Part Six

41 9 2
                                    

"aduhh..aduhh sakit bu". Zefa di jewer oleh salah seorang guru BK dan di bawa ke kelas nya. Semua murid menatap nya dengan heran,adapun yang terkikik geli.

"sekarang kamu berdiri di depan kelas,angkat satu kaki dan lingkarkan kedua tangan kamu di telinga!" Omel bu Fitri seraya guru BK di sekolah SMAN 57.

Zefa hanya menghela nafas pelan dan menuruti perintah bu Fitri dengan malas. Akibat kelakuan ia di lapangan tadi mengundang singa yang sedang lapar mencari santapan.

Beberapa jam yang lalu..

Kriinnggg...kriinngggg..

Bel sekolah berbunyi,dan membuat seorang perempuan enggan untuk masuk kelas nya. Ia malah berlari ke arah lapangan basket lalu mengambil bola di ujung lapangan dan memainkan nya.

Sudah tiga puluh menit berlalu,ia sama sekali tidak beranjak dari tempat itu sehingga sebuah teriakkan terdengar dari arah belakang.

"ngapain kamu disini?". Sebuah bentakkan dari guru ter-killer itu tidak membuat seorang Zefa ketakutan,malah sebalik nya. Ia hanya cengengesan dan menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"kamu kelas berapa?". Tanya guru itu saat berada tepat di hadapan Zefa.

"X IPA 2,bu." jawab Zefa dengan santai. Spontan membuat guru itu sedikit terkejut lalu menetralkan ekspresi nya lagi.

"Mari ikut ibu!" ajakan itu memang terdengar lembut dan tegas.

"hmm,gausah deh bu..nanti saya sendiri aja ke kelas nya". Tolak Zefa dengan nada memohon.

"hehh,udah di baikin malah minta pakai cara kasar yaa". Pelotot guru itu dengan tatapan mematikan dan seringaian. Zefa pun perlahan mundur ingin kabur tetapi sebuah tangan sudah tercapit di telinga nya sehingga membuat Zefa mau tak mau ikut  guru itu.

Bu fitri menyeret Zefa masuk ke dalam kelas X IPA 2,semua murid menatap kedua insan itu ada yang takut,heran,bahkan ada yang menahan tawa karna ekspresi dari bu Fitri maupun Zefa.

"berdiri di dekat papan tulis lalu angkat satu kaki dan silangkan tangan mu di kedua telinga!" perintah bu Fitri yang langsung di laksanakan oleh Zefa.

Setelah bu Fitri keluar kelas,Naina dan Selgia masuk kelas itu dan Naina menghampiri Zefa.

"Si ibu killer udah keluar,mending lo duduk". Bisik Naina kepada Zefa dan Zefa pun menengok lalu menurunkan kaki nya. Ia membenarkan tas yang tersampir di pundak nya seraya tersenyum kepada Naina,lain hal nya dengan Selgia. Ia hanya tersenyum kikuk melihat Zefa. Lalu mereka bertiga menduduki kursi kosong.

Naina dan Selgia mengambil tempat duduk di bagian tengah baris paling belakang sedangkan Zefa duduk di bagian pinggir dekat tembok paling belakang dan duduk sendirian.

Saat Zefa menundukkan kepala nya,ia merasa ada yang duduk di samping nya. Zefa melongokkan kepala nya ke bawah meja dan ia melihat sepasang sepatu berwarna putih dan memakai kaus kaki berbeda warna.

Seketika Zefa mendongakkan kepala nya dan tertawa terbahak-bahak. Sampai satu kelas pun menoleh ke arah nya heran dan kebingungan,begitu pun perempuan di sebelah nya.

"haha..hahahahah..hahahah..aduhh perut gue sakitt" Tawa Zefa sambil memegangi perut nya,ia sampai memukul mukul meja seperti orang gila.

"lo kenapa sih Ze?" tanya perempuan itu heran kepada Zefa yang tidak berhenti tertawa.

"lo...lo gila ya Nai?" tanya Zefa terbata-bata karna masih di selingi dengan tawa.

Pertanyaan itu sontak membuat Naina melotot dan menoyor kepala Zefa.

Migliore AmicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang