4

32 6 0
                                    

Haaaayyy!!

Lama sangat ya aku tidak update!

Oke, bacalah segera kisah ini!

------------------------------------------------------

Author PoV.

Melihat Langit memasuki kantin membuat Kyla canggung. Belum lagi ia dan Langit sempat bertatap mata.

"Eh gas!" Panggil Kyla

Bagas pun menatap Kyla dengan wajah tanya.

"Cabut yu! Lagi pula makanan kita udah abis!" Ajak Kyla

"Lah, Tumben. Tadi lu bilang mau lama2 disini mau ngemborong jajanan kantin." Ucap Bagas

Melihat wajah Kyla yang seperti canggung membuat Bagas bertanya-tanya. Mengapa gadis yang awalnya tertawa terbahak-bahak di depannya ini tiba-tiba menjadi canggung dan menunduk terus menerus.

Bagas segera mengitari pandangannya guna mencari tahu apakah ada seseorang selain mereka di kantin.

Dan

'Hap tangkap!'

Bagas berhasil mendapatkan seseorang itu, ternyata itu adalah Langit. Pantas saja ia menjadi canggung dan diam saja.

Langit menatap Kyla diam-diam, dan tiba-tiba Langit menatap bagas dengan tatapan tajam seakan ingin mencekik Bagas. Membuat Bagas bingung, apa salah dan dosa dirinya pada Langit.

'Perasaan gue gak ada nyolek-nyolek Kyla deh. Tapi kenapa Langit natap gua seolah-olah gua abis nyium Kyla?'

Tanya Bagas pada dirinya sendiri di dalam hati

"Ayo gas!" Ajak Kyla paksa

Bagas pun langsung menatap Kyla kembali setelah teriakan Kyla berhasil memecahkan lamunannya.

Merasa tak ada pergerakan, Kyla segera bangkit dari tempat duduknya dan  menarik tangan Bagas secara paksa, terlihatnya seperti ibu yang menarik anaknya dari supermarket karena anak itu merengek meminta sesuatu.

Langit menatap punggung mungil milik Kyla menjauh, ia tersenyum melihat tingkah Kyla yang seperti itu.

Lucu dan menghangatkan bagi Langit. Untung saja ia ikut ke kantin menemani bocah gila ini, kalau tidak matilah Langit dengan rasa penasaran dan rindu nya ini.

"Ngit! Langit!"panggil Hanif membuyarkan lamunan Langit

"Hah???" Tanya Langit malas

"Udah belom?" Tanya Hanif gak jelas

"Hah?" Tanya Langit balik tak mengerti sembari menautkan alisnya bingung

"Natap Kyla nya, udah puas belom?" Tanya Hanif

'mampus gue, ke geb ama Hanif. Gak-gak pura-pura gak tau. Oke, Langit? Oke!"

Ucap langit dalam hati dan berbicara dengan hatinya sendiri

"Udah belom? Malah melamun." Ucap Hanif menyadarkan Langit

"Gila lo." Ucap Langit sembari berdiri menuju kelasnya

"Mau kemana lu kontet?!" Tanya Hanif

"Cabut lah. Emang lo mau nginep disini?" Ucap Langit

"Tunggu MAGADIR!" Teriak Hanif


\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\

Kyla sudah sampai kelasnya terlebih dahulu bersama Bagas si bocah kampret satu ini.

LOVEPHOBIA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang