Baru jam 10.30 tepat ketika bel jam istirahat pertama berbunyi, itu berarti baru setengah jam lalu Bu Asdfghjkl memulai pelajarannya. Tapi bagi anak-anak yang berada di kelas XII.A.1 itu rasanya sudah seabad lebih tidak istirahat. Wajar sih, pelajaran asdfghjkl kan emang "favorit" di sini.
Ya seenggaknya pelajaran itu emang "fa-vo-rit" bagi kita sekelas. Kecuali bagi si Melati, seperti yang udah dijelasin di bab awal. Cuma dia doang sih yang diandelin sama guru mata pelajaran asdfghjkl di kelas ini.
Nggak salah sih, soalnya cuma Melati doang yang mudeng jika disuruh mengerjakan soal. Seperti berapa mol zat yang terlarut dalam larutan NaCl, HCl, dsb, dsb atau siapa yang melepas elektron lah menerima elektron lah... ya gitulah bilangan oksidasi, pH cairan dan blablablablabla. Oke, oke, kayaknya di bab kali ini terbongkar sudah apa pelajaran "asdfghjkl" itu.
"Ya udah, kalian boleh istirahat dulu. Assalamu'alaikum,"guru asdfghjkl meninggalkan kelas dengan muka judesnya.
"Yess....."
"Alhamdulillah!"
"Puji Tuhan!"
Yah..., begitulah kalimat-kalimat kelegaan itu spontan terucap dari murid-murid yang sejak tadi merasa waktu seolah-olah melambat dan mengekang mereka. Sebagian murid ada yang langsung ngibrit ke kantin. Ada yang ke Mushola untuk Dhuha (Ini sih bagi yang alim-alim, Bougenville dan Dandelion nggak ternasuk sih). Ada yang cuma diem di kelas (baca novel, tidur, nonton video2 lucu di youtube, waktu itu lagi musimnya Kevin Anggara, Daily Student, dkk)
Bougenville dan Dandelion menjadi salah dua orang yang melakukan hal itu (streaming video lucu di youtube pake notebook Dandelion).
"Ah! Matiin aja lah!"jengkel Bougenville ketika koneksi WiFi-nya mulai lemot,"Gue mau cerita sesuatu geh, ke elo,"Ia kemudian beralih pada Dandelion -teman sebangkunya-
"Cerita apaan?"sahut Dandelion sekenannya.
"Kemarin tuh ya, gue dipaksa Ayuk gue buat ke dokter.......,"
Bougenville lalu menceritakan kejadian konyolnya (baca di bab 6) kemarin. Jika saja di dalam kelas itu hanya mereka Dandelion pasti udah ngakak waktu dengar cerita Bougenville, tapi karena lagi ada anak-anak lain juga di situ jadi ia memilih jaim.
"Gila! Ngaco banget sumpah! Emang dia pikir elo cewek apaan?"
"Ya tapi jujur gue prihatin sih,"raut Bougenville mendadak serius dan murung,"Berarti selama ini banyak kasus kayak gitu dong, makanya beliau sampai nganggep gue salah satunya."
Dandelion tampak bengong, tapi sebenarnya anak itu sedang mencerna kalimat Bougenville dalam pikirannya. Ia lalu mengangguk, mengiyakan pendapat Bougenville,"Iya, juga sih! Miris emang!"
Teeeet....
Dan tepat saat itu juga bel masuk berbunyi. Gila! Waktu seperempat jam rasanya cuma sedetik ketika Bu Asdfghjkl sudah masuk lagi ke ke kelas dan melanjutkan pelajarannya yang terpotong jam istirahat.
Menguarkan kebahagiaan di jam istirahat. Sementara itu Bougenville dan Dandelion mencoba untuk fokus kembali ke pelajaran tersebut. Yah..., walaupun itu sangat sulit. Soalnya mereka mendadak ngantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Bougenville
Teen FictionIni diary tanpa Hari, Tanggal dan Tahun (Potongan cerpen2 yang saling bersambung)