Part4

2.3K 139 9
                                    

Disclaimer by © Masashi Kishimoto

~Happy Reading~

Sakura tengah memandangi pemandangan Tokyo dari atap sekolah. Ia benar-benar bisa memandangi semuanya. Termasuk pemuda berambut Reven yg tengah bermain basket.

Ddrtt ddrtt

Sakura merogoh ponselnya lalu bibirnya menyeringai.

"Aku harap akan ada darah dalam Missi ini."

Lalu ia bergegas turun menuju kantin.

***

"Apa rencanamu Forehed?"

"Apa aku boleh melukis dibadan nya?"

Ino menatap tajam pada Sakura. "Tidak!"

Sakura mengerucutkan bibirnya kesal. Oh ayolah sangat membosankan jika bermain bersih. Lebih menyenangkan jika bermain-main dengan darah.

"Huh baiklah! Aku akan memberikan minuman pada laki-laki gendut itu."

Ino melongo. Bagaimana jika ada yg curiga?

"Bagaimana jika ada yg curiga Forehed?"

Sakura memutar bola matanya malas. "Aku tidak bodoh pig."

Hinata menghela nafasnya kasar. "Ino kau dekati Chouji lalu dengan sengaja tumpahkan minumannya. Lalu Sakura akan mengganti minuman Chouji dengan minum yg telah ku campur dengan racun."

Ino mengangguk mengerti. "Tidak akan ada yg tau jika Chouji telah diracuni. Kau tau bukan racun buatan Sakura."

Ino mengangguk mereka menyeringgai. "Pengedar narkoba itu akan mati!"

"Haha.. baiklah bergegas."

Mereka bergegas pergi ke atap sekolah. Sebelumnya Mikoto telah membangun ruangan diatap sekolah, ruangan yg tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Mikoto sengaja membuat bangunan itu untuk Markas anak didiknya.

Setelah sampai Hinata bergegas mengganti cctv sekolah dengan cctv miliknya. Lalu Sakura mencampurkan air mineral dengan racun tanpa bau dan tanpa warna.

"Cctv sudah aku ganti. Sekarang giliran kalian. Cepatlah waktu kita tidak banyak."

Ino dan Sakura mengangguk mereka bergegas turun dari atap lalu setengah berlari menuju kantin.

Sesampainya dikantin Ino meneliti semua siswa yg berada dikantin. Ino menyeringgai saat sudah menemukkan targetnya. Begitupun dengan Sakura.

Ino langsung berjalan dan memainkan Smartphone nya ia berjalan ke arah Chouji saat itu Chouji tengah kesulitan membawa makanan serta minumannya. Hal itu tentu saja sangat menguntungkan untuk Ino. Ia tidak harus mengeluarkan tenaga ekstra nya.

Bruukk

"Aahh.."

"Aawss.."

"Kau! Jalan lihat-lihat!"

"Maafkan saya. Saya akan mengganti minuman anda. Apa anda terluka?"

"Ya! Cepat bawa saya ke UKS!"

Ino mendengus tidak suka ia memapah Chouji setelah sampai di UKS Ino membaringkan Chouji diranjang.

"Bisakah anda tunggu sebentar? Saya akan membeli minuman untuk anda."

"Yaa! Cepatlah! Awws.."

Ino mengangguk. Setelah keluar dari UKS ia menggerutu kesal.

Life Taker (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang