1

37K 954 9
                                    

Sebagai istri kedua, aku tidak sanggup menahan tekanan dari lingkungan di sekitarku. Semua tetangga mencemoohku sebagai pelakor.

" Lihat tuh si pelakor. Sukanya merebut suami orang. Ga kasian apa sama wanita yang dia rebut suaminya!"

" Iya tuh jeng, males banget punya tetangga pelakor. Ntar suami kita direbut sama dia"

Aku tidak tahan mendengar hinaan yang mereka lontarkan kepadaku. Aku ingin menghindar dari mereka tetapi suamiku menasehatiku untuk tidak mendengarkan mereka.

" Tania, kamu ga usah dengerin omongan tetangga. Mereka itu emang reseh dan sukanya gosipin orang"

" Tapi mas, aku ga tahan setiap hari di hina sama mereka!"

" Ya sudah, besok kita cari perumahan deket kantor ku aja jadi aku ga terlalu jauh berangkat ke kantor"

" Terserah mas deh yang penting aku ga terus - terusan di hina sama mereka"

Mas Yoga memang suami yang pengertian meskipun ia terlalu sibuk mengurus pekerjaannya. Istri pertamanya, Nadya, ada di bandung.

Mereka jarang bertemu karena mas yoga terlalu sibuk mengurus pekerjaannya di jogja. Awal pertemuan kami saat aku tidak sengaja bertemu di acara reuni SMA.

Saat itu kami mulai berhubungan sampai akhirnya kami menikah secara diam - diam dan sampai saat ini Nadya tidak tahu jika Mas Yoga menikahiku

***

Hari ini kami berencana pindah rumah yang baru dan aku sangat senang Mas Yoga memilih rumah dengan halaman yang luas.

" Mas, aku seneng banget sama rumah baru kita"

" Syukur deh kalau kamu suka. Aku pengen suatu saat nanti kalau kita punya anak, mereka nyaman tinggal di sini"

Mas Yoga sangat mengharapkan seorang anak karena Nadya tidak bisa memberikan keturunan. Itulah salah satu alasan Mas Yoga menikahiku.

" Terserah mas yang penting kita bisa hidup bahagia di sini"

" Tania, besok aku mau pulang ke bandung soalnya tantenya nadya mau pindah kerja ke luar negeri"

" Mas sampai berapa lama di bandung?"

" Mungkin tiga hari. Habis itu aku balik ke Jogja"

Rasanya di tinggal sehari saja aku kangen banget apalagi ditinggal tiga hari aku makin kangen sama Mas Yoga.

" Mas jangan lama - lama di sana. Aku kangen Mas Yoga"

" Iya sayang, aku ga akan lama di sana. Lagipula aku lebih suka di Jogja sama kamu"

Rasanya aku tidak ingin Mas Yoga pergi ke Bandung karena aku tidak rela dia bersama Nadya.

***

Keesokan harinya Mas Yoga pergi ke stasiun kereta menuju Bandung. Aku ikut mengantarnya ke kereta dan ia sangat senang.

" Terima kasih kamu mau ngantar mas ke stasiun. Mas janji ga lama di bandung"

" Mas jaga diri baik - baik. Jangan lupa makan tepat waktu"

" Iya sayang, keretanya sudah datang. Mas berangkat dulu"

Mas Yoga mencium keningku dan ia memelukku sangat erat. Aku tidak rela ia pergi meninggalkanku sendirian di Jogja karena semua keluarga ku ada di Solo.

" Hati - hati Mas. Aku selalu mendoakanmu"

Mas Yoga melambaikan tangan ke arahku saat ia berada di dalam kereta dan rasanya aku ingin menangis saat ia pergi.

Aku berharap Mas Yoga sampai dengan selamat dan bisa segera kembali ke Jogja karena aku tidak tahan sendirian di Jogja.

Aku melihat cincin yang melingkar di jari manisku sambil mengingat Mas Yoga yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Bandung

Cinta Istri keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang