Empat: Mixed Fruit

635 140 18
                                    



Membangun kepercayaan bukan hal mudah. Tapi entah kenapa Jisun masih saja yakin untuk tidak mengakhiri hubungan dengan Gyuri ini. Selain karena baru saja berjalan lima bulan, juga bisa dibilang Jisun masih menganalisa.


Lima bulan, mengalahkan rekor berpacaran dengan gadis sebelumnya yang hanya tiga bulan. Dulu, Jisun terbiasa dengan orang-orang yang memberinya perhatian. Mulai dari cokelat, hingga boneka.


Tapi kali ini dengan Gyuri berbeda. Sebelumnya ia tidak pernah berpikir untuk punya inisiatif mengajak pergi bersama, atau bahkan membayangkan berciuman.

Terlalu aneh.


Maka saat ini Jisun duduk resah ditempat dimana ia biasa janjian dengan gadis itu -kantin, lagi, untuk kesekian kalinya. Yah, memang semembosankan itulah hubungan mereka.


Mengetuk-ngetuk jam yang melingkar ditangannya. Sudah hampir sepuluh menit menunggu disini, gadis itu belum juga terlihat.


Ingin marah, tapi Gyuri pasti, dan akan selalu punya alasan. Menemani teman, mengobrol dengan guru, mengerjakan tugas dulu, dan sebagainya, apalah itu. Jadi Jisun tidak pernah protes.







 Jadi Jisun tidak pernah protes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Popsicle"

Story by:
Coffeeganger
©2018






"Hey," usai menepuk bahunya, seorang gadis menarik kursi untuk duduk disebelahnya. Bukan, lagi-lagi itu bukan Gyuri.

"Kau rajin belajar ya! Hari ujian memang semakin dekat sih," ucap Lee Saerom santai.

Diliriknya buku di tangan Jisun, "oh, sejarah? Wah, jujur saja di kelas tadi aku kurang memperhatikan- bisakah kau menjelaskan sedikit padaku?"

"Tentu,"



Keduanya larut dalam percakapan panjang, Jisun cukup mahir dalam pelajaran hafalan. Renaisans, yang tadi menjadi bahasan di kelas saat jam pelajaran, sedikit membuat Jisun lupa bahwa ia sedang menunggu seseorang.


Hingga Jisun jadi membuka buku, kemudian menjelaskan pada gadis itu yang mendengarkan dengan antusias. Tanpa sadar si gadis yang ditunggunya sudah berdiri dibelakang, ikut mendengarkan yang dibicarakan keduanya.



"Topik pelajaran di kelas kalian lebih awal daripada dikelasku, yang ini bahkan belum diajarkan padaku," ucap Gyuri tiba-tiba, membuat Jisun sedikit terkejut.


Sejak kapan dia disana?


Gyuri kemudian duduk disebelah Jisun. Tidak, ia terlalu gengsi untuk mengatakan bahwa dia cemburu, jadi yang Gyuri lakukan saat ini ialah merebut buku yang sedang dibaca oleh mereka, dengan santai.


Popsicles | GyulSun 🚫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang