4. Tragedi = Berkah

9 0 0
                                    

      Bougenville masih berbungkus selimut tebal di kamar kostnya. Hari ini ia males pergi ke sekolah pagi-pagi karena hari ini ada kegiatan senam rutin Hari Jumat, ya cewek satu itu memang punya kebiasaan buruk yang namanya; MALES OLAHRAGA, titik! Ck! Parah memang! Semalas-malasnya Dandelion dalam hal bernama olahraga ia tetap menyukai senam, menurut sahabat Bougenville itu senam adalah hal yang asyik-asyik aja, sama kayak joget sambil diiringi musik. Udah, gitu doang!

"Bougenville! Bougenville!"

     Suara teriakan yang dibarengi gedoran pintu itu begitu mengusik "pertapaan" Bougenville dalam selimut tebalnya. Ia mengenali suara itu milik Ibu kostnya ia memanggilnya; Tante poiuytrewq. Orang yang menurutnya sangat pelit dan menyebalkan. Bagaimana tidak? Air aja kalau anak kost nggak boleh pakai keran, dan harus nimba dari sumur yang kedalamannya dalem banget. Nyebelin banget lah, makanya Bougenville tidak menggubris.

"Dapur tante kebakaran Bougenville!"

       Gubrak! Pukul 5.30 yang seharusnya masih digunakan Bougenville untuk santai-santai gagal, karena ia langsung ngibrit dan membuka pintu kamarnya dengan kepanikan 100% saat mendengar tante poiuytrewq menyebut kata kebakaran. Soalnya bahaya juga kan kalau sampai merembet ke kost-an tercintanya ini (yang disukai Bougenville pas ngekos disini itu pokoknya suasananya yang nyaman lah, meskipun apa2 serba susah)

       Pagi itu ia langsung bantuin tante poiuytrewq untuk madamin api kebakaran dengan nyiramin air di ember yang udah disiapin Pak Lek Pouytrewq (suaminya ibu kost).

       Karena bajunya udah terlanjur basah kena air ember akhirnya Bougenville memutuskan untuk mandi sekalian pagi itu untuk siap-siap ke sekolah (karena kebiasaan buruknya adalah cuma cuci muka sama gosok gigi doang kalau ke sekolah). Rencananya dia akan berangkat dengan mengendap-endap lewat gerbang "ajaib" di samping belakang sekolah, biar tetep bisa ngehindarin senam.

      Bougenville sangat terkejut saat ia kembali ke kamarnya. Sepiring nasi dengan porsi jumbo. 2 potong ayam goreng paha. Setoples krupuk lengkap dengan segelas es campur yang terlihat sangat menggoda. Apa dia sedang kejatuhan makanan dari kerang ajaib? Bougenville berpikir keras, matanya mengernyit saat ada selembar kertas dilipat yang diselipkan di bawah piring ayam goreng. Ia lalu buru-buru memakai seragam dan membuka kertas kecil yang ternyata surat tersebut, yang isinya gini;

"Ini dari tante Bougenville, tante beliin di Warung Makan depan Indoapril waktu kamu lagi mandi tadi. Makasih ya udah bantuin tante padamin api, Tante ke pasar dulu."

       Bougenville merasa senang bercampur jengkel saat membaca surat itu. Ia senang karena hari ini sudah ada makanan tanpa repot-repot masak, jengkel karena kelakuan Ibu kosnya yang jika ada maunya aja baru bersikap baik padanya.

"Wah! Sering-sering aja tuh kebakaran,"ceplos Bougenville saking jengkelnya.

Diary BougenvilleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang