KONDISI MEMATIKAN.

2.3K 154 8
                                    

"Kenapa mata mu bengkak, hyung?"

Kyungsoo berdiri di beranda dapur, melihat Suho yang baru duduk di meja makan dengan segelas air putih yang dia bawa.

Pagi tadi, setelah sarapan, beberapa member memutuskan untuk pulang. Badan mereka remuk semua dan membutuhkan kasur untuk istirahat. Hanya Baekhyun, Luhan, dan Lay yang menetap di rumah sakit. Suho juga seharusnya masih dirumah sakit, namun setelah menangis dihadapan Lay, laki-laki itu meminta izin pulang. Badan dan perasaannya sudah tidak berbentuk lagi.

"Apa tanggapan mu tentang Sehun, Kyungsoo-ah?"
"Eh?"

Kyungsoo menoleh. Kedua tangannya yang sedang mencuci piring itu berhenti. Menatap pemimpinnya heran, ada apa ini tiba-tiba?

"Kenapa kau—
"Jawab saja,"

Mata Suho kosong. Menatap pada Kyungsoo tapi sama sekali tidak ada kehidupan disana, Kyungsoo mengernyit lalu segera melepas sarung tangan untuk mencuci piringnya dan beranjak duduk disebelah Suho.

"Dia anak yang nekat—
"Bukan tentang kejadian ini."
"Bicara yang benar, Kim Junmyeon. Bicara mu itu setengah-setengah."

Kalau bukan sedang dalam mode serius, Kyungsoo mungkin sudah menonjok pipi temannya itu.

"Tentang perasaannya setelah Luhan pergi, apa dia sedih? Apa dia terpuruk? Apa dia pernah menghampiri mu dan menangis? Bilang dia tidak baik-baik saja? Apa dia pernah melakukan itu pada mu, Kyung?"

Kyungsoo diam. Menatap Suho dari samping. Pria itu masih fokus ke depan, seakan objek di depannya lebih indah.

"Dia tidak pernah mengadu, setiap aku datang dan mencoba menghiburnya dia selalu berkata bahwa dia baik-baik saja. Aku khawatir, tapi ketika dia selalu tersenyum sembari berkata bahwa dia baik-baik saja, menurut ku dia memang baik-baik saja."
"Dia tidak pernah baik-baik saja, Kyung."
"Aku tahu,"
"Kau tahu dan kau diam saja?!"

Intonasi Suho meninggi, menatap Kyungsoo dengan mata berkaca-kacanya, memerah. Menahan tangis sebisa mungkin.

"Aku tidak pernah diam saja, bahkan ketika Sehun mengigau malam-malam aku menemaninya. Tapi aku langsung kembali ke kamar begitu tahu dia sudah tenang. Aku tidak pernah diam saja, Hyung. Aku tidak bisa memaksa Sehun untuk bercerita, mengeluarkan kesedihannya tentang Luhan Hyung. Dia yang bersikeras untuk berpura-pura kuat."

Kyungsoo melotot, matanya itu menatap nanar Suho yang kini diam. Tak sanggup lagi menjawab. Hanya bergumam kalau semua ini salahnya, Sehun tidak baik-baik saja, dan hal-hal aneh selanjutnya.

Kyungsoo menghela nafas, membawa tangannya pada pundak sang leader.

"Ceritalah."

Suho tak bergeming masih pada posisinya menutup wajah, menangis sejadi-jadinya. Membuat Kyungsoo semakin terheran-heran, sesuatu buruk apa lagi yang terjadi di rumah sakit?

"Aku membentak Sehun, berteriak hal kasar yang ku pikir akan membuatnya sadar tentang kesalahannya namun aku salah. Selama ini justru Sehun yang tersakiti, selama ini justru Sehun yang tersiksa. Aku salah, Soo-ah. Keputusan ku untuk menutup rapat-rapat alasan mengapa Luhan pergi adalah kesalahan terbesar ku. Sehun membenci ku. Dia berbalik setelah kembali meneriaki ku tentang isi hatinya dan tak lagi bersuara. Hening. Hanya isakan Luhan yang bisa ku dengar membuatku memutuskan untuk keluar dan berlari."

Kyungsoo sedikit demi sedikit mengerti. Tentang keadaan Sehun yang memang tak baik itu benar, Kyungsoo berkali-kali menemui anak itu ketika masanya di tinggal oleh Luhan, namun Sehun selalu bilang jika dia baik. Jika dia tak apa. Sehun bahkan hanya beberapa kali mengeluh pada Kyungsoo kalau dia merindukan Luhan. Mungkin sebagiannya mengeluh pada Chanyeol atau Baekhyun, karna si bontot itu dekat dengan kedua member yang paling berisik.

chanyeollie kiss scene [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang