Intro : Half Soul

2.1K 293 26
                                    

“Pasien VVIP di kamar nomor 17, dia tidak ada di kamarnya—”

“H-huh? Apa maksudmu?”

Mianhae, Dokter Yoo— Kami sudah memeriksa berulang kali, tetapi gadis itu, dia tidak ada di kamarnya, kami juga sudah mencari ke seluruh penjuru ruangan di lantai 11, tapi kami tidak dapat menemukan keberadaan gadis itu sama sekali.”








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

H E A L E R

Yoo Karina berjalan sedikit tergesa melewati koridor utama rumah sakit, tepatnya setelah ia sampai di lantai 11, deretan ruang khusus pasien VVIP Rumah Sakit Kwangya.

Dengan raut wajah cemas, ia berusaha mencari-cari keberadaan pasien yang menempati kamar VVIP nomor 17 , yang kabur dari kamarnya sekitar dua puluh menit yang lalu.

“Dimana gadis itu?” ujar Karina, menghela napas penuh frustasi setelah mencari keseluruh penjuru ruangan di deretan lantai 11.

“Tenanglah, kita pasti bisa menemukannya.” ujar Hwang Yeji, salah satu dokter yang juga menangani pasien khusus di ruangan VVIP.

“Bagaimana aku bisa tenang? Dia putri bungsu Direktur Kim, orang yang paling berpengaruh di rumah sakit ini. Itu yang membuatku gila, sejak dari awal aku menangani gadis ini.” balas Karina yang masih berusaha menahan emosi.

“Tenanglah sedikit,” ucap Hwang Yeji yang berdiri tepat di sebelah Karina.

Hwang Yeji hanya menepuk pundak Karina, berusaha menenangkan rekan kerjanya itu. Satu tangan Yeji masih terangkat, memegangi ponsel di dekat telinganya, menunggu kabar dari operator yang berjaga di ruang kendali CCTV.

“Bagaimana? Apa sudah ada perkembangan?” tanya Hwang Yeji cepat saat telepon tersambung.

“Kami sudah memeriksa keseluruhan melalui rekaman CCTV yang ada, gadis itu menggunakan tongkat sembari berjalan kesusahan ke arah tangga menuju rooftop rumah sakit,”

Yeji membelalakkan matanya, lalu menoleh ke arah Karina. “Apa pasienmu itu tidak bisa berjalan? D-dia menggunakan tongkat?” tanya Yeji memastikan.

Karina mengangguk, “Wae?”

“Dia sedang menuju rooftop, gadis itu berada disana.” kata Yeji, nada suaranya berubah panik.

“Sial, apa yang sedang dia lakukan.” gerutu Karina.

Ia segera berlari menuju ke arah tangga darurat yang terhubung dengan tangga menuju rooftop Rumah Sakit Kwangya.

“Hey!! Tunggu aku!!!” seru Yeji yang kemudian berjalan sedikit cepat mengikuti Karina.

“Aku rasa dia sangat terpukul dengan kematian kekasihnya itu. Kecelakaan itu cukup naas, ku dengar Dokter Kim menyuruh orang untuk menabrak mobil milik kekasih putrinya. Tetapi justru malah menjadi boomerang, dia tidak tahu jika putrinya juga berada di dalam mobil itu. Putri nya sempat mengalami Koma selama beberapa hari, sedangkan kekasihnya tewas di lokasi kejadian.”

HealerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang