Terlihat Naina sedang bersedekap dan bersandar di depan kap mobil Veneno-nya Selgia. Ia lalu menegakkan tubuh nya dan menghadap tepat di depan Selgia.
"kita mau kemana sih?lo juga kenapa dari tadi ga keliatan?gue kan nyariin lo! Telfon ngga chat juga ngga!" beribu pertanyaan Naina membuat Selgia jengah dan memutar bola mata nya.
Lalu Selgia berjalan menuju pintu pengendara lalu menengok ke arah Naina yang sedari tadi hanya diam.
"cepet masuk atau gue tinggal!" skak Selgia membuat Naina cepat-cepat masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi samping Selgia.
❌❌❌❌❌❌
Pertama kali yang dilihat hanya ruangan bernuansa serba putih dan harum obat antiseptik yang sangat menyeruak. Shilla baru menyadari bahwa tadi saat pengarahan di lapangan,ia jatuh pingsan dan samar-samar mendengar suara perempuan yang sedang marah terhadap senior. Ia merasa kepala nya sangat sakit dan perlahan memejamkan mata nya agar sakit nya itu hilang.
"ehem..!" sontak Shilla membuka lebar mata nya lalu ia mendudukkan tubuh nya. Alis Shilla bertautan kala ia melihat cowok yang sedang membaca buku di dekat pintu ruangan sedang menatap ke arah nya.
Cowok itu pun menutup buku nya lalu berdiri dan berjalan kearah Shilla. Tatapan mata Shilla tidak beralih kemana pun saat cowok itu berjalan ke arah nya,lain hal nya dengan cowok itu yang menatap Shilla dengan sorot mata elang yang tajam.
Shilla agak sedikit mendongak karena tubuh cowok itu yang terlalu tinggi.
"ss...sia..siapa ya?" Ahh,ini yang paling Shilla benci. Ia selalu menjadi gagap setengah mati saat bertemu dengan cowok,apalagi karna ia tidak mempunyai teman ataupun saudara cowok.
"River XI IPS-6". cowok itu menjulurkan tangan kanan nya membuat Shilla bergantian menatap tangan dan mata cowok itu, lalu Shilla tersadar akan kelamaan nya dan langsung menjabati tangan River sambil tersenyum kikuk.
"Shilla X IPA-1". River langsung melepaskan tangan nya dan berlalu begitu saja. Menurut Shilla ia sangat membingungkan. Dan seingat nya River itu yang tadi memberikan pengarahan di depan semua murid baru.
"ohh dia si ketua osis itu" . Kata Shilla dalam hati dan tanpa sadar ia tersenyum sendiri.
Shilla segera beranjak dari brankar UKS dan mengambil tas nya dekat kursi yang tadi River duduki,lalu ia keluar dan menuju parkiran menunggu supir menjemput.
❌❌❌❌❌
"lo kok bisa disini sih? Emang nya pak Budi ga anter lo?" tanya Zefa tanpa mengalihkan pandangan nya dari game di handphone nya.
"bisa lah.di anter". Singkat Dyandra yang tidak mengalihkan pandangan nya juga dari laptop berlogo apel di gigit.
Zefa hanya menghembuskan nafas gusar dan melempar handphone nya ke meja yang ada di depan nya.
"ck, males gue kalo udah nanya sama lo.pasti di jawab nya satu kalimat doang". Omel Zefa dan Dyandra hanya diam tidak menanggapi,akibat geram Zefa menendang bawah meja sehingga membuat Dyandra kaget dan marah.
Dukk!
"lo bisa diem ga sih?udah kaya cacing kepanasan deh!" pelotot Dyandra tetapi yang diomel hanya cengir kuda.
❌❌❌❌❌
Selgia memarkirkan mobil nya tepat disamping mobil Ferrari berwarna merah menyala. Lalu ia dan Naina keluar mobil dan langsung masuk ke dalam kafe yang mempunyai arsitektur unik. Naina pun hanya membuntuti nya dari belakang.
Selgia menyapu ke segala arah dan tidak menemukan tempat kosong,semua penuh dengan anak sebaya nya. Lalu Naina menarik tangan Selgia dengan cekatan dan menghampiri dua perempuan yang terlihat sibuk masing-masing. Yang satu sedang fokus terhadap laptop-Dyandra,dan yang kedua sedang fokus terhadap handphone nya-Zefa.
"Ehemm! Permisi..". Dehem Naina dan membuat Zefa mengalihkan pandangan nya. Naina pun tersenyum ramah. Zefa pun celingak-celinguk mencari seseorang yang diajak bicara oleh Naina.
"lo ngomong sama siapa?" Zefa angkat bicara dan membuat Dyandra ikut mengalihkan pandangan nya dari laptop nya.
Selgia hanya memutar malas bola mata nya dan bersedekap dada karna ia sama sekali tidak mengenali perempuan yang sedang diajak bicara oleh Naina.
"ya sama kalian berdua lah" Dyandra pun langsung menyenggol kaki Zefa lewat bawah meja dan Zefa langsung mendapati alis Dyandra yang terangkat seakan bertanya 'dia siapa' dan Zefa hanya mengedikkan bahu pertanda tidak mengenal nya.
"gue boleh gabung duduk disini ga?". Tanya Naina yang langsung mendapati tatapan sinis oleh Selgia. Dan Selgia langsung berjalan keluar kafe.
"ehh Sel,mau kemana lo?" Naina paham sekali dengan sifat Selgia yang satu ini. "maaf ya gaes,gue gajadi gabung sama kalian,see you"Naina melambaikan tangan kepada Zefa dan Dyandra lalu berlari kecil mengejar Selgia.
❌❌❌❌❌❌
Wahh gimana tuh cara mengatasi sifat Selgia yang susah sekali bergaul?
Tenang ya guys,kalian akan dapat jawaban nya di part selanjut nya.
See you on next chapter😁Salam bestie.
Dew,Nab,Nad,Wid,Zi❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Migliore Amico
Fiksi RemajaSelgia Marcella Williane biasa dijuluki Si Kulkas benyawa adalah anak dari pemilik sekolah SMAN 57,paras nya yang cantik tertutup oleh wajah datar nya. Ia gadis yang sangat irit bicara dan terkenal cuek di sekitar lingkungan nya. Ia pun tidak banyak...