepsionis.
"Selamat malam, ada yang bisa kami bantu?" Ujar wanita penjaga resepsionis itu dengan sopan pada Ji Changwook.
Karna pria itu yang mendatangi meja resepsionis sementara Lisa berdiri agak jauh dibelakangnya sambil menatap sekeliling penginapan itu.
"Kami berdua perlu kamar" ujarnya pelan menjawab resepsionis itu.
Resepsionis wanita yang kira-kira berusia sama dengannya itu menatap sebentar padanya lalu menatap Lisa dibelakangnya.
"Maaf apa kalian suami istri?" Ji Changwook melebarkan matanya mendengar pertanyaan wanita itu.
"Ne?" Refleksnya karna pertanyaan mengejutkan wanita itu.
Wanita itu kembali menatap Lisa lalu menatap Ji Changwook tenang dan berbalik membelakangi pria itu.
"Kami hanya punya satu kamar yang tersisa dan hanya bisa ditempati oleh pasangan" ujar wanita itu sambil menunjuk sebuah white board di tembok belakangannya yang menuliskan jumlah kamar tersisa.
Ji Changwook menatap papan putih itu, dan persis seperti perkataan resepsionis itu.
Dihelahnya nafasnya sejenak.
"Baiklah, aku ambil" wanita itu tersenyum ramah lalu menunduk dan menulis pada buku catatan didepannya.
"Silahkan siapkan identitas anda dan istri anda" gunam wanita itu sambil membongkar sebuah toples berisi kunci.
"Identitas?" Ulang Changwook. Pergerakan tangan wanita itu terhenti dan matanya kembali menatap tenang pada Changwook.
"Tentu saja, kami hanya melayani pasangan dengan identitas yang menunjukan status pernikahan" Ji Changwook mengumpat dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
1st LISA (BLACKPINK LOVE STORY)
FanfictionKenyataan bahwa kekasihnya memiliki kisah masa lalu dengan sahabatnya, membuat Lisa memilih untuk mundur