1. Tomy Namaku

27.9K 236 13
                                    

Perkenalkan namaku Tomy Wirya Atmaja (Ada nama asli diantara ketiga suku kata di nama tersebut), umurku sekarang 28 tahun,, namun aku akan bercerita ketika umurku 13 tahun, kelas 2 smp... teman2 kadang memanggilku tomtom, maja, namun lebih sering tomy saja,, aku adalah seorang lelaki lugu, yang tidak banyak tau hal2 yang memang seharusnya tidak aku ketahui, atau hal yang seharusnya diketahui oleh anak2 seumuranku, namun banyak teman2 seumuranku tau tapi belum aku alami, jadi aku tidak merasa penting untuk tau hal2 tersebut. Aku lahir di Jakarta, tapi dibesarkan di sukabumi jawa barat. Aku akan bercerita menggunakan bahasa indonesia dan bahasa yang lebih umum di masa sekarang ini agar ceritanya lebih mudah dipahami.

Contohnya pornografi, cukup sering mendengar istilah2 itu di tv, koran dll, tp aku tidak tertarik untuk tau lebih banyak mengenai hal itu, so aku tak tau apa2 mengenai itu pada saat itu.

Disekolah aku bukan termasuk siswa yang pintar, aku hanya suka pelajaran bahasa inggris, wajahku sepertinya tidak masuk dalam kategori ganteng, tapi aku cukup tinggi diantara anak2 seusiaku saat itu, soal wanita? Aku tak pernah tau apa2, saat itu aku cukup takut untuk mendekati wanita, bahkan untuk sekedar ngobrol biasapun aku tak berani, ya itulah aku, anak laki2 lugu yg polos dan masih memikirkan nikmatnya bermain dengan teman2 seusiaku. Tapi bukan berarti aku tak pernah naksir seseorang, tapi keluguanku, keculunanku, kepolosanku, sepertinya belum cukup untuk kujadikan modal mendekati wanita. Saat itu aku hanya bisa memandang dari jauh wanita2 yang aku suka, tanpa berani untuk mendekat dengan modus apapun.

Aku anak kedua dari 4 bersaudara. Dengan kakak pertamaku, usia kami berbeda 2 tahun, begitupun juga dengan adik pertamaku, dan beda 4 tahun dengan adikku yang paling kecil, kami semua dibesarkan oleh kakek dan nenek kami, karna kedua orang tua kami sibuk bekerja siang malam, hingga boleh dibilang aku memiliki 2 rumah sebagai tempat singgah yang jaraknya cukup berjauhan tapi masih dalam 1 kota, dan karna jarangnya aku ada dirumah, membuatku hanya memiliki sedikit teman, sehingga ketika waktunya bermain, aku habiskan waktu bermainku dengan teman2 di sekitar rumah kakek nenekku..,,,

Hari itu hari sabtu, sekolah hanya setengah hari dan aku tidak langsung pulang kerumah, tapi mengambil kunci dirumah tetangga yang berbeda beberapa rumah dengan rumahku, karna ayah ibuku sedang sibuk bekerja, jadi mereka menitipkan kunci dirumah Tante Dina. Adik2ku masih dirumah kakekku, sedangkan kakakku masih ada ekskul disekolahnya.

Aku sudah terbiasa keluar masuk rumah Tante Dina, karna mereka sudah menganggapku keponakan sendiri. Tante Dina sedang menjaga warung didepan, sedangkan suaminya sedang pergi keluar, mereka belum memiliki anak saat itu. Aku masuk ke ruang TV, tempat dimana Tante Dina biasanya menyimpan kunci rumahku. Namun aku tidak lantas hanya mengambil kunci lalu pulang kerumah, tapi menyempatkan diri untuk menonton acara TV dulu beberapa menit sambal memakan cemilan dan minuman dingin yang diberikan oleh Tante Dina.

Sampai aku tak sengaja menemukan VCD porno dilaci meja TV, dengan gambar yang sepertinya mengambil setting jaman purba, seorang laki2 berdandan seperti tarzan sedang bergelantungan. jika hanya melihat gambar itu, aku hanya akan berpikir itu film tarzan, namun disebelah gambar tersebut (masih 1 cover) ada gambar wanita tanpa busana yang sedang telentang (itu yang membuatku yakin bahwa itu adalah VCD porno).

Terus terang aku yang tadinya biasa saja dengan pornografi, jadi mulai penasaran apa itu pornografi, ditambah melihat cover VCD seperti itu, aku jadi ingin tau isi filmnya seperti apa. Ditambah lagi melihat si wanita yang begitu cantik, tadinya aku pikir mereka2 yang berperan dalam film2 seperti itu pasti mereka2 yang punya tampang jelek, buruk rupa, hitam, tidak baguslah pokoknya, namun ternyata aku salah. Tapi entah, karna itu baru pertama kalinya aku menemukan cover VCD porno.

Rasanya ingin segeramemutar film tersebut, tapi aku tak bisa memutar VCD itu begitu saja, karna saatitu masih terbungkus plastik (seperti plastik segel, yang kalau dibuka sekali akanketahuan bahwa benda itu pernah dibuka), jadi sepertinya VCD ini belum ditontonoleh Tante Dina dengan suaminya. Cukup lama aku memikirkan bagaimana caranyaagar aku bisa melihat isi film itu, namun tak juga kudapatkan caranya, sampaiaku putus asa, lalu memutuskan untuk pulang saja kerumah.

Friend's Diary ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang