- TIGA -

2.2K 62 1
                                    

***

4 jam setelah mereka pulang sekolah, dokter Very pun akhirnya datang untuk melihat keadaan Chen.

"Sore dok" sapa Chila.
"Hai Chila, bagaimana keadaanmu?" Tanya dokter Very.
"Alhamdulillah, baik baik saja dok" jawabnya.
"Syukurlah, lalu dimana kakak mu sekarang?" kata dokter Very.
"Dikamar dok, mari saya antar" jawab Chila.

Sesampainya dikamar.

"Hai, Chen. Ada apa dengan mu?" tanya dokter Very.
"Halo dok, tidak apa-apa hanya luka sedikit." jawab Chen tersenyum.
"Oke, saya periksa ya" kata dokter.
"Baik dok" jawab Chen.

Chen pun di periksa oleh dokter Very, ketika di periksa, dokter Very menekan di bagian kepala Chen. Dan Chen merasa sakit. Lalu, dokter Very mengajak Chila keluar kamar Chen untuk memberi tahu penyakit Chen.

"Ada apa dengan kakak saya dok?" tanya Chila khawatir.
"Kakak kamu mengalami gegar otak ringan nak" jawab dokter.
"Apa?! lalu, bagaimana dok" tanya Chila lagi.
"Dia akan merasa sakit pada daerah kepala saat berfikir terlalu berat dan ketika dia kurang istirahat. Dia juga akan keluar darah dari hidung jika parah" jelas dokter.
"Lalu, saya harus bagaimana dok?" tanya Chila lagi.
"Jaga kakak kamu, jangan sampai dia berfikir terlalu berat dan kecapean" kata dokter.
"Baik dokter" jawab Chila mengerti.
"Oke, ini obat yang harus kakak kamu minum. Jangan lupa di beli dan di minum ya" kata dokter tersenyum.
"Terimakasih dok" jawab Chila senyum.
"Sama-sama, kamu juga harus jaga kesehatan ya, jangan sampai penyakit mu kumat" kata dokter.
"Siap dok" jawab Chila.

Chila pun menyuruh bibi Syena membeli obat Chen. Bibi Syena adalah seorang yang bekerja di rumah Chen dan Chila. Ia adalah pengasuh mereka dari kecil. Setelah ia meminta tolong kepada bibi Syena ia langsung memasuki kamar Chen.

"Apa kata dokter dek?" tanya Chen.
"Gak apa-apa, katanya jangan selalu berantem" jawab Chila membujuk Chen.
"Ih, serius." kata Chen mulai kesal.
"Gak ada apa-apa kok" jawab nya.
"Okelah" kata Chen.

Chen pun kembali bermain HP nya. 10 menit kemudian, bibi Syena datang membawa obat milik Chen.

"Ada apa bi?" tanya Chen.
"Ini, obat nya di minum dulu" kata bi Syena.
"Loh, dikasi dokter Very?" ujar Chen.
"Iya kak, tadi Chila minta tolong ke bibi untuk dibelikan" jawab Chila.
"Oh, iya" kata Chen singkat sambil senyum.

Chen pun segera meminum obat yang dokter Very suruh. Chila menjaga Chen dengan sangat baik dan penuh kasih sayang. Keesokan harinya, Chila harus bersekolah tetapi dia kepikiran dengan keadaan kakaknya.

"Kakak gak papa ditinggal di rumah?" tanya Chila khawatir.
"Iya gak papa kok" jawab Chen.
"Hmm, oke deh Chila mau sekolah dulu ya kak" ujar Chila.
"Hati-hati, jangan dekat-dekat dengan lelaki yang tidak baik" ujar Chen.
"Siap" jawabnya.

Chila pun segera keluar dari kamar Chen. Dia segera turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama.

"Mah, Chila pengen jaga kakak di rumah. Izinin Chila 2 hari saja mah" kata Chila.
"Iya sudah, tidak apa-apa" jawab papa Chila yang tampaknya sangat setuju.
"Sip, makasih papah" kata Chila.

Chila pun segera menghabiskan sarapan nya dan dia kembali ke kamarnya untuk ganti baju. Lalu, ia pun pergi ke kamar Chen yang berada tepat di sebelahnya.

"Hai kak" sapa Chila.
"Loh?  Chila gak sekolah? awas telat" ujar Chen.
"Chila, bebas kak" jawabnya berbohong, karena ia takut kakaknya memarahinya dan menyuruh Chila untuk sekolah.
"Oh, oke" kata Chen singkat.

Bibi pun membawakan sepiring makanan untuk sarapan Chen. Chila pun menyuapi kakaknya yang sedang terbaring lemah di kasurnya.

"Maafin Chila ya kak, karena Chila kakak jadi gini" ujar Chila sambil menyuapi kakaknya.
"Chila, kamu gak salah kok, ini salah kakak karena kakak terlalu emosi dengan si dia" jawab Chen.
"Andaikan Chila gak pergi ke kelas kakak, pasti ini semua tidak akan terjadi" kata Chila mulai meneteskan air mata.
"Sudah ah, gak boleh menyalahkan diri sendiri. Kakak gak mau Chila kenapa-kenapa makanya, kakak lakukan itu" kata Chen.

Chen menghapus air mata yang menetes di pipi Chila. Chila pun melanjutkan menyuapi Chen. Setelah mereka makan, Chen ingin keluar dan mencari udara segar di taman. Lalu, Chila pun memindahkan Chen ke kursi roda, karena dia masih belum kuat untuk berjalan. Sesampainya ditaman.

"Kak, minum obat dulu" kata Chila.
"Iya, sebentar" jawabnya.
"Ini kak" ujar Chila memberikan obat kepada Chen.
"Terimakasih" jawabnya tersenyum.

Chen pun meminum obatnya. Tiba-tiba, Chen merasa kepalanya sakit dan pusing, dengan segera Chila mengantar Chen kembali ke dalam kamar. Dan Chila menelpon dokter Very.

"Assalamualaikum, dokter. Ini saya Chila, kak Chen tiba-tiba merasa sakit kepala dan pusing, tolong sekarang juga di rumah dokter" kata Chila khawatir.
"Baik nak, saya akan segera sampai disana" jawab dokter.
"Baik, terimakasih dok" ujar Chila segera menutup telepon tersebut.

Beberapa menit kemudian, dokter Very datang.

"Dimana Chen?" tanyanya.
"Di kamarnya dokter" jawab Chila.

Chila pun segera mengantar dokter Very ke kamar Chen. Sesampainya di kamar Chen.

"Hai, ada apa denganmu?" tanya dokter.
"Entah kenapa dok kepala saya sakit sekali" jawab Chen memegang kepalanya.
"Baik, saya periksa dulu ya" jawab dokter.

Dokter Very segera memeriksa Chen. Setelah dokter memeriksa keadaan Chen.

"Bagaimana keadaan saya dok? sebenarnya, saya sakit apa? tanya Chen.
"Alhamdulillah, tidak apa-apa kamu hanya kecapean" jawab dokter.

Setelah dokter memeriksa dan berbincang-bincang dengan Chen, dia segera pulang.

"Kak, minum obat dulu ya" kata Chila.
"Kan sudah tadi" jawab Chen.
"Ini obat baru kak di kasih dokter" ujar Chila.
"Oh, iya" jawab Chen.

Chen segera minum obat yang di pegang oleh Chila. Setelah Chen minum obat dia langsung istirahat, karena itu adalah pesan dari dokter Very. Setelah ia meminum obat nya ia pun segera tidur.

"Chila" panggil Chen bangun tidur.
"Loh, kakak udah bangun?" tanya Chila.
"Iya, kakak ingin keluar untuk makan" ujar Chen.
"Biar Chila ambilin ya kak" kata Chila.
"Nggak, kakak ingin keluar" kata Chen.
"Oke kak" jawab Chila.

Chila membantu Chen bangun dari tidurnya dan turun ke bawah untuk makan malam.

JANGAN LUPA
Vote, comment, follow yaa🤗

MY BEST BROTHER (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang