Lima: Lemon

629 130 23
                                    




Hari menjelang sore, langit cerah sudah berubah warna menjadi jingga menuju gelap. Tadinya ia ingin mengajak gadis itu untuk pulang sekolah bersama, tapi sayangnya ketika Jisun sampai dikelasnya, temannya bilang gadis itu sudah pulang.



Pulang lebih dulu tanpa mengatakan apapun padanya? Ini semakin menyebalkan. Setidaknya Gyuri bisa mengirim pesan singkat padanya, tapi, ah sudahlah. Memang tidak ada gunanya berharap pada gadis itu.



Mengayuh sepedanya, Jisun melewati jalan demi jalan. Hingga kini sampai pada daerah yang cukup ramai, pertokoan.



Namun tiba-tiba,



Crakkk!


Pedalnya memutar kosong, membuat ia tidak bisa menggoes sepeda itu. Segera Jisun menarik rem, lalu memarkirkan sepedanya di tepi jalan. Menekuk kaki untuk berjongkok, ia mengecek bagian belakang pada sepedanya.

Oh sial, rantai panjang itu terlepas dari gear, keluar jalur.









"Popsicle"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Popsicle"

Story by:
Coffeeganger
©2018




Pulang dengan berjalan kaki akan jadi hal yang melelahkan, sendirian pula menjelang hari gelap. Namun apa kali ini ia bisa berharap kalau gadis itu akan menjemputnya?



Merogoh tas untuk mengambil ponsel, sambungan cepat dihubungkan pada nomor Gyuri. Untungnya berdering, setidaknya ia tau bahwa ponsel Gyuri sedang aktif.


Tapi,



"Nomor yang anda hubungi tidak menjawab, silahkan-"

Pip!

Mau tidak mau Jisun menggulung lengan bajunya.




Lengannya kemudian terulur, menarik rantai itu kemudian berusaha memasukkan dalam gear. Sulit, rantainya terlalu keras, bahkan tetap menyamping begitu.



Sesaat melihat sekeliling, meski banyak orang namun entah tidak ada yang peduli padanya. Wajar saja, lalu lalang pekerja yang akan pulang di waktu senja, mereka pasti terburu. Mana ada yang mau membantu.



Belum menyerah, ia menarik rantai itu sekali lagi, kali ini menambah kekuatannya. Tangannya sudah menghitam terkena oli, namun belum berhasil, rantai itu masih terlepas dan belum masuk ke jalurnya.



Untung saja tidak lama kemudian ia melihat seseorang dikejauhan, yang juga ternyata melambaikan tangan ke arahnya. Tidak, tidak, bukan Gyuri.



"Kenapa sepedanya?"

"Ini, tiba-tiba lepas- aku tidak tau kenapa," ucapnya pada Saerom yang kini memeriksa sepeda milik Jisun


Popsicles | GyulSun 🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang