8. Live seks

17.2K 157 4
                                    

Keesokan harinya aku bersemangat sekali karna akan mendapatkan pengalaman baru dirumah Dini. Walaupun itu hanya sebatas jadi penonton untuk pertunjukan seks. Tp tak apa, sekali lagi karna aku tak mau memaksakan kehendakku atas Dini, aku lebih baik tak pernah merasakan tubuh Dini daripada kehilangannya.

Tepat jam 8 aku tiba dirumah Dini, disambut langsung oleh Dini, dan langsung diajak masuk. Kami sempat ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu Andri datang. Aku pikir 1 jam waktu yang cukup lama untuk kami berduaan disana, tp ternyata Andri jauh lebih tidak sabaran ketimbang aku, sekitar jam 8.30 dia sudah berada didepan pintu rumah Dini. Dini pun tak menyangka bahwa Andri akan datang secepat itu, aku langsung menuju ke lantai atas dan masuk ke kamar Dini yang memang sengaja tidak dikunci agar aku leluasa untuk keluar masuk ke kamar itu.

Dini menyambut Andri dengan baik, memberinya segelas minuman dan cemilan. Mereka cukup asik mengobrol sampai akhirnya Andri mengeluarkan sesuatu dari dalam jaketnya. Aku selidiki ternyata itu adalah VCD porno yang memang sudah Andri siapkan untuk hari itu. Mereka menonton film berduaan, aku pun ikut menontonnya dari atas, aku perhatikan filmnya bercerita tentang seorang wanita yang sedang bertamu ke rumah tetangganya untuk meminta bantuan atau apalah itu, lalu si tetangga mengikuti wanita tadi kerumahnya, memperbaiki sesuatu dirumah si wanita, lalu mereka ML didapur, seperti apa yang Dini dan Andri lakukan beberapa hari yang lalu.

Aku perhatikan dari atas, Dini hanya fokus ke layar tv, sedangkan Andri seperti gelisah ingin segera menikmati gadis yang ada disebelahnya. Selama menonton, Andri melingkarkan tangannya diatas pundak Dini. Tak lama Andri mulai mengelus2 kontolnya. Sepertinya sudah tegang sejak tadi. Lalu mereka berciuman sangat mesra dan liar. Andri bukan hanya mencium mulit Dini, melainkan juga leher dan telinga Dini. Dan sepertinya itu semakin membuat Dini sange. Andri mengarahkan tangan Dini kearah selangkangannya. Dini membuka resleting celana jeans Andri, sedangkan Andri sudah memasukan tangannya kedalam kaos yang dipakai Dini lalu meremas buah dada Dini kiri dan kanan. Bibir Andri masih belum lepas dari bibir, telinga dan leher Dini. Andri membuka kaos yang dipakai oleh Dini, lalu menciumi toket Dini yang putih dan halus itu. Entah berapa ukuran toket Dini, yang jelas cukup besar dan tidak kalah dengan apa yang ada dilayar tv. Terus terang saja menonton live seperti ini membuatku lebih sange ketimbang nonton di hp. Saat Andri menciumi toket Dini, Dini menyempatkan diri untuk menatapku keatas sambil tersenyum dan menahan desahannya.

Tidak lama kemudian Andri meminta Dini untuk melepaskan celana jeans dan celana dalamnya. Dini pun menurutinya. Andri sekarang sudah telanjang tanpa sehelai benang pun ditubuhnya. Lalu Dini mulai mengulum kontol Andri yang sudah tegang sejak tadi. Cukup lama Dini mengulum sampai aku 'ngilu' melihatnya. Setelah Andri merasa puas, dia mulai membuka celana yang dipakai oleh Dini. Lalu sekarang giliran Andri yang menjilat2i kemaluan Dini. Lagi2 saat Andri sedang asik dengan kegiatannya, Dini menyempatkan untuk menatap kearahku.

Setelah puas fore play yang cukup lama, Andri pun mengarahkan Dini untuk berdiri diatasnya, sedangkan Andri tiduran di sofa ruang tv. Diposisi ini aku sedikit menjauh dari pagar lantai atas rumah Dini, karna kalau tidak, Andri akan menyadari keberadaanku. Untuk sejenak aku tak bisa melihat apa yang mereka lakukan, namun aku mendengar suara erangan dan desahan Dini "aahhhh uuhhh ahhhhh uuuhhhhh enak yangg labih cepet yanggg ahhhhh" dan suara Andri yang sedikit ngebass "aahhh aahhhh ahhh". "ganti posisi yang, aku pengen dibawah" ucap Dini. Entah memang lebih enak dibawah atau akal2an Dini saja agar aku bisa mengintip lagi.

Setelah kupastikan mereka sudah berganti posisi, aku mulai mengintip lagi. Kali ini Andri sedang menggesek2an kontolnya diantara toket Dini. Sambil sesekali Dini mencium kontol Andri yang mendekat ke arah bibirnya. Tidak lama Andri menggenjot Dini lagi dengan posisi Dini dibawah. Cukup lama Andri menggenjot. Dan sedikit kuperhatikan sepertinya Dini sudah mencukur bulu kemaluannya. Entah memang dia yang mau, atau gara2 ucapanku tempo hari.

Kali ini mereka berganti posisi lagi. "banyak gaya banget sih si andri sama dini" pikirku. Sekarang Dini nungging membelakangi Andri. Erangan dan teriakan Dini semakin keras. "aaahhhh yanggg dikit lagi yaangggg, terus yangggg" dan "ahhhh aaaahhhh ahhhh" ucap Dini semakin pelan. Sepertinya Dini sudah klimaks, sedangkan Andri belum. Andri bergerak semakin kencang memacu kontolnya. Lalu tak lama kemudian Andri mencabut kontolnya dari miss v Dini. Meminta Dini untuk berbalik badan, dan mengarahkan kontolnya ke mulut Dini, dan akhirnya sperma itu keluar cukup banyak dimulut Dini. Aku perhatikan sepertinya Dini tidak terlalu jijik menelan sperma Andri. Malah terlihat senang dengan apa yang dilakukannya.

Setelah selesai kegiatan seks mereka yang membuat anuku semakin gatal, mereka pun duduk bersenderan dibawah lantai didepan tv.

Andri : "memek kamu bagus deh yang"

Dini : "maksudnya?" tanya Dini

Andri : "iya bagus, karna udah dicukur bulunya, jadi aku ga kesusahan waktu jilatin memek kamu"

Dini : "hehehe penasaran aja yang kalo dicukur ngaruh ga sama rasanya, ternyata ngaruh, jadi lebih enak. Kalo gt ntar aku cukur abis deh, biar kaya memek bayi haha"

Andri : "hahaha bisa aja kamu sayang" sambil mencium mulut Dini.

Lalu mereka pun memakaikembali pakaiannya masing2.

Friend's Diary ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang