My Name Is Libra Pranaja And This Is My Story....................
Or our Story.....
Marcus corporation
Itu yang tertulis di sana.....
Aku tidak bisa mengalihkan pandangan ku dari gedung pencakar langit yang ada di depan ku.inilah tempat ku bekerja.harapan ku untuk bekerja setelah lulus kuliah menjadi kenyataan dan aku tidak menyangka lamaran ku diterima di perusahaan asing yang mana banyak orang berebut untuk mendapatkan posisi ku saat ini.
Orang-orang yang berlalu lalang membuat ku tersadar dari lamunan ku.ini adalah hari pertama ku bekerja itu membuat ku sedikit gugup di tambah dengan aku yang sama sekali tidak memiliki pengalaman dalam bekerja menambah rasa gugup ku.aku hanya berharap agar dapat bekerja dengan baik tanpa membuat masalah.
Aku melangkahkan kaki ku memasuki gedung.hal yang harus pertama kali ku cari adalah meja Resepsionis untuk bertanya di mana tempat staff bagian keuangan.
Lantai 10, Aku terus mengulangnya dalam hati.
Yaaaa Nona itu mengatakan bahwa lantai staff bagian keuangan
adalah lantai 10.
Aku memencet tombol lantai sepuluh.di dalam lift sudah terisi beberapa orang aku tersenyum dan menyapa."Hey,kau karyawan baru bukan?" Salah seorang dari mereka memanggil Ku.
"Iya,nama ku Libra Pranaja bagian staff keuangan dan kamu?"
"Nama ku Gabriel tapi panggil saja aku Liel dan hey..... kita berada di divisi yang sama".
"Benarkah waahhh....baguslah ku harap kita bisa berteman.karna aku sama sekali tidak tau apa yang harus ku kerjakan".
Kami mulai asik berbicara sampai lift itu berhenti di lantai tujuan kami.ternyata di sana sudah berdiri seorang pria yang sudah menunggu ku dan apabila aku tidak salah beliau bernama pak Hermawan.beliau adalah orang mewawancaraiku pada saat interview.
Kami berpisah dan Aku langsung melangkah menuju pak Hermawan .beliau memanggil ku dan aku tersenyum sebagai balasannya.dia mengajak ku untuk menunjukan meja kerja ku serta beliau juga menjelaskan apa saja yang akan aku kerjakan dan apa saja tugas ku. beliau pergi setelah memberikan ku pengarahan.
Hal pertama yang harus ku lakukan saat ini adalah mengatur barang barang ku.saat sedang sibuk mengatur barang seseorang mengejutkanku.
"Hey,ternyata kau tetangga baru ku."
Gabriel atau Liel adalah orang yg mengejutkan ku.aku tersenyum melihat nya.
"Wahhh gabriel aku tidak menyangka meja kerja kita saling berdekatan".yaa walaupun kami berada di Divisi yang sama aku tidak terlalu berharap meja kerja kami saling berdekatan.
Gabriel tersenyum mendengar jawabanku.aku ingin bertanya sesuatu padanya tetapi dia harus bekerja.sedangkan aku bingung karna tidak tau apa yang harus ku lakukan karna tidak ada satu orang pun yang memberikan ku tugas.akhirnya aku bosan dana
mulai melamun.Suara nyaring wanita mengagetkanku.
"Boss besar!"
"Boss besar!"
Aku tersadar dari lamunan ku dan segera memusatkan perhatian ku pada apa yang akan di katakan oleh wanita itu.
"Cepat, Bersihkan meja dan rapikan pakaian kalian!"
"Bos besar akan datang.beliau akan melakukan survei di Divisi kita.jadi perhatikan sikap dan tingkah laku kalian."
"Jangan sampai membuat malu Divisi ini."
Aku cukup yakin dengan penampilanku.karna aku adalah orang yang rapi dan menyukai kebersihan.
Kami berdiri di depan bilik meja kerja kami.menunggu Boss besar datang.
Dua orang wanita yang berdiri di samping ku berbisik- bisik.
"Kau tau? Katanya Boss besar sudah di gantikan oleh anaknya. Ku dengar dia selama ini bekerja mengurus cabang yang ada di Amerika dan sekarang ia pulang untuk menggantikan Boss besar yang sudah pensiun."
"Semoga saja Bos baru kita tampan yaa."mereka berdua tertawa kecil.
Aku yang mendengar pembicaraan mereka sedikit memerah karena merasa seperti seseorang penguping.walaupun tidak sengaja tetap saja itu tidak sopan.
Aku yang masih tenggelam terhadap rasa malu ku. tidak menyadari Boss besar sudah datang dan berdiri beberapa meter tepat di hadapan ku.
Aku tidak menyadarinya apabila tidak mendengar deheman yang cukup keras.Aku tersentak dan segera mendongakkan kepala ku.
Hal yang pertama kali ku lihat adalah sepatu convers berwarna hitam yang kupastilan harganya sangat mahal,kemudian celana,pakaian yang terlihat licin dan rapi.semua yang melekat pada pria ini seolah-olah berteriak kata mahal.
Hingga......
Sampai pada wajah yang yang di bingkai oleh rahang yang kokoh,bibir tipis,dan hidung yang mancung.
Hanya satu kata untuk mendekripsikan pria di hadapan ku ini.
Tampan
Aku menatapnya dengan pandangan kosong.
Pandangannya membuat ku tersentak.
Mata itu......
Pandangan itu.....Sangat tajam.
Aku terpaku untuk beberapa saat. tidak bisa mengalihkan pandangan ku.
Suara deheman membuat ku tersentak kembali.
Aku segera menyadari situasi dan mengucapkan salam.
Aku bisa merasakan pandangan menusuk dari pria yang berdiri di depan ku.
Aku menunduk untuk mengalihkan pandanganku. tetapi tatapan menusuk itu tetap tidak menghilang.Aku mulai merasa gelisah dan tidak nyaman.tatapan itu seolah menelanjangi ku.
TBC