Bagian 8

1.8K 355 79
                                    

BAB 8

Sakura tak tahu ini tergolong rejeki nomplok atau sebuah kesialan. Yang jelas, dulu saat ia sedang getol-getolnya mengejar Sasuke, ia tak pernah memiliki kesempatan hanya untuk sekedar mengobrol. Sekarang—saat ia sudah hilang rasa, eh malah dipertemukan secara tak sengaja. Yah, seperti sekarang ini. Takdirkah?

"Ngapain lo kerumah gue?"

Suara itu jelas-jelas bukan sapaan yang ramah untuk menyambut seorang tamu. Cowok itu mengernyit tak senang. Ada raut terkejut dan heran secara bersamaan.

Sakura menatap Sasuke bingung. Apa ia memang salah alamat seperti judul lagu hits milik biduan asal Depok itu?

"Terus kenapa lo disini?" tanya Sakura balik. Sasuke malah ingin menutup pintu rumahnya kembali.

"Eh tunggu-tunggu!" gadis itu mencoba menghentikannya.

Sasuke mengalah. Ia membuka pintu rumahnya lebar-lebar dan berdiri tepat di tengah-tengahnya.

"Gue mau ketemu ibu Mikoto."

"Ada perlu apa?"

"Gue muridnya, mau les privat."

Sasuke melongo. Sejak kapan ibunya punya murid model begini? mana gak sopan banget pakaiannya. Celana pendek di atas lutut dipadu dengan kemeja soft pink yang kedodoran.

"Kenapa malah bengong? gue mau ketemu sama Bu Mikoto."

"Lo bisa sopan gak? lo lagi di rumah orang."

Sakura memutar bola matanya malas. Sasuke banyak cing-cong juga ternyata.

"Sama-sama di rumah orang gak usah bacot."

"Maksud lo?"

"Lo di sini juga mau les privat kan?" kata Sakura sambil nyelonong masuk ke dalam rumah.

Sasuke menarik nafasnya dalam-dalam mencoba mencari kesabaran yang tiba-tiba sulit ia lakukan. Dengan hentakan kaki yang sedikit keras dia berjalan masuk ke dalam rumah sambil melirik Sakura yang duduk santai di atas sofa ruang tamu, "Mamah ada tamu!" teriaknya.

Glekkk...

Sakura tiba-tiba kesulitan meneguk ludahnya.

"Mamah? Sasuke manggil siapa? Dia-- anak Bu Mikoto?"

***

Dan yang dipikirkan Sakura terjadi. Ternyata wali kelasnya itu memang nyata orangtua dari seorang Uchiha Sasuke.

"Oke Sakura, kita mulai belajarnya," ujar Mikoto setelah ia siap untuk menjadi guru privat.

Sakura sendiri terlihat ogah-ogahan membuka buku pelajarannya. Di otaknya hanya ada nama Tenten yang sudah tega meninggalkannya pergi les sendirian. 'Sialan, bolos gak gajak-ajak.'

"Ibu akan buatin soal latihan, kamu kerjakan sekarang nanti ibu akan lihat hasilnya," kata Mikoto lagi. Sakura terpaksa mengangguk dengan malas.

Sembari menunggu Sakura selesai dengan soal latihannya, Mikoto bergegas menuju dapur untuk membuatkan teh dan membawakan beberapa camilan. Sasuke juga terlihat di sana. Cowok itu sedang sibuk dengan tomatnya.

"Itu beneran murid Mamah?" tanya Sasuke dengan kerutan di keningnya. Merasa belum yakin jika gadis itu sedang berada di rumahnya saat ini.

"Kog tiba-tiba nanya begitu?"

"Enggakpapa cuma nanya doang."

Mikoto menghela nafasnya sambil menuangkan jus jeruk ke dalam gelas. Kalau memikirkan murid yang satunya itu memang kadang membuat dirinya bingung.

The Real loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang