Tidak ada yang bisa menafsirkan datangnya cinta
Ia sulit di tebak dan tidak akan berkata
Namun selalu datang dengan sendirinya
Bahkan tanpa dimintaBerlin, cowok tampan dengan tatapan mata tajam itu menutup buku novel yang baru saja selesai dibaca olehnya
Matanya menatap ke arah langit-langit kamarnya. Kemudian cowok itu membaringkan tubuhnya ke atas kasur sambil memikirkan kata penutup yang ada pada novel milik kembaranya itu
Apa harus gue buka hati lagi? Rasanya gue makin ancur tanpa seseorang disamping gue. Anjing alay banget gue
Karena bingung ia memilih membuka handphone dan memita saran dari sahabatmya
Manusia bukan MANURIOS(3)
Berlin: should i fall in love again?
Tayler: yeah
Ilham: iya kalo lo normal tapi kalo tabiat binatang lo kumat lagi gausah jatuh cinta juga gapapa
Berlin: i'm serious
Ilham: hi serious nama gue ilham. Salken
Tayler: life must go on berlin, you have to move on
Ilham: yea Berlin lo harus move on biar mantan lo bahagia di alam sana
Berlin: Serius woi
Berlin: iya si bener. Okelah btw mantan gue belum meninggalTayler: Monyet mah emang suka gitu lin. Ga tau diri kalo ngetik
Ilham: belum berarti akan :)
Ilham: life changes, people changes, time changes. Ga ada yang kekal, salah gue dimana coba?Tayler: lo idup aja salah
Berlin: muka lo salah. Kenapa harus jelek
Ilham: binasa lah kalian dasar kaum yang terkutuk!
Ilham: gue pengen makan kalian tapi baru sadar kalo daging anjing itu haramIlham left the group
🍃🍃🍃
Abel menatap dua novel di genggamanya, sebenarnya ia sangat ingin membeli kedua novel itu tapi sayangnya uang yang ia miliki sudah habis karena di pakai untuk membeli perlengkapan sekolahnya
Sialan desis cewek itu dalam hati
Melihat Abel yang seperti orang bodoh sambil memperhatikan kedua novel di tanganya Elina langsung menepuk punggung sahabatnya itu
"Ngapain lo?"
Abel menatap Elina sambil menunjukan kedua novel di genggamanya "Menurut lo lebih baik Bad boy humoris atau Cold boy romantis?"
"Ambil aja dua-dua nya"
"Uang gue" ucap Abel sambil melirik sinis ke arah Elina
Elina hanya terkekeh singkat melihat wajah Abel yang sangat aneh "pakai uang gue dulu. Angkut udah dua-dua nya"
"Ogah. Ini ga bisa di tawar apa ya"
"Lo pikir ini pasar loak. Udah ah gue duluan ke kasir, jangan lama-lama. Udah lumayan malem, gue tinggal lo disini"
Mendengar ucapan Elina yang terkesan mengancam Abel hanya memutar bola matanya. Mereka kesini kan mengendarai mobil Abel, bagaimana Elina bisa meninggalkanya jika kunci mobilnya ada pada Abel
Setelah punggung Elina menjauh, Abel kembali kebingungan
'Cerita bad boy yang humoris pasti bikin lo ketagihan bel, karena kan yang humoris ga ngebosenin' entah darimana datangnya cewek berbaju merah dengan tanduk di kepalanya itu tiba-tiba berdiri di samping kirinya
'Jangan bel mending cold boy aja, lo jadi bisa belajar gimana cara milih cowok baik. Lagian cowok yang romantis suka bikin kelepek-kelepek' kali ini bukan si cewek berbaju merah, namun ada cewek berbaju putih dengan sayap di punggungnya yang berdiri di samping kanan Abel
'Apaan sih lo! Bad boy'
'Cold boy!'
"Bacot!" Ucap Abel sedikit membentak. Entah kenapa malaikat dan iblis yang tadi bertengkar tiba-tiba menghilang
"Gue baru dateng anjing!" Elina menatap sinis ke arah Abel. Entah sejak kapan cewek itu sudah berdiri di samping Abel
"Bukan lo"
"Masih belum tahu mau yang mana?"
"Cold boy aja lah" Abel menaruh novel di genggamanya dengan tampang sangat tidak ikhlas, kemudian ia berjalan menuju kasir dengan pikiran yang masih terus tertuju pada novel yang belum lama ia taruh di tempatnya semula
"Gue pinjem uang lo deh. Gue beli dua"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aberliana
Teen FictionBerlin mengangkat sebelah alisnya "kalo gitu. Lo jadi pacar gue" "WHAT? Lo nembak gue?!" "Emang itu terdengar kaya pertanyaan?" Bagaimana nasib si anak baru, Abelia ketika harus menjadi pacar most wanted sekolah yang mempunyai reputasi jelek hanya k...