Ep.9

24 3 0
                                    

"(Y/n)-ah." panggil Eunwoo oppa. Aku yang baru memasukkan suapan terakhir di piringku, mendongakkan kepala dan menatapnya.

"kenapa sejak Jisoo menghampiri kita tadi, kau jadi lebih diam?" tanya Eunwoo oppa yang hanya ku jawab oleh gelengan kepala.

"kau marah?" tanya Eunwoo oppa lagi dan kembali aku jawab dengan gelengan kepala.

"aku hanya sedang berpikir buruk saja." Ucapku singkat.

"berpikir buruk tentang?"

"Jisoo."

"kenapa?"

"apa yang dia lakukan setiap ke apartemenmu, oppa?"

"tidak banyak. Hanya memasak, mengobrol dan belajar denganku."

"oh.." ucapku dengan tak menunjukkan ekspresi apapun.

"kau cemburu?" tanya Eunwoo oppa yang langsung kujawab dengan gelengan kepala.

"aku hanya tidak suka kalau dia dekat denganmu, oppa. Tidak aku tidak melarangmu untuk bertemu dengannya, tapi aku hanya tidak suka saja. Karena aku satu SMA dengannya dan sudah tau kepribadiannya seperti apa." Ucapku sambil membuka sara dan menundukkan kepala.

"baiklah. Aku tidak akan terlalu dekat dengannya." Ucap Eunwoo sambil menggenggam tanganku, membuatku mendongakkan kepalaku. Eunwoo oppa tersenyum dengan manis sambil menatapku dan aku membalas senyumannya.

***
Hampir setiap hari aku berkelahi dengan Hyera. Dan pada akhirnya hanya aku saja yang dihukum. Seperti sekarang ini. Aku harus mengelilingi lapangan outdoor yang sialnya cuaca hari ini sangat panas.

Tau apa yang dia lakukan?

Dia membasahi baju seragamku yang kutaruh dengan rapi di loker karena kami baru saja selesai pelajaran olahraga.

Kakiku hampir patah rasanya sekarang. Saat pelajaran olahraga tadi, kami hanya bermain basket. Ya meskipun aku hanya awal saja di suruh bermain, namun kemudian pergantian tim, aku duduk di pinggir lapangan.

Dan terimakasih untuk Hyera, dia membuatku sangat berkeringat dan ingin pingsan rasanya.

Tinggal satu putaran lagi, setelah itu hukumanku selesai. Namun baru setengah atau bahkan seperempat jalan, kepalaku sudah tidak tahan lagi hingga akhirnya semua menjadi gelap gulita dan kesadaranku menghilang.

***
Aku membuka mataku perlahan dan memperhatikan sekitarku. Ini adalah ruang kesehatan.

Tunggu.

Bagaimana aku bisa di sini?

"eoh, (Y/n)-ah, kau sudah sadar?" tanya Bin yang entah sejak kapan ada di sampingku.

Aku langsung bangkit untuk duduk dan dengan segera Bin membantuku. Seketika aku menyadari kalau bajuku sudah berganti menjadi baju Bin.

"ah itu, aku bawa baju cadangan lalu Song ssaem yang mengganti pakaianmu." Ucap Bin seakan membaca pikiranku yang kebingungan. Aku hanya menatapnya dan menganggukkan kepala.

"aku sudah membawa tasmu." Ucap Bin.

"jam berapa ini?"

"5." Aku hanya terdiam. Selama itukah aku tertidur?

"ayo kita pulang." Ucap Bin sambil bangkit dari bangku yang ada di samping tempat tidur ruang kesehatan yang kutempati. Aku menganggukkan kepala dan mengikuti Bin dari belakang. Bahkan Bin tidak memberikan tasku padaku, dia tetap memegangnya sambil menggandengku dengan tangannya yang bebas.

***
Siang ini, aku pergi bersama temanku. Tidaklah banyak, hanya melihat-lihat, makan dan terakhir nonton.

Saat kami sedang melihat-lihat, ada seseorang yang menepuk bahuku. Begitu aku menoleh, aku melihatnya berdiri di sampingku.

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang