2. Asing

57 5 0
                                    


Jangan tanya namaku untuk sekilas, tanya untuk mengingatnya.
-Khai-

"Fur, cepetan. Udah keburu sore, nih"

"Iya, iya.. emang udah sore kok, ah."

Dikoridor rumah sakit ini kupercepat langkahku mengimbangi langkah sepupu tengilku ini. Ibunya masuk rumah sakit positif diabetes. Penyakit ini memang sudah lazim dikotaku, di Indonesia, bahkan di seluruh dunia.

Selain dari gula akar yang paling utama itu adalah pikiran pemicu sakit itu muncul. Banyak pikiran akan rentan terkena penyakit, baik itu tua bahkan muda. Tak pandang umur, sesuai yang Ummi bilang jagalah kesehatan.

Sepulang dari tapak tuan sepuluh hari yang lalu bersama keluarga dan tetangga mampu membuatku senang walau hanya sebentar dan empat harinya Ibu Lana masuk Rumah sakit.

Kubuka knop pintu bertuliskan kelas satu ruang satu bau obat-obatan langsung  menyeruak di indera penciuman. Bau nya tidak sedap aku tidak suka, aku selalu berdoa kepada Allah agar aku selalu diberi lindungan dan tidak usah pernah masuk rumah sakit.

"Assalamualaikum.."

"Wa Alaikum salam.." jawab mereka. Ya mereka, disana sudah ada ibu, kedua kakakku, kakak ipar, dan Abang terganteng di keluargaku.
Dan..
Jangan lupakan kelima keponakanku yang berisiknya ga mau tau situasi beuh.. Jingil. Udah ditegur beberapa kali bahwa ini dirumah sakit Bahakan ditakuti dengan iming iming suntik, diam sesaat, lalu ribut lagi. Kurasa Ibunya Lana pun terganggu.

"Lauknya apa, Lan?" Tanya ibunya

"Ikan patin dan sup sayuran, Bu" jawabnya sambil membuka rantang

Tadi aku menemani Lana dirumahnya untuk menemaninya memasak. Ia menjemputku dari rumah. Ia memang penakut.

Kembali aku dan Lana menyusuri koridor terbuka ini untuk menjemput barang yang tertinggal di ruang pertama Ibu Lana sebelum dipindahkan ke kelas satu.

Walau hidungku selalu di incar bau obat-obatan namun setelah melihat bunga-bunga ditiap lahan kosong seperti taman mini membuatku nyaman hingga melupakan bau itu. Bunga-bunga itu sangat indah dimataku. Aku benar-benar menyukai bunga. Suka sekali.

"Hei, Lana!" Pekik seseorang dari balik pintu salah satu ruangan kelas dua.

"Ya. Eh, hai Bil. Ngapain?" Kata Lana terkejut

"Jenguk Fitri, dia sakit lagi. Kamu?" Katanya sambil melangkah keluar dari balik pintu

"Ibuku juga sakit. Oh, ya, lagi? Mana mana?" Lana mencoba mengintip dan masuk bersama Bila teman SD-SMP nya. Aku juga masuk setelah ditawarkan sebentar.

"Eh, Cut,Nai,Rah, disini juga? Kata Lana terkejut melihat teman SD nya dulu juga disini.

"Duluan kali Lan. Kamu tuh kelamaan" kata temannya ketus yang kutau namanya Cut.

"Iya deh, yang duluan" Lana memutar bola matanya malas

"Kamu ngapain di RS, Lan? Ada yang sakit?" Kali ini Rahma bertanya

"Iya, Lan, Kenapa?" Timpal Naima

"Ibuku Sakit. 'Gula' nya kambuh" jawab Lana duduk di ranjang kosong tempat Naima,Cut,Rahma,Bila dan aku duduk.

ZEPHYR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang