Bagian 9

1.9K 369 86
                                    

BAB 9

"Ke sini kan tujuan lo?" Sasuke menepikan mobilnya tak jauh dari pintu masuk stasiun. Melepas sabuk pengaman lalu menoleh ke samping.

Sakura mendengus, "Hn." tangan mungilnya mendorong pintu mobil agar ia bisa keluar dari dalam sana. Namun sebelum itu ia mengatakan,"Karena ini bukan keinginan gue, sorry ya gue gak akan berterimakasih ke lo."

Sasuke hanya terdiam mendengarnya. Yang waras ngalah saja lah. Takut berakhir adu mulut kalau ditimpalin.

Brak!

Sakura menutup pintu mobil itu dengan keras. Setelahnya ia berjalan menuju stasiun seorang diri.

"Kenapa dia jadi baik ke gue?" gumamnya di sela langkahnya yang tampak gontai. "Pantesan aja ujan gede, kesambet apa dia?"

Cuaca masih sedikit gerimis. Masih mampu membuat basah pakaian. Sakura mempercepat langkahnya untuk mengurangi air hujan yang jatuh ke badannya.

"Haaatchii!"

Kembali bersin. Bahkan kali ini suaranya begitu keras hingga membuat orang sekitar memperhatikannya. Sakura menunduk. Menjadi pusat perhatian bukanlah hal yang menyenangkan. Apalagi banyak sekali orang-orang yang berkumpul di sana, menunggu kereta datang.

"Mbak kalau flue pake masker lah biar gak ganggu yang lain," ujar salah satu ibu-ibu tak jauh darinya.

"Iya nih, nyebar virus aja," timpal yang lain.

Sakura mengepalkan tangannya erat-erat. Emosinya sudah sampai ke ubun-ubun. Intinya ia tak mau disalahkan. Siapa juga yang mau sakit mendadak kaya gini hah!?

Saat hendak membalas kata-kata segerombolan ibu-ibu tadi, ia malah terus menerus bersin dan tak bisa mengeluarkan sepatah katapun.

"Hattchii!!"

Pluk

Mata Sakura tiba-tiba gelap karena sebuah kain yang jatuh ke wajahnya. Tangannya langsung menyingkirkan benda itu yang ternyata adalah sebuah hody.

"Ini?"

"Pake aja." Sasuke. Cowok itu tiba-tiba sudah berdiri tepat di depannya. Melempar hody yang ia kenakan entah apa tujuannya.

"Ngapain lo ikut masuk ke sini? mau naik kereta juga?" Sakura tak mengerti, sejak kapan cowok ini mengikutinya ke dalam stasiun?

Sasuke mengedikan bahunya, tapi sesaat kemudian tangannya menyodorkan sebuah masker berwarna pink yang ada gambar love-lovenya. Cih... ternyata seleranya yang girly- girly ya. Dapat dari mana tu masker?

"Lo gak mau kan dicap sebagai penyebar virus?" bisiknya pelan. Hah...tau aja nih cowok.

Lagi-lagi Sakura ingin mengucapkan sepatah kata namun terkendala bersin yang lagi-lagi menyerangnya.

"Makanya lain kali kalau pake pakean yang ada bahannya biar gak masuk angin," kata Sasuke menasehati. Setelah mengucapkan kata-kata itu ia berbalik dan keluar dari stasiun.

"Sasuke! Hoee Sas tunggu..ha..ha.. hhaatchiih!"

"Hah sialan," gumam Sakura kesal. Akhirnya ia terpaksa memakai masker bermotif lambang cinta itu.

***

Sepertinya pak Kakashi tak akan membiarkan muridnya bersantai-santai dirumah selama liburan semester. Seperti Naruto yang saat ini sibuk berkutat dengan komputernya. Cowok jabrik itu mendapat tugas khusus dari beliau untuk membuat proposal pengajuan dana untuk acara lomba baca Al-Qur'an tingkat SD yang akan dilaksanakan setelah selesai liburan nanti.

The Real loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang