Chapter 11

246 31 1
                                    

Ong menaiki motornya memasuki area parkiran Mall. Ia sudah membawa sisir dan parfum untuk sekadar touch up di kamar mandi.

Begitu juga Daniel yang diantar Dongho. Mobil Fortuner Dongho memasuki lobby Timur, Daniel mau langsung di drop off, biar gak keringetan karena panasnya Basemen. Ia kembali touch up, memastikan bedaknya merata. Kalau dibandingkan Ong, persiapan Daniel emang jauh lebih ribet.

Ong memasuki pintu Barat, melewati Security Check, lalu bergegas menuju ke toilet

Mereka berdua pun siap bertemu, seperti janji mereka, di depan Tous Les Jours bakery.

________

Daniel sudah menunggu di depan Tous Les Jours Bakery seperti janjinya. Ia pun nge-chat Ong lagi, nanya dia pake baju apa

Daniel
Kamu pke bju apa?
16:45

Ong Sungwoo Ganteng
Aku pake bju putih, jaket kulit hitam, sama Skin tight jeans
16:45

Kamu?
16:45

Daniel
Aku pake hoodie warna coklat cappucino
16:46

Celananya ripped jeans
16:46

Ong Sungwoo Ganteng
Oh. Oke. Tunggu yah. Aku otw kesana
16:46

Daniel
Ok
16:46

Ia pun menunggu dengan sabar selama 5 menit sesudah ia chat Seongwoo. Tak berapa lama, Seongwoo pun muncul.

"Hai," kata Seongwoo. "Hai," kata Daniel dengan sedikit tersenyum. Mereka berdua terlihat begitu awkward. "Kita mau makan apa nih?" tanya Seongwoo. "Terserah kamu," kata Daniel.

"Aku jarang kesini. Kamu yang tau yang enak. Aku mah ngikutin aja," kata Seongwoo. "Oke... mmm... kayaknya Marugame Udon enak. Yukk kesana."

"Ayuk," kata Seongwoo ngangguk.

________

Seongwoo dan Daniel pun merasa sangat awkward. Padahal waktu dirumah, mereka udah saling berimajinasi dating yang penuh kemesraan ala-ala drama korea. Keduanya cuma saling tatap dan senyum.

"mmm.... bapak kamu....??"

"Ada apa sama bapakku?" tanya Daniel. "Enggak jadi," kata Seongwoo. "Pengen ngegombal yah?" tanya Daniel. "Enggak," kata Seongwoo.

"Halahh alibi," kata Daniel. "Enggak," kata Seongwoo. "Terus ngapain nanya bapak aku? Kamu suka sama bapak aku??"

"ENGGGAKK MUNGKIN!" tiba-tiba Seongwoo ngegas. Orang sekitar pun natap aneh Seongwoo. Seongwoo pun pura-pura tertawa. "Agaahhahahahahah! Lucu banget! Hahahahahah!!!"

"Udah! Diem!" - Daniel

"Oh! Oke," kata Seongwoo nurut. Daniel pun tertawa kecil sambil ngegeleng kepala. Seongwoo pun ikutan senyum. Ia pun jauh lebih santai.

"Kamu berapa bersaudara?" tanya Seongwoo. "Aku punya dua orang saudara kandung... kakak laki-laki sama adek perempuan," kata Daniel. "Namanya?"

"Yang kakak, Kang Dongho, yang adek namanya Kang Damin," kata Daniel. "Oohh," kata Seongwoo. "Kalau kamu?" Tanya Daniel. "A-aku anak tunggal," kata Seongwoo.

"Mmm... baru tau aku," kata Daniel. "Iya," kata Seongwoo. "Seongwoo... ini kita belum mesen apa-apa lohh, ayo pesen," kata Daniel.

"Iyaa... mmmm... kalau gitu aku peseeen Chicken Katsu Curry Udon," kata Ong semangat. "My Favoriiite! Aku barusan mau pesen itu juga, kalau gitu kita samaan aja yuk," kata Daniel. "Boleh," kata Seongwoo.

"Oke, sekarang minumnya?"

"Mmm... aku bingung."

"Kalau gitu, Ocha aja... gratis refill," kata Daniel. "Oh, oke," kata Seongwoo. Seongwoo jarang-jarang mahal seperti ini. Ia keringet dingin liat harga-harganya.

Daniel pun menutup buku menu dan membunyikan lonceng yang disediakan di meja makan. "Iya, kak. Sudah memesan?" tanya Mbak pelayan restoran. "Aku mau pesen dua porsi Chicken Katsu Curry Udon... sama Ocha hangatnya dua juga yahh, mbak. Oh iya... sama Grilled Beef Gyozanya satu porsi."

"Oke. Saya bacain lagi yahh kak, Chicken katsu curry udonnya dua, ocha hangatnya dua, sama Grilled Beef Gyoza nya dua," kata pelayan. "Oke, bener," kata Daniel.

"Siap... ditunggu yah kak."

"Oke." - Daniel.

________

Singkat cerita, pesanan mereka udah nyampe. Seongwoo gak nyangka, porsinya sangat besar, mangkuknya setara satu-setengah wajahnya. "Wahh, mie-nya lebar yah," kata Seongwoo.

"Iyaa.. namanya juga udon, kalau yang tipis namanya Ramen," kata Daniel. "Aku takut gak habis," kata Seongwoo. "Yaudah gapapa, minta take away aja," kata Daniel.

"Oke... mmmm... selamat makan," kata Seongwoo. "Iyaa... selamat makan juga," kata Daniel dengan senyumnya yang lebar. Tiada yang sadar keduanya saling memuji senyum lawan bicaranya dalam hati.

Seongwoo suka gigi kelinci Daniel. Sementara Daniel suka lesung pipi Seongwoo yang keluar saat dia senyum. Mereka belum punya keberanian untuk mengutarakannya satu sama lain.

Daripada ditahan lalu menyesal gak diutarakan, akhirnya Seongwoo memutuskan mulai duluan.

"mmm... Daniel."

"Iya?"

"Senyum kamu..."

"Kenapa?"

"Manis," kata Seongwoo malu-malu. "Hah?" Daniel langsung blushing. "Ahh, enggak ahh," kata Daniel menahan image-nya biar gak meleleh. "Senyum kamu juga kok," kata Daniel mencoba mencairkan suasana.

"Banyak-banyak senyum yahh..  kalau gitu," kata Seongwoo. Daniel pun mengangguk, menahan rasa tersipu-sipunya.

Rasanya lega mengutarakan pujian langsung. Rasanya lebih dalam, Ketimbang di chat. Keduanya pun tidak sabar untuk bisa dating kedua kalinya seperti ini.

Bersambung

Kering banget yahh?
Sama kayak inspirasi aku.

Tanpa vote dan comment, rasanya gak semangat lanjutin cerita ini.

Ayo dong! Vote! Beri komentar juga. Gratis loh! Supaya aku semangat lanjutinnya.

My Oh My [ONGNIEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang