Jungkook pernah mempertanyakan, apa sebuah pabrik yang memproduksi barang elektronik bernama AC telah melewati beberapa uji coba dan pertimbangan? Jujur saja, bangun bangun dalam keadaan tampan dan kedinginan itu sedikit berbahaya. Apalagi bagi dirinya, pria sehat yang sudah menikah 5 bulan yang lalu. Jika saja pernikahannya melewati proses yang normal seperti pasangan yang lain, misalnya saling mencintai dan rentetannya, ia tidak akan begitu polosnya mempersalahkan produsen barang elektronik karena itu tidak ada hubungannya. Mereka sudah mempertimbangkan baik buruknya dengan menyediakan pengatur suhu dan tombol off pada remote control nya. Permasalahan sebenarnya hanya terletak pada Jungkook yang masih sungkan menghampiri Yeri di dapur dan meminta sebuah pelukan hangat.
Kusut, kedinginan, dan tampan. Apa masih kurang sebagai alasan untuk Yeri datang padanya dan mengganti selimut Jungkook menjadi dirinya?
Oh pernikahan ini.
"Eum... bagaimana menjelaskannya. Aku tidak bisa, lagipula suamiku tidak akan mengizinkan. Tolong mengertilah. Aku sudah menikah."
Kening Jungkook mengerut heran. Itu suara wanita yang dinikahinya 5 bulan yang lalu, sepertinya sedang mengobrol dengan seseorang. Jungkook yang berniat untuk menghampiri justru terhenti di ruang tengah setelah mendapati jejeran bingkisan, bunga, kue dan apa saja yang mengingatkan Jungkook pada sebuah kata yang bernama hadiah kini memenuhi ruang tengahnya. Hari apa ini? kenapa Yeri begitu romantis padanya? Apa Yeri juga kedinginan? Apa ini pertanda baik?
"Aku sudah menikah Mark. Bagian mana yang tidak kau mengerti sebenarnya? Hanya karena kau tidak pernah melihatku jalan dengan suamiku, bukan berarti aku cukup gila dengan menciptakan tokoh fiktif untuk kehidupanku sendiri. Dan jangan membahas cinta."
Mark? Siapa itu? Apa pria yang hampir menjadi pacarnya?
Jungkook berjalan menuju dapur, bertepatan saat Yeri menoleh padanya. Kontan merubah ekspresi menjadi sangat hangat dengan sebuah senyum penakluk sukma sebagai sambutan selamat pagi. Jungkook membalas dengan senyum yang sama, dihampirinya meja makan yang seperti biasa sudah lengkap dengan segala hidangan pengganjal perut untuknya.
"Sudah dulu Mark. Suamiku sudah bangun. sampai jumpa."
Yeri menghentikan obrolannya via
smartphone dan meletakkan benda itu di atas meja makan setelah ia menggeret kursi dan berhadapan dengan Jungkook."Bagaimana tidurmu? Kenapa bangunnya cepat sekali?" sambut Yeri serutin biasanya.
"Tadi malam tidak begitu banyak pasien jadi aku sempat tidur satu jam di rumah sakit. Dan tidur pagi itu membuatku sakit kepala. Akan kulanjut saja nanti siang."
Jungkook berhenti beberapa saat ketika ia mendapati semangkuk sup rumput laut di depannya. Nasi, dan beraneka jenis lauk. Tumben sekali Yeri memasak banyak untuk sarapan, walau sekarang memang sudah pukul 10 sih. Dan... sup rumput laut?
"Eum, Yeri? Kenapa di depan banyak kotak kado dan bingkisan? Bunga, kue, boneka... itu dari siapa?"
Yeri mengangkat wajahnya. Menyodorkan piring setelah mencampurkan makanan untuk Jungkook. "Oh, itu pemberian dari beberapa orang. Bunga mawar dan boneka itu dari Mark yang dikirim pagi-pagi sekali, kue, kado dan lain lain itu dari editorku dan beberapa orang yang mengaku sebagai penggemarku."
"Eum... kenapa mereka memberimu hadiah? Apa novelmu menjadi best seller ?"
"Mungkin bisa dibilang begitu. Minggu ini akan dicetak lagi karena angka penjualan kemarin melebihi. Ini sudah masuk cetakan ke 3. Dan sebenarnya sebagian besar bingkisan di luar itu kado ulang tahun."
Jungkook menghentikan kegiatannya menyantap makanan di depannya. Ia tatap Yeri dengan perasaan yang mulai kurang nyaman. Tanggal berapa sekarang? Apa Yeri ulang tahun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Married || jungri•
Romance[COMPLETED] "Kim Yeri... menikahlah denganku," Mungkin terdengar normal jika perkataan itu dikeluarkan oleh seseorang yang Yeri kenal. Namun untuk seorang lelaki yang mengaku sebagai dokter muda bernama Jeon Jungkook dan mereka baru saja berkenalan...