BAB 6

907 31 0
                                    

Selamat membaca readers!

"APA?!" Firza menatap Annisa yang tiba-tiba berteriak dan bangkit dari sofa.

"Lo ya, Hasna! Kasih tau gue baru hari ini!" Annisa berteriak dengan orang yang berada di seberang ponselnya. Firza hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Annisa.

"Ba'da magrib gue kesana, oke? Gue gak bisa sekarang, om Firza baru pulang kerja." Ujar Annisa. Firza menatap Annisa karena gadis itu menyebut namanya. Firza terkadang masih bingung, kenapa Annisa masih juga memanggilnya 'om' padahal ia sudah mengatakan bahwa umurnya masih 25 tahun.

"Iya, iya! Wa'alaikumsalam." Annisa kembali duduk. Ia menatap Firza.

"Ada apa?" Tanya Firza.

"Hasna mau ijab qabul nanti malam."

"Terus? Kenapa kok sampai berteriak?"

"Ish lo gak ngerti banget sih, om! Hasna itu sahabat gue sejak SMP! Gue kesel aja, masalah sepenting itu dia baru bilang sekarang sama gue!"

"Mungkin dia gak mau membebani pikiran kamu, Annisa."

"Ya tapikan kami sahabat, om...."

"Gak selamanya sahabat itu harus saling berbagi rahasia, Annisa. Mungkin dia gak pengen kamu terlalu memikirkan pernikahannya yang mungkin aja bakal bikin nilai kamu jelek. Berpikirlah positif mulai dari sekarang! Kamu sudah bukan anak SMA lagi." Firza mengusap kepala Annisa.

"Om, maaf gue belum bisa dewasa..." Ucap Annisa menyesal sambil menunduk. Firza tersenyum. Ia mengusap kepala Annisa.

"Gak pa-pa, kok. Saya suka." Annisa mengangkat kepalanya. Ia tidak salah dengar kan?

"Om sakit ya?"

"Sakit? Sakit apa?"

"Om sadar gak om bilang apa tadi?"

"Saya sadar sepenuhnya, Annisa. Saya suka kamu apa adanya."

"Tapi bukannya...."

"Sudahlah, jangan membahas apapun. Saya ke kamar dulu," Firza segera bangkit dan masuk kedalam kamarnya. Annisa menatap punggung lebar itu dengan tatapan heran.

⚓⚓⚓⚓

"Hasna!" Annisa masuk kedalam kamar Hasna. Ia melihat sahabatnya itu sangat cantik dengan balutan kebaya putih dan kerudung panjang yang menutupi hingga bawah dadanya. Polesan di wajahnya terlihat natural. Dan Annisa yakin, Hasna akan mengenakan cadar di malam pernikahannya. Ya, Hasna akan menikah. Ba'da 'isya nanti adalah proses akad nikahnya.

"Ya Allah! Sahabat gue cantik banget!" Puji Annisa. Hasna tersenyum. Rona bahagia tergambar di wajahnya.

"Lo pasti cinta banget sama calon suami lo. Ya kan, Na?"

"Keliatan banget emang?" Hasna menatap Annisa. Annisa mendecak. "Yaiyalah! Lo aja senyum mulu daritadi!" Ujar Annisa kesal. Hasna terkekeh geli.

"Lo pasti kaget ketika nanti lo tau siapa yang akan jadi suami gue." Ujar Hasna.

"Emangnya siapa?"

"Nanti juga lo tau."

"Lo ya, Na! Rahasia-rahasia sama gue!"

"Kan sebentar lagi lo tau. Tuh, udah azan 'isya, mending lo sholat sana!"

"Lo gak?"

"Gue lagi dapet."

"Hah?! Kasihan banget suami lo, gak bisa malam pengantin." Ujar Annisa menggoda Hasna.

"Udah ah! Mesum banget sih lo!" Hasna mendorong Annisa masuk kedalam kamar mandi untuk berwudhu dan segera mendirikan sholat.

Kapten KapalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang