Taehyun pasti bodoh karena sempat berpikir bahwa Hyunbin akan langsung mengantar pulang begitu selesai makan. Tapi, pilihannya tidak buruk juga sebenarnya. Hyunbin mengajaknya berjalan santai malam-malam di tepi sungai Han. Satu hal yang menakjubkan malam itu adalah langit sedang dipenuhi bintang yang menyala-nyala. Pantulan langit yang tercermin di atas aliran sungai yang tenang membuat suasana itu semakin memanjakan mata.
Mereka duduk di salah satu bangku tanpa sandaran di area taman itu. Meskipun tidak satupun dari mereka membuka suara sejak mereka tiba di tempat itu, Taehyun sangat menikmati keheningan itu. Suara aliran air Sungai Han membuatnya merasa tenang saat mendengarnya di antara hembusan angin yang sedikit kencang malam itu.
Lamunannya seketika teralihkan ketika Hyunbin menjatuhkan kepala untuk bersandar padanya. Taehyun tahu posisi itu sedikit tidak nyaman bagi Hyunbin karenaㅡmeskipun Taehyun kesal mengakuinyaㅡtinggi badan mereka lumayan jauh berbedanya.
"Dingin, Hyung~" ujar Hyunbin dengan nada sedikit dibuat-buat.
"Kau 'kan membawa baju hangat di mobil."
Hyunbin tidak menghiraukan kata-kata Taehyun, dia masih tersenyum penuh makna ketika memindahkan Taehyun untuk duduk di atas pangkuannya, lalu memeluk tubuh kecilnya erat-erat. Taehyun memekik kaget. Berusaha protes, dia mendorong-dorong tubuh Hyunbin supaya mau melepaskannya.
"Hyu-Hyunbin, turunkan akuㅡ!"
"Shhh, biarkan aku seperti ini sebentar saja," Hyunbin berbisik tepat di telinga Taehyun, lalu kembali membenamkan wajahnya di bahu Taehyun, menghirup aroma tubuh Beta yang ada di pangkuannya itu dalam-dalam. Taehyun tidak punya aroma pheromone, tapi dia tetap memiliki aroma tubuh yang khas dan Hyunbin menyukainya. Tubuhnya yang hangat juga membuat Hyunbin betah lama-lama memeluknya.
Taehyun tidak punya pilihan lain selain membiarkannya melakukan itu. Itu benar-benar terasa geli setiap kali Hyunbin menghirup aroma tubuhnya dari perpotongan lehernya yang terbuka, atau mengecup lehernya satu-dua kali. Itu benar-benar membuatnya malu, tapi pelukan Hyunbin membuatnya diam-diam merasa nyaman.
Taehyun tiba di apartemennya dengan Sungwoon sekitar pukul sembilan malam. Meskipun tidak perlu melakukannya, Hyunbin mengantarnya sampai depan pintu, lalu masih sempat-sempatnya mencuri satu kecupan lagi sebelum mengucapkan sampai jumpa dan segera berlalu menuju unit apartemennya sendiri.
Taehyun tidak langsung masuk, dia memandangi pintu apartemen Hyunbin yang sudah tertutup itu beberapa lama sambil memikirkan beberapa hal: tentang apa saja yang mereka lakukan hari itu dan bagaimana Hyunbin memerlakukannya dengan sangat baik, selalu tersenyum meskipun Taehyun tidak banyak menanggapi apapun yang dia katakan.
Taehyun tidak percaya dia membiarkan Hyunbin menciumnya beberapa kali hari itu. Dia tahu itu tidak bagus kalau Taehyun serius tidak bisa menerima Hyunbin sebagai pasangannya, tapi senyuman Hyunbin setiap kali selesai memberinya kecupan membuat Taehyun tidak bisa memarahinya. Ah, ini tidak bagus. Semuanya bisa menjadi semakin rumit kalau Taehyun terus bersikap tidak tegas pada Hyunbin.
"Hei, apa yang kau lakukan? Tidak masuk?"
Taehyun tidak tahu sejak kapan Sungwoon berdiri di sebelahnya, tapi sepertinya Sungwoon juga baru saja pulang. Sungwoon tidak punya pekerjaan tetap, tapi dia punya beberapa pekerjaan kontrak dengan cafe untuk menyanyi mengisi live music, dia sering pulang malam karena itu. Taehyun tahu suara Sungwoon terlalu bagus untuk hanya puas dengan apa yang dia dapatkan sekarang, seharusnya dia ikut audisi untuk masuk agensi idol saja.
"Kau dari mana?" Sungwoon memasukkan kata sandi pintu, lalu membukanya.
"Latihan."
"Lucu. Aku lihat Donghan dan Sanggyun mengunggah foto mereka sedang makan di restoran bersama anggota dance crew-mu yang lain. Aku terkejut karena kau tidak ada di foto-foto itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I will wait (for you). [TaeHyunbin]
Fanfiction[COMPLETED!] JBJ Fanfiction. [Omegaverse] Hyunbin benar-benar adalah orang yang baik, tapi Taehyun tidak mau memulai hubungan romansa dengan seorang Alpha. [Kwon Hyunbin/Noh Taehyun. Taehyunbin.]