Taehyun memotong kata-kata itu dengan sebuah pelukan yang erat dan cumbu yang dalam. Hyunbin benar-benar terkejut, tapi dia membalas pelukan dan ciuman itu kemudian. Hyunbin mencumbu lebih dalam ketika Taehyun membuka mulutnya.
Basah, hangat. Taehyun tidak terlalu suka dengan bau alkohol yang menguar dari tubuh Hyunbin, tapi dia merasa nyaman ketika Hyunbin memeluknya, menopangnya seperti Hyunbin adalah tempat yang tepat untuk bersandar.
Mereka saling memisahkan diri tidak lama kemudian. Taehyun memandangi ekspresi Hyunbin lekat-lekat. Ada sesuatu yang tersirat di sana. Meskipun Taehyun tidak mampu benar-benar menafsirkannya, tapi dia mulai mengerti apa yang dimaksud Sungwoon dengan mencoba membuka pintu hatinya yang tertutup dari Hyunbin. Ada sesuatu yang hangat tersimpan di sana dan tatapan Hyunbin akhirnya mampu membuat jantung Taehyun berdegup sama cepat dengan laki-laki di hadapannya.
Cepat, cepat sekali jantungnya berdegup sampai Taehyun pikir tubuhnya bisa meledak kapan saja. Dan, tanpa banyak berpikir sebelumnya, Taehyun membuka suara pelan-pelan, "Aku menyukaimu."
Suaranya sangat kecil, tapi cukup untuk membuat Hyunbin benar-benar terkejut. "Ka-kau tidak bercaㅡ?"
"Kau tidak percaya padaku?"
"Aku percaya," Hyunbin menggigit bibirnya, lalu tersenyum dengan sangat manis. Dia kelihatan sangat bahagia. Melihat ekspresinya, Taehyun merasa sangat lega dan ikut bahagia, wajahnya menghangat pelan-pelan.
Hyunbin menariknya mendekat lagi untuk ciuman ke-dua, sesuatu terasa berbeda ketika Hyunbin memeluk pinggangnya dan mengelus bagian belakang pahanya. Seperti karena tahu Taehyun memiliki perasaan yang sama, Hyunbin tidak lagi menahan dirinya untuk melakukan apa yang benar-benar dia inginkan.
Di sela-sela cumbu itu, Taehyun merasakan Hyunbin menelusupkan tangannya ke dalam kaos yang dia kenakan, meraba permukaan kulitnya, menggeletiknya dengan cara seperti itu.
Taehyun merasakan jantungnya berdegup semakin kencang ketika Hyunbin mengeratkan pelukannyaㅡsupaya Taehyun tidak bergerakㅡsambil membuka sleting celana jeans Taehyun. Terlalu banyak sensasi yang dia rasakan membuat Taehyun tidak sadar sejak kapan celana jeansnya benar-benar menghilang.
Tepat sebelum Hyunbin menelusupkan tangannya ke dalaman Taehyun, laki-laki yang lebih kecil darinya itu melepaskan cumbu dan menahan tangan Hyunbin agar tidak bertindak semakin jauh. "Tung-tungguㅡ"
"Kau tidak mau?"
"Um," Taehyun tidak mengerti kenapa Hyunbin bisa memberinya ekspresi setenang itu, sementara jantung Taehyun terus memburu seperti habis dibawa lari maraton.
Hyunbin tidak mengindahkan isyarat penolakkan Taehyun, dia tetap memasukkan tangannya, meremas bokong lawannya gemas.
"Ah! Haa ...!" Taehyun memekik kaget, ada desah kecil yang keluar dari bibirnya saat itu. Bahunya gemetaran dan wajahnya sangat merah, Hyunbin tidak pernah melihat Taehyun seperti ini. Dan, itu membuat Hyunbin semakin ingin melanjutkan apa yang sedang dia lakukan.
Hyunbin mengambil sebuah botol kecil dari laci meja kecil di dekat ranjang, lalu membasahi jari-jarinya dengan cairan bening kental yang ada di dalamnya. Tanpa membuatnya menunggu lama, Hyunbin kembali menyentuh Taehyun.
"Ahhhㅡa-apa i-ituㅡ?"
"Lube," Hyunbin mengoleskan pelan-pelan cairan kental itu di lubang Taehyun yang ketat, lalu sesekali memasukkan ujung jarinya ke dalam lubang itu, mencoba membuatnya terbuka lebih lebar sedikit-sedikit.
"Di-dingin," Taehyun menggigit bibirnya kuat-kuat, mencoba menahan desahan kecil yang bisa dikeluarkannya kapan saja. Bahunya semakin gemetaran ketika Hyunbin mulai mencium dan menghisap permukaan kulit lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I will wait (for you). [TaeHyunbin]
Fanfic[COMPLETED!] JBJ Fanfiction. [Omegaverse] Hyunbin benar-benar adalah orang yang baik, tapi Taehyun tidak mau memulai hubungan romansa dengan seorang Alpha. [Kwon Hyunbin/Noh Taehyun. Taehyunbin.]