Semuanya dimulai pada detik ini. Disaat mata teduh sayu itu bertatap dengan mata elang milik ku, seolah mengunci ku dengan tatapan yang menyalakan hati ini kembali. -langit.
//////////////////////////////////////////////
Aldebaran langit procyon, pria yang akrab dipanggil Langit tersebut sedang menikmati permainan basketnya bersama teman-teman seperkumpulannya.
Bukan hanya dia saja yang menikmati permainan basketnya, Tetapi para kaum hawa yang melihat permainan basket Langit bersama teman-temannya juga cukup menikmati. Sering kali mereka berteriak seolah-olah meleleh disaat Langit atau salah satu dari tim mereka berhasil memasukan bola ke ring.
Tanpa sengaja, Mata elang milik Langit berhasil menangkap seorang gadis yang sedang ke susahan membawa beberapa barang. Langit yang merasa iba dengan gadis tersebut segera berlari meminggir dari lapangan dan langsung menghampiri gadis tersebut.
Yang pertama kali Langit lihat adalah seorang gadis dengan rambut lurusnya sedang mengoceh panjang lebar, Langit rasa gadis tersebut tidak menyadari kehadiran dirinya di hadapan gadis tersebut.
"Eheemmm..." Langit segera berdeham sehingga membuat gadis tersebut mendongak ke arahnya,
Langit melihat mata sayu dan bulat milik gadis tersebut, warna mata coklat yang seolah menarik jiwa Langit kedalam mata gadis tersebut,"Eeeehhhh..... maaf maaf" gadis tersebut langsung kikuk
Mendengar respon gadis tersebut, langit langsung tersenyum simpul.
'Lucu juga nih anak' benak Langit
"Mau dibantu ga?" Tanya Langit,
Gadis tersebut langsung mundur satu langkah karena jarak antara dia dengan pria tersebut cukup dekat, Hanya ada kardus besar yang menjadi pembatas jarak antara ia dan pria tersebut.
Langit segera melihat name tag gadis tersebut. Nama yang cukup bagus menurut langit, Nama yang seperti pemiliknya. Sama-sama membuat terpesona.
Skyla Tifanny, nama yang sederhana tetapi padat akan makna. Itulah simpulan Langit akan nama gadis tersebut.
"Gak usah, makasih." Gadis tersebut segera melanjutkan jalannya
Langit segera berlari menghampiri gadis tersebut.
"Kenalin, nama gua Aldebaran Langit procyon. Panggil aja gua Langit."
"Oh, ya."
" lu namanya siapa? Bukan 'oh ya' yang pengen gua denger tapi nama lu."
"Skyla, panggil gua kyla."
"Oh, ya. Sama satu lagi."
"Apa?"
" kalo ngomong matany ke mata gua, bukan ke lantai. Gua di depan mata lu, bukan dilantai." Goda Langit yang sukses membuat Kyla memerah.
Tanpa merespon omongan terakhir Langit, Kyla segera meninggalkan Langit. Melihat tingkah Kyla yang lucu membuat bibir Langit tersenyum tanpa ia sadari.
Langit segera berlari memasuki lapangan kembali untuk melanjutkan permainan basketnya yang sempat tertunda.
"Ngit, abis dari mana lu? Baperin anak orang lagi?" Tanya Ghani yang merupakan teman dari perkumpulan Langit.
"Ya, apalagi coba. Gak tobat-tobat nih anak, Kena karma aja lu." Tambah Bima yang merupakan satu perkumpulan juga.
"Ngit, nanti lu bisa ngerasain loh. Dikecewain pas lu bener-bener sayang sama satu cewe." Nasehat hanif
"Tenang aja, gua gak bakalan pernah serius kok." Balas Langit sambil tersenyum
Langit memang seperti itu, banyak gadis yang mendekatinya banyak juga gadis yang terluka karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVEPHOBIA.
Novela Juvenil" Aku hanya takut untuk menjalankan kisah kedua kalinya, bayangan akan perih masih bergeming disini." Ucap Kyla Cinta? Itu hanya ilusi dan angan akibat terlalu banyak membaca novel tak masuk akal. Sebagian orang percaya akan kisah romeo dan juliet...