lelaki itu

165 4 0
                                    

"Zara kenapa tan?" tanya andre

Sementara al masih terdiam di ambang pintu.

"Sebentar yah saya ke atas dulu"-mamah

•ANDRE POV

"Andre keluar dulu mah"-andre

"Ikut gw"-sambung andre kepada al yang masih berdiri

Al pun mengikuti andre dari belakang.

"Lo kenal sama zara?!"-tanya andre penuh amarah

"Gw ga kenal gw cuma tau aja dia siapa, dia adalah mahasiswa gw waktu di london"

"Eh al gw ga bisa lo bego²in mana mungkin kalian ga saling kenal kalo tadi zara tiba² pergi saat liat lo! Apa jangan jangan lo pernah punya hubungan sama zara?! Dan bukan dekedar sebatas dosen sama mahasiswa?!!!" kini tangan andre telah mencengkram baju al dan hendak memukulnya

"Eh santai bro, gw juga gatau kenapa dia bersikap kaya gitu"

"Jangan mentang² lo abang gw, gw ga berani sama lo, dan kalo sampe lo rebut zara dari gw liat aja!" ucap andre sambil melepaskan tangannya dari baju al dengan kasar, dan hanya dia balas dengan angkatan kedua tangan dari al.

•ZARA POV
Gamungkin! Aku gamau aku gabisa! Kenapa ya allah. Tangis zara pun pecah.

Tanpa menetuk pintu, mamah masuk kedalam kamar, dan menanyakan kenapa aku bersikap seperti itu tapi aku tetap tidak menceritakan hal ini kepada mamah, karna untuk apa? Yang ada aku akan kena marah.

"Yasudah kalo gitu kita kembali ke bawah, gaenak keluarga andre ditinggal lama²" kata mamah yang hanya aku balas dengan anggukan.

Aku dan mamahpun turun kembali dan ternyata andre dan al duduk bersebelahan.

"Maaf ya jeng"- ucap mamah

"Gapapa ko jeng" -tante anita

"Bisa kita lanjutkan?"-om ferdy

Mamah melirik kearahku dan aku hanya bisa mengangguk terpaksa.

Aku kaget saat andre kembali memegang tanganku dan memasukan cincin dijari manisku. Aku kembali meneteskan air mata, bukan karna bahagia tapi karna setelah ini mungkin aku akan sengsara hidup dengan laki² bermuka dua ini. Sesekali aku melirik kearah al tapi dia hanya menunduk.

Setelah acara nya selesai, keluarga andre pamit untuk pulang.

~•~
Setelah sampai didalam kamar, aku kembali melepaskan cincin yang andre pasang dijari manisku dan melemparnya sembarangan

Tok tok tok.
"Siapa?"tanyaku tapi tidak ada jawaban dari luar

Tok tok tok.
"Mamah?" tanyaku lagi tapi tetap saja tidak ada jawaban

Aku memilih untuk mencari tahu sendiri.

"Zaraaaaaaaaaaaa" seorang wanita memeluku dengan erat saat pintu telah aku buka

"Ninda, aku kira siapa" ninda pun melepaskan pelukannya dan aku ajak dia masuk. Aku suruh ninda duduk di kursi.

"Kenapa kamu baru kesini?" tanyaku

"Aku tadinya mau ikut mamah kamu ke bandara buat jemput kamu tapi aku gabisa aku lagi sibuk wawancara, dan kamu tau ga ra?aku diterima di jadi sekretaris di salah satu perusahan besar disini" jelas ninda antusias

"Ohya?aku ikut senang nin"

"Ra kamu kenapa?ko kaya yang lagi banyak pikiran?"

Akupun menjelaskan semua masalahku sama ninda.

"Jadi gitu nin" ucapku

"Yang sabar yah ra, kalo dia jodoh kamu pasti kalian bakalan bersatu ko"

Akupun meluk sahabat aku ini.

"Eh daripada sedih gini gimana kalo kita mall, kita makan atau beli novel, gimana?" usul ninda yang dibalas anggukan oleh ku

Akupun bersiap², kali ini aku memakai dres panjang warna cream dan kerudung coklat serta tas selempang kecil dan flatshoes hitam. Sedangkan ninda? Dia lebih memilih memakai celana bahan warna abu muda, kemeja putih panjang dan cardigan lengan pendek serta kerudung yang senada dengan celana dan sepatu sport serta tas selempang warna coklat.

Aku dan nindapun segera menuju toko buku memakai mobil milik ninda, gatau kenapa dari semua tawaran ninda aku lebih ingin langsung to the point pergi ke toko buku daripada harus ke mall atau makan dulu.

Tapi ditengah perjalanan, sebuah panggilan masuk di telpon milik ninda yang membuat mobil harus ditepikan ke pinggir jalan.

"Halo mah"
".."
"Oh gitu, harus sekarang banget?"
".."
"Hmiya iyah aku kesana sekarang"
".."
"Iyah mah iyah sekarang ini lagi di jalan ko"

Tuttuttut, sambungan telpon terputus sepihak oleh ninda, aku yang sedari tadi hanya menyimak percakapan ninda dengan ibunya.

"Ada apa nin?  Kamu harus pulang yah?" tanyaku

"Emmm iyah, gimana?"

"Gimana apanya? Ya kamu pulang aja aku bisa naik taksi ko"

"Aku anterin aja sampe toko buku yah"

"Gausah, lagi disuruh buru2 kan?aku sampe sini aja gapapa ko"

"Maaf yah ga jadi nemenin"

"Iyah gapapa"

Akupun langsung membuka pintu mobil milik ninda, keluar dan menutupnya kembali, ninda yang membukakan kaca mobilnya melambaikan tangannya sebelum berlalu dari tempat aku berada.

"Alhamdulilah taksinya langsung ada" ucap ku karna melihat taksi yang melaju kearah ku, akupun segera memberhentikan taksi tersebut, dan benar saja taksi itu berhenti di depanku

Tapi baru saja aku hendak membuka pintu taksi itu, sebuah tangan kekar dari arah belakang ikut memegang pegangan pintu, sontak aku langsung melepaskan posisi tangannya yang berada di atas punggung tangan ku dan melihat siapa lelaki ini.

Siapa yang bertemu zara? Hayoo penasaran kan? Yu next tapi jangan lupa vomment nya ya reader😘


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta sepertiga malamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang