Pukul 6:15,Nadila sudah siap dengan seperangkat alat sekolahnya di pintu gerbang.
Gadis itu memang rajin,tak memandang dia anak tunggal.Nadila mengotak-atik handphonenya sembari menunggu sang ayah yang masih mempersiapkan diri di dalam rumah.
Nadila tentu saja tak melewatkan spam-an dari teman sebangkunya.Ini bukan hanya kebiasaan Aruna,tapi memang namanya orang tak waras mau bagaimana lagi?
Nadila turun ke pesan terakhirNad,lo yakin kan bakal ikut acara akhir tahun?
Nadila langsung menjawab pesan itu
Iya
Knp?Tanpa menunggu jawaban,ia langsung disambut ayahnya yang sudah siap dengan kunci mobil di tangan kekarnya.
"Nad,nanti inget pesan papa,kamu pulangnya sama om Rey.Papa ada meeting sekarang.Udah bawa jaket sama masker kan?,soalnya om Rey nggak suka mobilnya panas-panasan dia pasti bakal hidupin AC mobilnya"ucap sang ayah sambil menatap lurus ke jalanan.
Nadila hanya menganguk mengiyakan.
-WOC-
3 jam pelajaran berlalu,kini saatnya bel istirahat berbunyi.
Bu Hani yang sedang asyik menghapus papan,kini telah mengakhiri pelajarannya digantikan dengan suasana istirahat."Nad"ucap orang disebelah Nadila tanpa aba-aba sambil menyenggol tangan Nadila.Nadila langsung menarik tangannya,sedang malas diajak bicara.
"Nad,lo kenapa?nggak sarapan?galau gitu muka lo"ucap Aruna lagi.Seperti biasa,dua orang ini tak pernah ke kantin,terutama Nadila
"Lo lagi dapet ya!"pekik Aruna tanpa malunya.Sontak Nadila menoleh.
"Ngawur lo!.ngomongnya jangan keras-keras juga kali!.Banyak cowok disini!"ucap Nadila membantah sambil mengecilkan suaranya di dua kalimat terakhir.
"Gue udah cukup ngomong sendiri di rumah ya,jangan disini lagi!"Memang faktanya Aruna tidak pernah bersosial di sekitar rumahnya,jujur saja Aruna menyesal ayah dan bundanya terus berkutat dengan pekerjaan di luar kota.
"Apaan si"
"Nad,lo udah tau belum? Rifan pacaran sama Geeka?"Aruna beralih ke topik lain
"Geeka?anak basket kan?"ucap Nadila ingin tahu,langsung menyobot handphone yang tadinya ada di tangan Aruna
"Eh,Bentar dulu dong"ucap Aruna berusaha mengambil handphone miliknya yang penuh dengan gambar korea. Aruna memang malu kini ia menjadi salah satu dari kumpulan para fansgirl.
"Gue mau liat!"Nadila yang penasaran wajah Rifan berusaha memiringkan posisinya.
"Bentar,gue scroll dulu!"Aruna masih belum terima.
Tapi,seketika mereka diam
Kali ini Nabila membeku"Wait"Nadila tak sengaja menekan notifikasi grup SMA Armada yang ada handphone Aruna.
"Bukannya ini hasil voting?"Nadila memasang wajah kaget.
Aruna yang belum melihat ,hanya bisa menghela nafasnya.Hasil voting Acara akhir tahun SMA Armada :
Hiking->jumlah suara:845 dari 945 siswa yang mengikuti voting
Seketika tubuh Nadila membeku,seperti ada petir di siang bolong menyambarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) Cold
Science FictionA perfect cover by: @suputri21 "Ketika mereka bertemu dengan dingin" Mari kita mulai, Dingin itu adalah hal yang menentukan hidup atau mati Nadila Askara dan Arjuna Devandra. Sebuah takdir mempertemukan keduanya. Tapi, bagaimana jika air yang ingin...