12 Juni 2018
Seorang gadis kecil berumur delapan tahun dengan riang masuk ke dalam rumahnya.
"Tadaima Baa-chan!" Sapa gadis itu berteriak kencang.
"Okaeri cucu Baa-chan yang imut" jawab sang nenek.
"Baa-chan tak lupa hari ini hari apa?" Tanya bocah itu riang.
"Tentu saja tidak, Cucuku." Sang Nenek berjalan menuju rak di depannya. Ia mengambil sebuah amplop di dalam rak itu, kemudian memberikannya pada sang cucu yang sudah tidak sabar untuk mengambilnya.
"Otanjoubi Omedeto cucuku" ucap sang nenek memeluk erat gadis mungilnya.
"Arogatou, Baa-chan. Aku sudah tidak sabar membacanya." gadis mungil itu berputar sambil memeluk kertas yang di dapatkannya.
Gadis itu mulai membuka amplop yang diberikan sang nenek. Dengan senyuman cerah, gadis riang menatap surat yang selama ini dinantinya.
Sang nenek hanya tersenyum melihat kegembiraan sang cucu. Namun, jauh di lubuk hatinya, ia menyimpan rasa sedih yang teramat dalam.
'Untuk putri kecil ibu, Sumire Kakei' gadis bernama Sumire itu tersenyum ketika menatap tulisan rapi sang ibu.
'Hai Sayang... apa kabarmu di sana? Ibu harap baik-baik saja ya. Maafkan ibu tidak bisa berada di sampingmu, ibu juga tidak pernah merawatmu. Ibu benar-benar minta maaf, Sayang. Tapi jangan khawatir, ibu selalu mengawasi dan menjagamu di atas sini.'
Air mata Sumire tumpah setelah membaca beberapa bait surat itu. Ia sangat merindukan ibu yang tidak pernah ditemuinya. Ia ingin seperti anak lain yang setiap hari menatap wajah ayu ibunya. Tapi ia memendam rasa itu demi sang nenek, sang nenek yang selalu menjaganya dan mencintainya di saat orang lain melupakannya. Sang nenek lah yang Sumire punya saat ini.
'Sumire, Sayang. Kamu jangan menangis, Nak. Kamu tak sendiri di dunia ini. Ada Nenek dan juga Tou-chanmu yang sangat mencintaimu.'
Sumire mulai bertanya-tanya pada dirinya. Jika sang ayah masih di dunia ini dan mencintainya, lalu di mana dia sekarang? Di mana ayahnya saat ini? Apakah sang ayah tahu jika dirinya mempunyai anak bernama Sumire?
'Pasti kamu bingung dengan sosok ayahmu ini kan! Suatu saat nanti, kamu pasti tahu siapa sosok ayahmu itu. Tapi untuk saat ini ibu akan menceritakan sedikit kisah tentang ayahmu. Dia adalah laki-laki pertama yang membuat ibu jatuh cinta saat pertama melihatnya...
...
11 juni 2006
Seorang gadis berjalan lelah di trotoar dengan sepedanya yang kempes.
'Bagaimana ini, aku bisa telat' batin gadis itu mempercepat langkah kakinya.
Dengan kelelahan dan kepala yang berkunang-kunang, gadis itu berhasil sampai di tempat yang ditujunya, meskipun dengan waktu yang sedikit lebih lama.
"Bagus!!! Kau pikir restoran ini milikmu? Datang seenaknya!!! Lihat ini sudah jam berapa, kau telat 10 menit. Aku sudah beberapa kali memergokimu terlambat, Nona. Jika kau tidak bisa disiplin, sekarang juga keluar dari Restauranku!!!" si gadis hanya bisa menunduk saat pemilik restoran tempatnya bekerja murka padanya.
"Ma-ma-maaf tuan, ta-tadi sa-saya pi-piket terlebih dahulu dan sepeda sa-saya bo-bocor" jawab gadis itu membela diri.
"Kemarin lusa juga kau beralasan seperti itu!!! Sebenarnya kau niat kerja tidak sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sumire no Kaa-chan
Random© Masashi Kishimoto BoruSumi SasuHina Tingkatan kasta di dunia ini memang sangat mengerikan. Orang miskin menjadi bahan permainan, membuatnya menjadi kotor dan terbuang. Orang kaya bebas memperlakukan mereka sesuka hatinya, tanpa melihat senang at...