ch.1 • confession

763 85 14
                                    

Noh Taehyun adalah seorang Beta, Betaㅡyang kalau bukan karena tinggi badannyaㅡdia sering disangka Alpha karena kelihaiannya dalam mengurus berbagai hal. Sejak masa sekolah, Taehyun menghabiskan masa remajanya dengan bergabung dengan berbagai klub, memimpin berbagai proyek, dan tetap mempertahankan nilai sekolahnya di atas rata-rata.

Taehyun kenal beberapa orang Alpha di dalam hidupnya, meskipun menemukan seorang Alpha itu sama sulitnya seperti menemukan Omega. Kebanyakan Alpha itu mengintimidasi, beberapa orang mengaku tidak berani menentang keinginan seorang Alpha. Tapi, sampai saat ini, Taehyun tidak pernah sama sekali merasa takut untuk menentang seorang Alpha. Meskipun mereka terlihat lebih kuat dari orang lain, Taehyun tidak senang dengan arogansi yang dimiliki kebanyakan Alpha.

"Aku serius, Hyung. Aku serius dengan apa yang aku katakan."

Taehyun tidak pernah takut pada Alpha manapun, termasuk Kwon Hyunbin: tetangga apartemennya yang baru dikenalnya selama tiga bulan. Dari beberapa Alpha yang pernah dia kenal, Hyunbin adalah Alpha yang paling kelihatan lemah. Dia tinggi, dia tampan. Tapi, banyak hal yang Hyunbin takutkan di dunia ini dan dia mudah sekali menangis.

Taehyun tidak takut, tidak pernah takut.

Tapi, saat ini Hyunbin menatapnya dengan tatapan yang berbeda dari biasanya.

Taehyun bungkam, lalu menggigit bibirnya. Dia tidak mengerti kenapa kecanggungan itu harus ada di antara mereka. Ada sesuatu dari Hyunbin saat ini yang membuat Taehyun tidak bisa berlama-lama membalas tatapannya. Mungkin, jika dia adalah seorang Omega, Taehyun tidak akan kuat berada di ruangan itu, berhadapan dan berduaan saja dengan Hyunbin yang seperti menelanjanginya dengan tatapan yang terlalu lekat itu.

Mereka bilang, Alpha memiliki bau pheromone yang sangat kuat dan mengintimidasi saat sedang marah. Taehyun bersyukur Beta tidak bisa mencium bau itu.

"Apa kau sedang mempermainkan aku?"

"Apa?" Taehyun mengangkat kepalanya.

"Aku serius. Aku benar-benar menyukaimu."

Taehyun mengangkat kepalanya, mengeraskan tatapannya. "Kenapa tiba-tibaㅡ"

"Tidak tiba-tiba. Kau pikir siapa yang mengirimkanmu bunga setiap akhir minggu?" Hyunbin terlihat berbeda, benar-benar berbeda sampai Taehyun hampir tidak mengenalnya.

Mendengar itu, Taehyun benar-benar terkejut. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain. "Hentikan itu. Aku tidak suka bunga, aku juga tidak suka Alpha. Apapun yang kau lakukan, kau tetaplah bukan tipeku."

Hyunbin bergeming sejenak, seperti menahan beberapa umpatan untuk keluar dari mulutnya. Dia tidak pernah seserius ini dalam mengejar orang lain. Dan, Taehyun adalah Beta pertama yang berhasil menarik perhatiannya. Tentu saja, semuanya akan terasa lebih mudah jika pencuri hatinya adalah seorang Omega, atau Beta lain yang tidak sekeras kepala Taehyun.

Taehyun menatap Hyunbin sebentar, lalu menunduk. Begini, ternyata sama saja. Setelah bertemu Hyunbin yang manis dan penakut, Taehyun pikir tidak semua Alpha itu menyebalkan. Tapi, melihat Hyunbin yang sekarang, dia tahu bahwa di balik itu semua, semua Alpha adalah sama saja: mereka tidak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Aku pulang," Taehyun berdiri dari kursi, tanpa sedikit pun menatap Hyunbin dia menambahkan, "Jika kue yang sering aku bagi padamu itu membuatmu berharap lebih, aku akan berhenti membuatkanmu kue," katanya. "Dan, jangan diam-diam memberiku bunga lagi, atau hadiah apapun. Aku tidak akan menerimanya."

Dan, dengan itu dia berlalu. Suara pintu yang tertutup kemudian terdengar disusul dengan keheningan yang sangat mencekam. Hyunbin mendecih, lalu memejamkan kedua matanya. Ternyata, bagi seorang Alpha, rasanya ditolak itu benar-benar menjengkelkan.



I will wait (for you). [TaeHyunbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang