SATU

4.3K 157 4
                                    

Disclaimer by©Masashi Kishimoto

No typo

No plagiat

                         ~Happy Reading~

....

Gadis bersurai pink pucat tengah melompat-lompat diatas kasur Qween size yg dilapisi seprai bermotif kuning melon ia melompat-lompat sambil memekik girang.

"Kyaaaaa... Besok aku akan bersekolah. Aku akan memakai seragam, belajar dengan teman-teman, kekantin dan bergosip. Aku tidak sabar yaTuhan yaTuhan yaTuhan. Kyaaaaa..."

Gadis bersurai pink terus berteriak hingga sang pemilik kamar melemparkan bantal ke arah gadis bersurai pink.

"Berhenti berteriak foreheeeeddd!"

Gadis bersurai pirang panjang berteriak kesal. Pasalnya ia tengah asik melihat-lihat berbagai model baju yg tertara didalam majalah.

Gadis bersurai pink pucat menangkap bantal itu dengan cekatan lalu membanting tubuh mungilnya ke Qween sizenya. Ia tersenyum-senyum sendiri membayangkan untuk hari esok.

"Berhentilah tersenyum seperti orang gila forehed, dan sekarang pergi dari kamarku."

Setelah mendengar teriak dari yg pemilik kamar gadis bersurai pink itu langsung berlari menuju pintu bercat pink lalu ada tempelan bergambar bunga Sakura.

***

Waktu telah menunjukan pukul 06;00 pagi tapi dikamar mereka masing-masing tengah ribut. Seperti kamar benuansa Ungu sang mpu tengah asyik memainkan game didalam ponselnya. Lalu kamar nuansa kuning ia tengah sibuk memakai make up dan lipstik yg cocok untuk dihari pertama sekolahnya. Dan yg terakhir kamar corak pink sang pemilik tengah sibuk mencari sebelah sepatu kesayangannya.

Waktu telah menunjukan pukul 07:30 dan 30menit lagi gerbang sekolah mereka akan ditutup.

"Huh! Kemana si Babi gendut itu lama sekali!"

"Coba saja kau susul Sakura."

Gadis yg dipanggil nama Sakura langsung bergegas menuju kamar sahabatnya. Ia berdecak kesal karena harus melewati puluhan anak tangga.

"Babiii genduuuut cepatlah! Karna ulah mu kita bisa terlambat dihari pertama kita sekolah!"

Suara Sakura melengking kencang sampai-sampai gadis berambut indigo menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya lalu ia menatap tajam ke arah Sakura.

"Jangan menatapku seperti itu Hinata, ini semua salah si Babi gendut itu!"

"Siapa yg kau sebut Babi ha!"

Sakura langsung menoleh ke arah suara sedangkan Hinata ia mengalihkan pandangan yg awalnya memandang Sakura kini ia tengah memandang malas ke arah sumber suara.

"Tentu saja kau! Dasar Babi."

"Yak! Aku bukan Babi bodoh! Sebut aku dengan namaku!"

Sakura mengembungkan pipinya kesal ia menatap ke arah gadis bersurai pirang yg sendang melipat kedua tangannya diatas dada.

"Huh dasar Babi gendut!"

Setelah mengucapkan kata-kata yg membuat gadis bersurai pirang panjang itu melotot Sakura bergegas menuju mobil ia menutup pintu mobil kencang lalu melipat kedua tangannya didada dan mengerucutkan bibirnya kesal.

Setelah sendikit argumen dipagi hari akhirnya mereka bertiga sampai disekolah baru mereka.

"Ini semua gara-gara kau Forehed!"

Life Taker (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang