Prolog

6.2K 533 21
                                    

Hai, ini karya pertamaku di akun ini dan buat  kalian yang ingin ceritanya ringan dan tidak ada unsur 21+ nya,  mungkin ini pilihan yang tepat. Karena cerita ini berbeda dengan ceritaku yang sudah-sudah.

Bagi yang suka mengikuti  ceritaku di Ariska31 pasti akan tau  perbedaannya.

HAPPY READING.....

Yunus terkekeh geli ketika Patricia mencium lehernya dengan seduktif, 

"Kita pulang,  kau sudah terlalu mabuk! " ucap Yunus kepada kekasihnya dan gadis itu merengut  tak suka. 

"Hei kita baru saja bersenang-senang!"

"Pulang,  aku tak mau berakhir di ranjang dan bangun dengan kepala sakit! " ucap Yunus lalu menarik wanitanya keluar dari diskotik.

Patricia  mendengkus kesal  dengan sikap tak asik Yunus,  andai dia bukan pria tampan  yang tajir. Mungkin Patricia akan mencampakkannya seperti sampah.

Yunus menarik tubuh Patricia lalu mendudukkannya di kursi penumpang. 

"Kau tidak asik, kau mati gaya! " tutuk Patricia  membuat  Yunus tertawa geli lalu menatap kekasihnya. 

"Besok  aku ada rapat penting,  aku harus fit! "

"Ya ya ya,  aku lupa kau  itu Tuan workaholic! " cibir Patricia sambil membenamkan matanya.

Yunus hanya menghela napas lelah. Bukan salahnya jika dia tak bisa berpesta sampai  mabuk,  salah kekasihnya yang mengajak have fun di hari kerjan.  Andai weekend,  Mungkin saat ini  mereka masih berada di lantai  dansa sambil saling bersentuhan liar. 

Yunus pun mengantar Patricia ke apartemennya yang berada tak jauh dari  kediaman Yunus,  selesai mengantarkan Patricia,  lelaki berusia  dua puluh  lima  tahun itu pun pulang ke rumah  orang tuanya.

Yunus  masih memiliki   orang tua lengkap,  Levan dan Yuli namun mereka bercerai saat usianya tujuh tahun,  dan tak lama  sang ayah menikahi Fatma Nuriana. 

Yunus pun diberi  adik perempuan satu ayah bernama Risma Nurul Anwari yang masih duduk di bangku  kelas tiga SMA.

Sesampai  di rumah,  sang ayah menyambutnya dengan tatapan tak suka. 

"Baru pulang kamu? "

"Ya Ayah! " ucap Yunus  malas.

"Mau sampai kapan  kamu seperti ini? Kamu punya  adik dan seharusnya  kamu menjadi contoh  kakak  yang baik! "

"Ya Ayah! "

"Iya, iya tapi kau tak pernah  mau menurut! "

"Iya ayah kali  ini aku janji,  aku cape  dan ingin istirahat! " hindar Yunus lalu segera naik ke kamarnya.

Levan hanya bisa menghela napas lalu kembali ke kamarnya dengan wajah muram Fatma yang melihat raut wajah suaminya yang kusut menghampiri  suaminya

"Yunus lagi? "

"Iya Bunda,  ternyata dia anak yang susah di atur! " ucap Levan  frustasi.

"Nanti Bunda yang coba bujuk  anak itu!"

"Ya Sayang! " ucap Levan sambil memaksakan senyumnya. 

"Ya sudah,  kita istirahat. " saran Fatma dan lelaki paruh baya itu pun mengangguk pelan.

Sementara Yunus segera membersihkan tubuhnya lalu  mengganti pakaian dengan boxer dan kaos  tipis.  Yunus membaringkan  tubuh letihnya di atas kasur dan kembali  teringat ucapan Levan.

"Mau sampai kapan  kamu seperti ini? Kamu punya  adik seharusnya dan  kamu menjadi contoh  kakak  yang baik! "

Yunus tersenyum miring,  sebenarnya dia anak yang penurut.  Namun ketika  dia merasa di campakkan  oleh ibu kandungnya.  Yunus pun memberontak apa lagi ketika kasih sayang ayahnya tercurah pada Risma.
Yunus sebenarnya sangat menyayangi Risma,  namun kasih sayangnya terhalang oleh jarak usia dan kesibukan  Yunus sebagai putra pertama di keluarga Anwari.

Yunus berusaha memejamkan matanya,  pikirannya sudah lelah dan Yunus  perlu istirahat.  Perlahan tapi  pasti, akhirnya  Yunus pun  terbuai dalam mimpi.

TBC

Thanks for reading,  vote dan komentar ya...

LOVE  YOU

MUAAH

Mas YunusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang