bonus: Nyamuk

982 106 5
                                    

Karena cerita ini masih berhubungan, jadi kutaruh saja disini. Semoga kalian suka ^^

Dilarang baca kalau gak komen. Hehehehe





☆☆☆
Ingat dengan jihoon dan soonyoung yang awalnya bermusuhan bak minyak dan air, lalu karena tubuh mereka yang saling tertukar membuat mereka akhirnya bersama. Ini adalah cerita beberapa tahun setelah mereka jadian. Enjoy it.
☆☆☆




Jihoon keluar dari area kampus dengan kaki yang menghentak-hentak. Plus bibirnya yang mencebik lucu. Persis anak kecil sedang merajuk.

"argh, menyebalkan. Dosen tua menyebalkan." Rutuk gadis yang tengah mengusak surai hitamnya kasar.

Mulut pedasnya berbanding terbalik dengan matanya yang berair seakan siap menangis. Membuat pekik gemas beberapa mahasiswa yang melihatnya berlalu.

Sesosok lelaki yang sedang asik menunggu di depan pintu mobil beberapa menit lalu, kini berjalan terburu-buru setelah melihat bayangan kekasihnya ditatap lapar mahasiswa disekitarnya.

"Uh hoonie sayangku, wae?" Ucapnya setibanya tepat didepan si gadis.

Soonyoung tau mood kekasihnya itu sedang tidak bagus. Jelas dari ekspresi kesalnya yang menggemaskan. Jadi, sekaligus untuk menutupi miliknya dari mata-mata liar diluar sana, ditangkupnya kedua pipi jihoon. Mengangkat wajah yang lebih pendek dan membuat kedua pasang mata bertemu.

"Soonyoungiee... Dosen tua itu bilang laguku tidak sesuai kemauannya. Huh, dia saja yang kolot. Dasar pria tua." Keluh jihoon yang sekarang sudah memeluk erat kekasihnya.

Tentu saja Soonyoung balas peluk lebih erat.Soonyoung sudah sangat tahu, jihoon punya kebiasaan jadi manja kalau di keadaan seperti ini. Hehe. Soonyoung suka.

Soonyoung mendekatkan wajahnya dan menggesekkan hidung mereka satu sama lain.

"Ututu, poor my baby."

Jihoon suka tiap perlakuan soonyoung dan laki-laki itu yang selalu siap mendengar keluhannya. Hari ini jihoon berencana mendusel manja pada soonyoung seharian. Cara jitu membuat moodnya membaik.

"Ayo makan! Aku lapar." Pinta jihoon.

Ditariknya tangan soonyoung ke mobil. Tidak peduli orang-orang disekitar mereka yang mendesah kecewa karena tontonan menggemaskan mereka berakhir cepat.








Setelah menarik-menarik soonyoung ke kursi di pojok kafe dan menunggu lelaki itu selesai dengan pelayan untuk pesanan mereka, jihoon sudah tidak sabar akan memulai acara mari bermanja-manja dengan soonyoung.

Gadis itu sengaja memilih tempat strategis dimana orang tidak akan terganggu dengan kemesraan mereka. Atau tepatnya mengganggu kemesraan mereka. Sampai seseorang datang mendekat.

"Wah, jihoon! soonyoung!" Seru laki-laki yang keduanya kenal.

"Oh, hai seungcheol hyung." Ucap soonyoung, dengan sedikit nada tidak rela.

"Lama tidak bertemu dengan kalian. Aku boleh gabung di sini kan." Ucap seungcheol.

Itu pernyataan, bukan pertanyaan.

Seungcheol memilih duduk di samping soonyoung. Menghadap dinding, membelakangi pengunjung kafe lainnya.

Tampak tak acuh pada jihoon yang menatapnya dengan tatapan tak suka.

"Heyyy... kau berniat yang tidak-tidak ya makanya duduk dipojokan seperti ini?" Goda seungcheol pada soonyoung.

Soonyoung dan jihoon kompak memberi tatapan membunuh ke arah seungcheol. Enak saja, mana berani soonyoung grepe-grepe jihoon. Soonyoung tidak mau mati muda di tangan suga, kaka jihoon.

exchanged lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang