04. Bilik Toilet.

46K 197 1
                                    

"Hhmm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hhmm.. chep, hhmm..."

Suara kecapan pada kedua mulut Hiro-sensei dan Yumi terdengar dari sela-sela bibir mereka. Yumi menghisap lidah Hiro-sensei yang berada di mulutnya, membuat lelaki tampan itu mendesah. Kedua lidah mereka saling berkaitan dan bergerak liar di mulut Yumi, terasa basah dan hangat.

Kedua tangan Hiro-sensei naik ke atas dan membuka kancing jas hitam di lanjut kancing kemeja putih yang Yumi kenakan. Dia menaikkan bra putih dengan motif bunga berwarna pink yang menopang dua gundukan daging itu hingga menggantung di dada Yumi. Kedua tangan Hiro-sensei meremas-remas buah dada yang padat dan berisi itu. Dua jari Hiro-sensei mengusap lembut puting dan sesekali melintir puting tersebut.

Setelah beberapa menit mereka berciuman, Hiro-sensei melepaskan ciuman pada bibir Yumi. Kedua matanya menatap buah dada Yumi yang begitu menggemaskan. Segera ia mencium bergantian kedua buah dada itu, sesekali menghisap untuk meninggalkan jejak kiss mark di kulit putihnya. Lidah Hiro-sensei memainkan puting berwarna merah muda, sesekali menghisap dan menggigit lembut puting tersebut.

Kedua tangan Hiro-sensei turun ke pinggang Yumi. Dia memutar tubuh perempuan itu menghadap ke papan pembatas antar bilik toilet. Hiro-sensei melepaskan sabuk dan menurunkan resleting celana, Junior nya telah menegang dan berdiri kaku. Dia menaikkan rok span milik Yumi hingga memperlihatkan bongkah pantatnya dan segera menurunkan underwear putihnya menggantung di kedua paha.

Tangan kiri Hiro-sensei menarik pinggang Yumi, sedangkan tangan kanan menekan punggung perempuan itu hingga sedikit membungkuk. Yumi tak berontak sedikitpun, jari tengahnya masuk kedalam mulut untuk membasahinya dengan air liur. Kemudian dengan cepat menyentuh belahan Memeow nya yang sebenarnya telah basah terkena cairan lendir bening yang keluar dari rongga Memeow tembemnya.

"Saya akan masuk, Yumi-chan."
"Silahkan, perlakukan saya dengan baik."

Tangan kanan Hiro-sensei memegang Junior dan mengarahkannya ke Memeow Yumi. Sejenak cendawannya mengusap lembut kedua lipatan bibir Memeow yang merekah, membasahi cendawannya agar lebih mudah masuk ke lubang kenikmatan Yumi. Berlahan pinggul Hiro-sensei mendorong dan menekan sehingga pelan-pelan cendawan Hiro-sensei menerobos masuk, berlanjut batang Junior nya hingga terbenam penuh saat cendawan Junior Hiro-sensei menyentuh dinding rahim Yumi.

Hiro-sensei menarik kembali Junior nya hingga menyisakan cendawan yang masih berada di dalam mulut Memeow Yumi, dan mendorong lagi hingga menyentuh dinding rahim Yumi. Berlahan pinggul Hiro-sensei bergerak maju mundur, semakin lama semakin cepat tempo gerakannya. Menimbulkan suara tepukan plak!!! akibat pangkal paha bagian depan Hiro-sensei yang menabrak pangkal paha bagian belakang Yumi.

"Aacchh... aacchh..!!!"

Suara desahan yang keluar dari mulut Yumi membuat Hiro-sensei menutup mulut perempuan itu dengan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanan berada di pinggang Yumi, menjaga gerakan pinggul yang ia gerakkan maju mundur. Kedua tangan Yumi bersandar pada papan pembatas di depannya agar tidak terjatuh.

"Hhmmpp... hhmmpp...!!!"

Desahan Hiro-sensei tertahan dengan mulut tertutup rapat, sama halnya dengan Yumi yang mulutnya ditutupi telapak tangan kiri Hiro-sensei agar desahan mereka tidak terdengar sampai keluar ruangan toilet itu.

Gerakan pinggul Hiro-sensei semakin cepat memompa tubuh indah Yumi. Junior nya terasa terjepit dan terdesak oleh sempitnya rongga Memeow Yumi. Hingga ia merasakan batang Junior nya berdenyut hebat, ada dorongan dari dalam rongga batang Junior nya yang mendesak ingin segera memuntahkan cairan kenikmatannya.

"Sshh... saya akan keluar!!!"

Hiro-sensei mencabut batang Junior nya dan tanpa diminta Yumi membalikkan tubuhnya dan segera berjongkok di depan Junior Hiro-sensei yang berdenyut-denyut. Mulut Yumi membuka dan menenggelamkan cendawan serta sebagian batang Junior Hiro-sensei. Kedua tangan Hiro-sensei meraih kepala Yumi dan menggerakkan pinggulnya kembali maju mundur dengan menahan kepala Yumi.

Hiro-sensei menambah kecepatan goyangan pinggulnya untuk mengocok Junior yang dikulum dalam mulut Yumi. Desakan dari lubang Junior nya tak dapat ia tahan lagi, mulut Hiro-sensei tertutup rapat agar dia tidak berteriak. Hingga akhirnya, cairan kenikmatan itu keluar dari lubang Junior nya. Hiro-sensei menghentikan gerakan maju mundurnya dan menahan cendawan Junior yang masih berada dalam mulut Yumi.

Croot.. croot... Croot!!!.

Semburan cairan kenikmatan yang cepat dan deras menembak rongga mulut Yumi, sempat membuat perempuan itu tersedak. Sebagian batang dan cendawan Junior yang masih berada di mulut Yumi berdenyut hebat, semain lama semakin pelan denyutnya. Muntahan cairan kenikmatan yang lengket dan hangat itu tak mampu ditampung mulut Yumi, sehingga sedikit demi sedikit ia menelannya hingga habis.

Lidah Yumi bergerak-gerak membersihkan cairan lengket pada Junior Hiro-sensei dalam mulutnya. Sesekali dia menghisap pelan membuat Hiro-sensei mengerang keenakan. Setelah beberapa detik Junior Hiro-sensei dipermainkan lidah Yumi, ia menarik keluar Junior nya yang semakin mengecil dan lemas.

Masih ada sisa cairan kenikmatan itu yang mengalir di kedua sisi bibir Yumi saat Hiro-sensei menarik keluar Junior nya. Rasanya begitu gurih dan asin sehingga Yumi tak ingin membiarkan aliran itu jatuh ke lantai toilet, lidahnya menjulur dan menjilati sisa-sisa aliran cairan itu sampai bersih dan menelannya.

Hiro-sensei menarik tubuh Yumi untuk berdiri, dia mendekatkan wajah dan bibirnya segera melumat bibir Yumi yang masih terasa asin. Untuk beberapa menit mereka saling berciuman sebagai hidangan penutup permainan panas mereka di dalam toilet. Mereka melepaskan ciuman dan tersenyum puas.

Hiro-sensei menaikkan celana dan mengencangkan kembali sabuknya. Dia juga membantu memasang kancing kemeja dan jas yang dipakai Yumi, saat perempuan itu mengangkat underwear nya menutupi Memeow tembemnya dan menurunkan rok span yang menggulung ke atas.

Ruang toilet masih terlihat sepi, jadi mereka aman saat keluar dari bilik salah satu ruangan itu. Mereka kembali ke wastafel untuk merapikan pakaian dan penampilannya. Menyeka keringat yang membasahi permukaan kulit dan merapikan rambut yang sedikit berantakan. Yumi menata ulang riasannya, memakai pelembab dan mempertebal warna lipstik di kedua bibir tipisnya.

"Seperti biasa... kau selalu membuat saya merasa puas." Puji Hiro-sensei.
"Saya juga menikmati permainan panas kita kali ini." Timpal Yumi.

Ini bukanlah permainan esek-esek pertama kalinya antara Hiro-sensei dan Yumi, mereka berdua sudah sering melakukannya ketika ada kesempatan. Mereka pernah melakukannya di rumah kaca sekolah, di kamar hotel, di apartemen Hiro-sensei, di toilet sekolah. Namun, tempat favorite kegiatan panas mereka adalah ruang kantor Principal dan mereka sering melakukannya di kantor tersebut.

Yumi sudah bersuami, tetapi permainan esek-esek suaminya tak sehebat dan sepuas ketika bersama Hiro-sensei. Dia selalu merindukan hujaman Junior Hiro-sensei ke dalam mulut Memeow tembemnya.

Setelah mereka berdua selesai merapikan diri, Hiro-sensei dan Yumi berjalan keluar dari ruangan toilet dan menuju ke ruangan mereka masing-masing. Senyum mereka selalu mengembang di wajah mereka yang rupawan.

To be continued...

•••★★•••♥•••★★•••

Hmp, ternyata Sensei tertampan ada main sama Principal SBH yang sudah bersuami... Ckk.. ckk..ckk.. 😏😏😏
Ada kejadian apalagi ya setelah ini?... So, ikuti aja kelanjutan ceritanya di chapter berikutnya.

Budayakan vote and comment di setiap chapter nya sebelum atau sesudah membaca, biar author nya makin semangat lanjutin cerita SBH..
Thank's buat yang udah ngehargai karya aku dan follow aku... See you guys!!! 😘😘😘 ...

Sakura Blossom HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang