Cinta pertama

340 42 3
                                    

Hari itu hari dimana pertama kali ku injakan kembali kakiku di area Senior high school D setelah libur sepekan pas masa orientasi siswa. Awalnya aku merasa malu, aku orang baru di kota itu, teman dekatpun tak punya, semua serba baru. Mulai dari tempat tinggal hingga pakaian. Cukup sulit bagiku untuk beradaptasi, tapi mau tak semua ini harus dilalui, demi masa depan.



Mula-mula nya aku seperti siswa aneh, bagaimana tidak pergaulan di lingkungan tempat lahir ku sangat berbeda dengan lingkungan disini, mulai dari bahasa sampai style, namun entah ini pertolongan sang maha adil hingga aku dipertemukan oleh orang orang baik, hari demi hari seakan aku mulai berkembang menyerupai orang orang di kota ini, aku yang dulunya biasa saja, sangat berbeda dengan diriku yang sekarang, gaya bahasa style semua perlahan sama dengan penghuni kota ini.


Setahun berlalu kulalui hidupku dengan berbagai cerita cerita baru, ini sungguh pengalaman yang menarik.


Namun saat mulai menginjak kelas 2 saat isi kelas dirolling  ada yang berbeda, perasaan aneh itu muncul, tidak ini bukan pertama kalinya. Tapi ada sedikit perbedaan dengan perasaan-perasaan sebelumnya, pria itu Kim Taehyung, pria tinggi dengan senyum menyebalkan andalannya, pria yang setahun ke depan akan menjadi teman kelas ku, yang membuatku jadi aneh. Saat itu aku merasa ingin selalu melihat apa yang ia kerjakan, bisa dibilang aku ingin ia di sekitar ku, tapi untuk melakukan itu aku sama sekali tak sanggup, detak jantung ini menyiksaku ia seakan tak terkontrol, andai aku punya penyakit jantung mungkin sudah sejak melihat dia aku sudah terbaring di UGD.


Setengah semester berlalu namun perasaan ini tak kunjung hilang bahkan semakin menjadi beban, tapi ini beralasan kenapa perasaan ini masih setia, itu karena pria itu sendiri. Tiap hari menggangguku, bahkan ada sedikit bumbu-bumbu perhatian, dan satu yang tidak akan bisa kulupa, saat ia diam diam juga memperhatikan ku dari jauh, awalnya aku tidak yakin tapi tatapan itu berlangsung di hari berikutnya dan berikut nya lagi, tiap kami dalam lingkup yang sama.


Tapi tak ada yang berkembang, hariku tentang nya hanya sebatas itu. Hingga pada saat dimana aku merasa sangat hancur untuk menangis pun aku sudah tak sanggup, kabar itu bak tsunami, aku yang biasanya berkelap-kelip kini redup, ku dengar ia, pria yang membangun perasaan ku itu telah menjalin hubungan dengan temanku, teman yang cukup dekat denganku. Dengan sisah sisah ketegaran yang kumiliki hariku kulewati dengan kepalsuan,. Ini menyakitkan sangat menyakitkan. , Namun tidak bisa ku hindari.



Hari - hari berlalu dan masih saja sakit itu tak hilang. Bagaimana tidak ia yang sudah berstatus pacaran dengan beraninya melirik kearah ku. Namun lirikannya kali itu berbeda, dari sorot matanya sepertinya ia ingin mengatakan maaf. Tapi untuk apa selama kami mengenal kami tidak pernah memiliki hubungan spesial selain hubungan teman.


Lalu kemudian hari itu ku dengar ia telah memutus kan pisah dengan kekasihnya, senang ? Tentu saja aku senang. Tapi kesenangan ku hanya sesaat, sisa hariku melihatnya satu ruangan denganku tinggal beberapa bulan, itu detik-detik semester akhir.

.
.
.

Lalu waktu memisahkan kami,, ia di rolling begitu pun denganku. Waktu itu aku di rolling ke kelas 3 B, dari hari itu aku sudah jarang melihatnya hingga hari perpisahan angkatan ku, kami tak pernah lagi bertemu, sedetikpun.


"Dan sampai Sekarang tak  bertemu dia lagi.?"

"Kau benar"Jiyeon.

"Kau tak ingin mencoba memulai hubungan dengan yang lain??"


"Tentu saja saya ingin. Di memang cinta pertamaku. Tapi bukan berarti harus bersama diakan"


"Benar juga sih"


"Lagi pula ku dengar ia sudah punya kekasih"


"Ughhhh sabarr"


Cinta itu memang rumit. Ia memiliki rumus untuk bisa mengetahui nya. Dimanakah rumus itu tersembunyi?. kenapa ia begitu sulit ditemukan hingga untuk menerka-nerka pun begitu takut. Apa ia akan fatal jika asal memakai rumus?!. Lalu apa artinya diam tanpa berusaha?. Dan bagaimana pula dengan takdir dan cinta sejati?. Ada begitu banyak ikatan mengemai cinta itu  sendiri sampai berjalan ketitik pusat begitu sulit. Aku tersesat Tak tau memahami arah jalan yang sedang ku lalui.


Mungkin beberapa orang yang menasehati ku benar, sebaiknya aku keluar dan melihat dunia lain, larut dengan perasaan sendiri itu hidup tapi mati. Terkadang ada hal-hal penting memang sebaiknya di tinggalkan jika ia hanya seperti itu dan itu saja.


Cinta itu racun yang akan berkembang biak jika di manja. Tapi untuk dilalaikan pun bukan hal yang mudah, ia begitu menarik untuk di hiraukan.


"Kau melamun lagi!!"


"Jiyeon!!!"lanjut kristal.


"Kenapa kristal?"


"Apa kau akan disini terus hingga larut??"


Ini efek cinta yang lama bersarang. Tak kunjung keluar hingga buta akan yang lain.

Baiklah aku akan memulai dari awal.
Karena mencoba memulai dari awal kembali adalah hak setiap makhluk. Fighting.

"Kristal tunggu aku" salah satu langkah awal mingkin mengikuti langkah kristal, meninggal kan warkop dan mulai menatap warna selain yang ada pada warkop tadi.

*End

Keluarlah dari zona nyaman mu itu. Biar kau tau warna itu tak hanya hitam dan putih.



HOLA CIE BACA FANFIC GAJE 🤣 . THANKS YAH UDAH MAMPIR. JANGAN LUPA DI Vote dan KOMEN DONGG . BIAR ADA SEMANGAT NGETIK GITU...

OH IYA MUNGKIN AKHIR-AKHIR INI GUE BAKAL UPDATE ONE SHOOT SEKALI 2 MINGGU. SERING-SERING MAMPIR YAK ..

UNTUK YG NUNGGUIN MEMORIES, SABAR YAH SOALNYA FF YANG ITU SUDAH MASUK KONFLIK YG HANGAT-HANGAT NYA..

OKE SAYA MILAA PAMIT UNDUR DIRI...
NANTIKAN CERITA-CERITA LAINNYA.

Jiyeon Oneshoot dan drabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang