perjodohan

143 4 0
                                    

•ZARA POV

"Iyah mah" sahut andre

"Ini kenalin tante anisa sama zara"

"Gua andre" ucapnya dingin tanpa mengulurkan tangan atau seengganya mencium tangan mamah

Aku terpaku dan bertanya dalam hati "Kenapa laki laki seperti ini yang ingin mamah kenalkan padaku, benar benar berbading terbalik dengan al" lagi lagi hanya al yang terbesit dalam pikiran ku

"Nak yang sopan dong sama calon istri dan calon mertua" ucap tante anita yang membuat aku kaget

Saat itu aku langsung memandang wajah mamah.

"Apa benar aku akan dijodohkan?aku tidak mau menjadi istrinya, aku hanya mengharapkan al yang menjadi suamiku" ucapku dalam hati

"Gapapa jeng namanya juga baru kenal" ucap mamah

"Maaf yah jeng, ra"

"Iyah tante gapapa" zarapun tersenyum

"Andre mau keluar dulu mah"

"Loh kan mau ngobrol dulu sama zara dan mamanya, kasian loh mereka bela belain dateng biar bisa kenal sama kamu" ucap tante anita

"Ck apaan sih mah lagian emang andre nyuruh mereka buat dateng?!!" ucapnya membentak

"Andreeee!!!" tante anita balik membentak

Andrepun segera keluar dan menghidupkan mesin mobilnya kemudian pergi meninggalkan rumah.

"Udah jeng gapapa mending kita pulang aja, yu ra" ajak mamah

"Ayo mah"

"Sekali lagi aku minta maaf yah jeng" ucap tante anita

"Iyah jeng gapapa mungkin nanti lain kali aku sama zara kesini lagi"

"Yaudah kalo gitu hati hati yah jeng, maafin anak tante ya ra" ucap tante anita

"Iyah gapapa tante, aku sama mamah pulang dulu"

"Assalamualaikum" ucapku dan mamah berbarengan

"Waalaikumsalam" jawab tante anita

Dalam perjalanan pulang tak ada yang memulai obrolan, hingga sampai di depan rumah aku lebih memilih keluar dari mobil mendahului mamah.

"Ra" panggil mamah

"Iyamah" aku menoleh

"Kamu kenapa?"

Aku tak menjawab hingga sampai didalam rumah.

"Aku kesel aja, kenapa mamah ngenalin aku sma cowo kaya gitu, pake mau dijodohin segala ara kan punya pilihan sendiri mah"

"Maafin mamah ra, keluarga kita banyak hutang budi sama keluarga andre, jadi apa salahnya kalo...

"Oh jadi mamah jadiin aku buat bayar hutang keluarga?"

"Bukan gitu nak tapi..."

"Assalamualaikum" ucap ayah yang ternyata sudah pulang

"Waalaikum salam" ucap mamah

"Mamah sama ayah jahat!" kataku dan segera naik ke atas

Dari dalam kamar tangisku pecah, aku tak dapat lagi membendung perasaanku.

"Ara kenapa mah?" ucap ayah cemas

"Ara udah tau perjodohan kita yah, dan menurut mamah andre bukanlah laki laki yang baik, apa kita batalkan saja perjodohan ara dengan anak jeng anita?" ucap mamah

"Kalau udah begini ayah jadi bingung mah" kata ayah sambil menggaruk kepala nya yang gak gatal

~•~
•AUTHOR POV

Tepat disepertiga malam zara kembali berdoa.

"Yaallah aku ingin alvian, aku bukan menentang takdirmu, tapi aku tak bisa membangun rumah tangga dengan laki laki yang tak ku cintai, apalagi melihat sikapnya yang tidak menghormati wanita" Kini air mata kembali menetes di mukena putih zara

Keesokan harinya.

"Assalamualaikum" suara salam terdengar dari luar

"Waalaikumsalam" ucap zara dan mamahnya serentak

Mamah pun membukakan pintu, ternyata seorang wanita bersanggul dan seorang pemuda. Siapa?

"Eh jeng" ucap mamah

"Tante" kata andre sambil mencium punggung tangan mamah

"Mengapa laki laki itu berubah menjadi sangat manis, benar benar aneh" ucap zara heran

"Ayo masuk, silahkan duduk"

"Makasih jeng"

"Makasih tante" sambung andre

"Raaa sini" mamah memanggil zara

"tante" ucap zara sambil mencium punggung tangan tante anita

"Dre" ucap zara dengan senyum terpaksa, andrepun membalas senyuman zara

Kedatangan andre dan mamahnya adalah ingin meminta maaf atas sikap andre kemarin dan ingin perjodohan zara dan andre tetap dilanjutkan.

"Kalau saya sih setuju tapi gatau dengan ara"-mamah

"Ara terserah mama aja" sambung zara dan berjarap kalau keputusan mamahnya adalah yang terbaik untuk zara, mungkin benar, al yang namanya selalu zara sebut dalam sepertiga malam ternyata bukan takdirnya.

"Mulai sekarang andre akan jagain ara" ucap andre sambil tersenyum ke arah zara

Entah kenapa, mendengar hal itu zara sama sekali tidak bahagia.

~•~
Andre:

Ra kita makan keluar yu?

gabisa


Ayolah kata mamah kan kita harus lebih kenal satu sama lain, kamu jangan takut aku kan calon suami kamu

Membaca chat seperti itu zara merasa sangat risih, apalagi mendengar kata calon suami, kalimat itu terdengar seperti kutukan, lagi lagi yang zara pikirkan hanya alvian.

Ra gimana?

Tapi jangan lama yah soalnya udah sore

Iyah sayang😙

Iywhhh terdengar menjijikan, entah kenapa, meskipun zara merasa bahwa andre telah berubah.

~•~
Seseorang menghentikan mobil didepan rumah zara.

"Assalamualaikum tante"

"Eh ada nak andre, ada apa?"

"Mau ngajak zara makan keluar tan"

"Oh zara udah tau?"

"Udah tan"

"Kalo gitu bentar tante panggil dulu zara ke kamarnya"

"Iyah tante makasih"

"Bentar yah nak"

Andre hanya mengangguk, tak lama zarapun keluar, zara dan andre berpamitan untuk makan diluar.

"Hati hati yah jangan pulang terlalu malam" pesan mamah

"Iyah mah, assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Masih semangat baca kan?😁 Kira kira zara mau dibawa kemana yah? Menurut kalian andre itu benar benar baik / pura pura baik?

Ikutin terus ceritanya and happy reading gays💞💞

Cinta sepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang