PENYESALAN.

2.7K 131 11
                                    

Suara elektrokardiogram memecah keheningan itu, seorang lelaki yang tirus pipinya memejamkan mata damai. Tertidur. Rasa sakitnya seperti sudah terangkat begitu saja, membuat wajahnya lega tanpa harus diganggu oleh banyak mimpi buruk lagi.

Sedangkan di sebelah ranjangnya, seorang lelaki berkulit seputih susu berdiri. Dalam diam menangis. Mengepalkan tangannya erat. Menyesali banyak-banyak kesalahan.

Jantungnya berdegup kencang. Agak bersyukur karna lelaki yang kini tengah tertidur itu bisa diselamatkan. Bukan. Sehun bukan takut akan masuk penjara atau di denda berjuta-juta won atau rusak karirnya karna sudah membunuh membernya sendiri. Hyungnya sendiri.

Sehun hanya berfikir, apa jadinya dia kalau Chanyeol sampai tak selamat? Apa jadinya EXO tanpa Chanyeol? Bagaimana dengan Baekhyun? Apa yang akan dia lakukan setelah —jikanya, Chanyeol tak bisa diselamatkan?

Sehun menangis.

Menyesali semua perbuatannya dalam sehentak emosi. Menangis. Sehun tidak tau apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya, mengapa Sehun berbuat seperti itu? Mengapa Sehun malah membuat sesuatu yang sudah retak jadi hancur? Kenapa harus Baekhyun? Kenapa harus Chanyeol? Kenapa ha—

"Sehun?"

Sehun menegang. Jantungnya berdetak lebih cepat lagi. Dia tak berani menoleh kebelakang, sangat hafal dengan si empunya suara.

"Sehunnie?"

Suara itu. Orang yang telah dia sakiti. Telah dia jatuhkan dalam permainannya. Baekhyun, menyebut nama Sehun lembut. Sangat lembut. Bahkan jauh dari kata Baekhyun membenci Sehun.

Patah-patah, Sehun menoleh. Air matanya deras keluar tanpa di komando ketika melihat kedua mata Baekhyun yang menatapnya masih dengan penuh sayang dari hyung kepada dongsaengnya.

"Hyungie.."
"Se—

Dalam satu hentak. Tubuh mungil Baekhyun yang tadinya mau mendekat pada Sehun sudah berakhir di dada Sehun. Sehun memeluk Baekhyun erat, mengantarkan banyak-banyak maaf serta penyesalan dengan pelukan itu.

Baekhyun merasakan bagaimana bahu yang awalnya kaku ragu ingin dia sentuh, dan kini tengah dia usap bergetar hebat. Isakan pedih pun tak bisa lagi Sehun tahan, dibiarkan keluar begitu saja.

"Sehun,"
"Biar begini dulu hyung, biarkan aku menyesali semua yang telah ku perbuat."

Baekhyun tersenyum pedih. Di tepuk-tepuk olehnya punggung lebar itu sambil sesekali menggoyangkan badan mereka. Berniat untuk menghibur Sehun.

Bagaimanapun, Sehun adalah apa yang dulu selalu ada ketika dia sedih. Adalah yang selalu hadir mendengar ceritanya. Adalah yang selalu mengiyakan semua ajakannya. Sehun sudah lebih dari sekedar saudara, lebih dari sekedar adik. Sehun mungkin melakukan kesalahan yang fatal, tapi tak menjadikan alasan Baekhyun harus membalas dengan jahat juga.

"Bae— ASTAGA OH SEHUN!"

Sehun yang masih terseduh-seduh mendongak ke arah pintu, menatap Suho yang sudah berkacak pinggang. Mukanya merah menahan marah.

"Sehun!" Di ikuti Luhan yang muncul di belakangnya, pria cantik itu nampak khawatir dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Membuat Sehun jadi ikutan khawatir.

"Luhannie, ada apa? Kenapa kau—
"ADA APA?! KAU MASIH BISA BERTANYA ADA APA DAN KENAPA?! DASAR KAU MEMANG— ASTAGA. KAU PIKIR APA YANG TELAH KAU PERBUAT HAH?! KAU PIKIR INI DUNIA THE SIMS YANG KETIKA KAU MEMBUNUH ORANG AKAN HIDUP LAGI?! KAU MAU MENJADI JAGOAN HAH?! KELUAR KAU, BODOH!"

Suho dalam sekali tarikan nafas berteriak, membuat Baekhyun kaget dan segera mendorong Sehun beserta Suho dan Luhan untuk keluar dari ruangan rawat Chanyeol.

chanyeollie kiss scene [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang