Siang bolong gini udaranya panas banget! Begitulah keluh sebagian besar murid yang berada di kelas XII.A 1 itu. Termasuk gadis yang duduk di bangku pojok, urutan nomor 2 dari pintu tersebut yang di jam istirahat kedua ini sedang menggunakan buku catatannya untuk kipas-kipas. Bougenville. Nama gadis itu.
"Say, makan yuk!"biasa..., itu adalah Melati yang selalu bagi-bagi bekal makan siangnya. Terutama menawarkannya pada Bougenville, tapi anak itu malah menggeleng,"Nggak ah Teteh, aku lagi males makan nih. Soalnya tadi pagi udah makan."
"Ih..., aneh kamu ini Say. Sarapan mah makan pagi, sekarang mah udah waktunya makan siang."
"Eh beneran lho Teh, aku masih kenyang,"Keukeuh Bougenville.
Tiba-tiba masuk seorang guru perempuan. Sontak Bougenville dan Melati pun menghentikan perdebatan mereka. Sementara itu Dandelion hanya menjadi pengamat diam sejak dimulainya perdebatan itu.
"Maaf mengganggu waktu kalian sebentar,"guru itu memulai pembicaraannya. Murid-murid ada yang langsung memperhatikan, ada yang masih sibuk cerita sambil bisik-bisik, atau cerita sambil nulis di buku. Ada yang bersikap tak acuh -whatever- tapi guru itu tetap melanjutkan kalimatnya,"Khusus kelas ini nanti jangan pulang dulu. Karena akan ada bimbingan belajar untuk persiapan UN."
"Yesss...."Melati bersorak dalam hati, ia akhirnya punya alasan juga untuk membujuk Bougenville makan siang. Karena ia tau temannya itu males makan padahal punya penyakit magh. Kan repot dia kalau sampai di kosan nanti kambuh.
"Udah, itu aja yang mau saya sampaikan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih,"guru itu mengakhiri pembicaraan dengan Pede-nya. Padahal mah, cuma beberapa butir doang anak yang bener-bener merhatiin.
"Tuh, kan Say. Entar les, makan yuk,"Melati kembali membujuk Bougenville yang kali ini berbuah sebuah anggukan manis,"Ya udah deh."
Dandelion ikut tersenyum, karena kali ini Melati seolah-olah sedang bertindak sebagai Ibu yang berhasil membujuk anaknya yang merajuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Bougenville
Teen FictionIni diary tanpa Hari, Tanggal dan Tahun (Potongan cerpen2 yang saling bersambung)