Prolog

74 6 0
                                    

Tidak ada yang bisa menafsirkan datangnya cinta
Ia sulit di tebak dan tidak akan berkata
Namun selalu datang dengan sendirinya
Bahkan tanpa diminta

Berlin, cowok tampan dengan tatapan mata tajam itu menutup buku novel yang baru saja selesai dibaca olehnya

Matanya menatap ke arah langit-langit kamarnya. Kemudian cowok itu membaringkan tubuhnya ke atas kasur sambil memikirkan kata penutup yang ada pada novel milik kembaranya itu

Apa harus gue buka hati lagi? Rasanya gue makin ancur tanpa seseorang disamping gue. Anjing alay banget gue

Karena bingung ia memilih membuka handphone dan memita saran dari sahabatmya

Manusia bukan MANURIOS(3)

Berlin: should i fall in love again?

Tayler: yeah

Ilham: iya kalo lo normal tapi kalo tabiat binatang lo kumat lagi gausah jatuh cinta juga gapapa

Berlin: i'm serious

Ilham: hi serious nama gue ilham. Salken

Tayler: life must go on berlin, you have to move on

Ilham: yea Berlin lo harus move on biar mantan lo bahagia di alam sana

Berlin: Serius woi
Berlin: iya si bener. Okelah btw mantan gue belum meninggal

Tayler: Monyet mah emang suka gitu lin. Ga tau diri kalo ngetik

Ilham: belum berarti akan :)
Ilham: life changes, people changes, time changes. Ga ada yang kekal, salah gue dimana coba?

Tayler: lo idup aja salah

Berlin: muka lo salah. Kenapa harus jelek

Ilham: binasa lah kalian dasar kaum yang terkutuk!
Ilham: gue pengen makan kalian tapi baru sadar kalo daging anjing itu haram

Ilham left the group

🍃🍃🍃


A

bel menatap dua novel di genggamanya, sebenarnya ia sangat ingin membeli kedua novel itu tapi sayangnya uang yang ia miliki sudah habis karena di pakai untuk membeli perlengkapan sekolahnya

Sialan desis cewek itu dalam hati

Melihat Abel yang seperti orang bodoh sambil memperhatikan kedua novel di tanganya Elina langsung menepuk punggung sahabatnya itu

"Ngapain lo?"

Abel menatap Elina sambil menunjukan kedua novel di genggamanya "Menurut lo lebih baik Bad boy humoris atau Cold boy romantis?"

"Ambil aja dua-dua nya"

"Uang gue"  ucap Abel sambil melirik sinis ke arah Elina

Elina hanya terkekeh singkat melihat wajah Abel yang sangat aneh "pakai uang gue dulu. Angkut udah dua-dua nya"

"Ogah. Ini ga bisa di tawar apa ya"

"Lo pikir ini pasar loak. Udah ah gue duluan ke kasir, jangan lama-lama. Udah lumayan malem, gue tinggal lo disini"

Mendengar ucapan Elina yang terkesan mengancam Abel hanya memutar bola matanya. Mereka kesini kan mengendarai mobil Abel, bagaimana Elina bisa meninggalkanya jika kunci mobilnya ada pada Abel

Setelah punggung Elina menjauh, Abel kembali kebingungan

'Cerita bad boy yang humoris pasti bikin lo ketagihan bel, karena kan yang humoris ga ngebosenin' entah darimana datangnya cewek berbaju merah dengan tanduk di kepalanya itu tiba-tiba berdiri di samping kirinya

'Jangan bel mending cold boy aja, lo jadi bisa belajar gimana cara milih cowok baik. Lagian cowok yang romantis suka bikin kelepek-kelepek' kali ini bukan si cewek berbaju merah, namun ada cewek berbaju putih dengan sayap di punggungnya yang berdiri di samping kanan Abel

'Apaan sih lo! Bad boy'

'Cold boy!'

"Bacot!" Ucap Abel sedikit membentak. Entah kenapa malaikat dan iblis yang tadi bertengkar tiba-tiba menghilang

"Gue baru dateng anjing!" Elina menatap sinis ke arah Abel. Entah sejak kapan cewek itu sudah berdiri di samping Abel

"Bukan lo"

"Masih belum tahu mau yang mana?"

"Cold boy aja lah" Abel menaruh novel di genggamanya dengan tampang sangat tidak ikhlas, kemudian ia berjalan menuju kasir dengan pikiran yang masih terus tertuju pada novel yang belum lama ia taruh di tempatnya semula

"Gue pinjem uang lo deh. Gue beli dua"

AberlianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang